Pernahkah kalian mendengar atau bermain jelangkung membawa petaka? Ya, jelangkung merupakan permainan untuk memanggil atau mengundang roh atau hantu untuk datang. Kali ini, aku akan memberikan cerita tentang permainan jelangkung. Cerita ini adalah pengalaman pamanku masih sedang di bangku SMP.

Waktu itu kelas pamanku sedang tidak ada pelajaran karena gurunya tidak masuk. Makanya murid-murid semua bermain dan mengobrol alih-alih belajar waktu itu. Saat itu, pamanku dan teman-temanya, sebut saja mereka si A, B, dan C sedang mengobrol. Tiba-tiba saja si A berkata kepada mereka ”Eh, kita main jelangkung aja yuk. Mumpung lagi gak ada guru nih.” ”Ayo!” ucap pamanku dan temannya yang lain.

Memang kata pamanku saat itu permainan jelangkung memang sedang populer. Jadi, mereka pun pergi ke belakang sekolah agar tidak ada yang melihat mereka. Mereka menggunakan jangka sebagai pengganti untuk boneka kayu. Saat itu si A terpilih untuk memegang jangka itu. Lalu mereka mulai untuk membaca mantra dan setelah beberapa saat, si A merasa jangkanya menjadi lebih berat yang menandakan sudah ada yang masuk.

Lalu si B mulai bertanya pada si arwah. Si B menanyakan tentang nama dari arwah itu, jenis kelaminnya, penyebab kematiannya, dan kenapa ia datang. Yang diingat pamanku hanyalah arwah itu dulunya perempuan yang meninggal karena ia bunuh diri.

Saat bel istirahat sudah berbunyi, mereka memutuskan untuk mengakhiri permainan tersebut. Namun, ternyata arwah itu tidak mau pergi dari sana dan tiba-tiba saja suasananya menjadi semakin dingin. Lalu, mereka pun saling berteriak dan guru-guru pun datang.

Setelah itu mereka dimarahi habis-habisan oleh guru karena bermain jelangkung membawa petaka di sekolah. Saat mereka keluar dari ruang guru dan berjalan di lorong tiba-tiba saja mereka mendengar seperti suara langkah kaki di belakang mereka, padahal lorongnya dalam keadaan sangat sepi.

Tiba-tiba mereka mendengar suara cekikikan seorang wanita di belakang mereka. Mereka langsung mempercepat langkah mereka, namun suara langkah itu masih terus terdengar dan semakin jelas. Karena sudah ketakutan, mereka pun langsung lari dengan sekuat tenaga menuju kelas mereka.

Sesampainya di depan kelas, mereka langsung terduduk dan beristirahat di bangku di depan kelas. Pamanku melihat temannya si A itu kelihatan sangat pucat, maka pamanku bertanya kepada si A ”A, kenapa lu? Kok muka lu itu pucat banget?” ”Tadi waktu kita lari, aku sempet ngeliat kebelakang buat mencari tau siapa yang di belakang. Ternyata tadi ada cewek yang pakai baju putih melayang-layang di belakang kita. Gimana aku gak panik coba?” ucap si A pada pamanku. Lalu mereka pun masuk kembali ke kelas. Setelah itu tidak ada gangguan lagi sampai pelajaran berakhir. Lalu, mereka pun pulang kembali ke rumah masing-masing.

Demikian Cerita jelangkung membawa petaka yang pernah di alami pamanku saat masih dibangku SMP tersebut.