Pusaka Ghaib Kerajaan Kartasura dan Kisah Joko Tengger

Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan PusakaPrediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan Pusaka

Pusaka Ghaib Kerajaan Kartasura dan Kisah Joko Tengger

MbahJituKisah Pusaka Ghaib kerajaan Kartasura ini bermula dari sepasang suami istri yang bernama Ki Umah dan istri serta anaknya yang bernama Joko Tengger. Kehidupan mereka cukup tentram. Joko Tengger sendiri seorang pemuda yang baik hati, ramah, dan suka menolong orang.

Pada suatu hari Joko Tengger diperintahkan untuk menjual hasil ladang Ayahnya ke kota. Dengan kekuatan badannya yang luar biasa, dia mampu membawa seluruh hasil panennya dengan sekejab saja. Keistimewaan dan kekuatan badan Joko Tengger pun sampai terdengar pada Sri Sultan di Kartasura.

Raja pun akhirnya memberi titah untuk memanggil Joko Tengger agar menghadap beliau. Sri Sultan yang ingin membuktikan kekuatan yang dimilikinya. Joko Tengger akhirnya menjadi perwira di kerajaan Kartasura.

Suatu hari, Sri Sultan bertanya kepadanya, “Senjata apakah yang kau punya?”

Dengan penuh hormat ia menjawab “Ampun Baginda, hamba tak memiliki senjata pusaka apapun karena orang tua hamba tidak pernah mewariskan senjata apapun kepada hamba”

Sri Sultan pun berkata, “Sayang sekali, kalau engkau tak memiliki senjata, padahal senjata itu perlu bagi dirimu sebagai seorang prajurit untuk melindungi diri”

Joko Tengger pun menjawab “Paduka, mungkin orang tua hamba belum sempat mewariskannya kepada hamba. Namun apabila Sri Sultan memperkenankan, hamba akan pulang untuk menanyakannya”

Sri Sultan pun akhirnya memberikan ijin kepada Joko Tengger untuk kembali ke rumah orang tuanya. Pada hari itu juga ia pulang ke rumah orang tuanya untuk menanyakan senjata pusaka kepada ayahnya.

Ketika sampai di rumah ia pun langsung bertanyalah kepada ayahnya “Ayah, Sri Sultan menanyakan senjata pusaka pemberian Ayah. Apakah ada senjata untukku?”

Ayahnya tiba-tiba menjadi sedih karena memang tidak ada satupun senjata pusaka yang akan diwariskan kepada anaknya. “Joko, anakku, ketahuilah sebenarnya senjata paling ampuh adalah kami berdua sebagai orang tuamu”

Mendengar ucapan Ayahnya itu, joko Tengger pun merasa gembira dan senang. Karena kedua orang tuanya akan dibawa untuk menghadap Sri Sultan.

“Baiklah sekarang juga Ayah dan Ibu ikut denganku untuk menghadap Sri Sultan karena beliau sangat ingin melihat senjata pusaka milikku” kata Joko Tengger.

Tetapi, bagi kedua orang tuanya, hal tersebut seperti merupakan petir di siang bolong. Sebab maksud Ayahnya tadi hanya kiasan semata. Apa yang dikehendaki anaknya pun mau tidak mau harus diturutinya.

Pada hari berikutnya Joko beserta kedua orang tuanya meninggalkan desa. Sesampainya di kerajaan, tiba-tiba terjadi suatu keajaiban karena kedua orang tuanya tiba-tiba berubah wujud menjadi meriam – meriam ampuh. Joko Tengger pun terkejut dan sedih melihat kenyataan itu namun ia harus segera siap menghadap kepada baginda Sri Sultan.

Dengan keadaan sedih ia pun menghadap kepada Sri Sultan Raja Kartasura, “Daulat Tuanku, Sri Sultan. Hamba haturkan sembah. Hamba membawa dan menyerahkan kedua senjata ini sebagai pusaka ghaib kerajaan Kartasura.”

Akhirnya kedua senjata tersebut sangat ampuh untuk pertahanan kerajaan Kartasura. Dalam beberapa kali peperangan terbukti Meriam-meriam itu mampu menghancurkan pertahanan lawan perang.

Meriam-meriam itu pun akhirnya dinamakan Kyai Setomo dan Nyai Setomi sesuai dengan nama kedua orang tua Joko Tengger. Meriam Kyai Setomo sendiri sekarang berada di Taman Fatahillah Jakarta dan juga dikenal dengan nama Kyai Jagur. Sedangkan meriam Nyai Setomi sampai saat ini masih berada di Kartasura, Solo.

hingga saat ini di Keraton Solo setiap acara Grebeg Besar, kegiatan Jamasan menjadi acara puncaknya. Jamasan adalah melakukan pembersihan pusaka ghaib kerajaan Kartasura, salah satunya adalah meriam Nyai Setomi.

Sumber : CeritaLegenda

Leave a Reply

Your email address will not be published.