Terror Hantu Janda Melanda Warga Thailand

Cerita Seram, Siapa yang tidak takut atau seram kalau bertemu dengan Hantu ??? mungkin hampir semua orang yang ada didunia pasti akan ketakutan kalau bertemu dengan hantu. apa lagi kalau sempat diterror oleh roh – roh tersebut.

Penduduk Desa Tambon Tha Sawang, di Surin, Thailand ramai-ramai menggantungkan baju merah di muka rumah mereka. Tapi, ini sama sekali tak ada kaitannya dengan kelompok politik “kaos merah” di Negeri Gajah Putih. Mereka melakukannya untuk mengusir hantu.

Warga desa didera horor luar biasa, apalagi beredar rumor, “hantu janda” telah mengambil nyawa 10 pria sehat sejak bulan lalu.

penduduk desa mengungkapkan, 10 pria sehat tewas misterius, beberapa di antaranya meninggal saat sedang tidur, lainnya tiba-tiba jatuh dan kehilangan nyawa saat berjalan. Para dokter menyebut, semua korban tewas akibat masalah pernafasan.

Namun, warga desa yang ketakutan lantas memanggil perantara arwah. Kepada penduduk desa dukun itu berkata, “hantu janda” atau pee mae mai dalam Bahasa Thailand — atau oleh penduduk lokal disebut thai lai (sindrom kematian mendadak) sebagai biang keladi.

Perantara itu pun mengusulkan agar penduduk desa menggantungkan baju merah di luar rumah mereka. Untuk mengusir roh jahat. Ia juga mengingatkan, keluarga yang punya anak tunggal berjenis kelamin pria punya kesempatan lebih besar didatangi hantu itu. Harus lebih siap-siap.

Rumor “hantu janda” pun menyebar ke wilayah lain, seperti Chom Phra dan Tha Tum.

“Alasan menggantungkan kaos merah tak menunjukkan pandangan politik, tapi karena aku mengkhawatirkan keselamatan keponakan saya. Jujur aku tak terlalu percaya dengan cerita itu, tapi apa salahnya jaga-jaga,” kata seorang warga desa, yang berusia 61 tahun.

Kelompok kaos merah, atau secara resmi disebut nited Front for Democracy Against Dictatorship (UDD) adalah kelompok penentang kelompok kaos kuning atau People’s Alliance for Democracy (PAD). Kaos merah dikenal sebagai pihak yang mendukung kudeta militer 19 September 2012. Juga gerakan dibalik protes anti-pemerintah selama berminggu-minggu tahun 2015.

Sementara, penduduk desa yang lain mengatakan, “Pria-pria yang tewas tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, mereka sehat dan bugar. Saat mendengar rumor tersebut, aku menghormati kepercayaan orang-orang dan ikut memajang kaos merah di depan pintu rumahku,” kata pria 42 tahun itu.