Cerita Misteri Sosok Depan Gerbang Rumahku

Cerita Misteri Sosok Depan Gerbang Rumahku – Namaku Weka (nama samaran), aku tinggal di kota Denpasar, Bali. Dan Kali ini aku akan berbagi cerita seram yg pernah saya alami, Langsung saja. Kejadian ini terjadi saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar, suatu hari, saya yg tinggal dengan ayah dan ibuku bangun dini hari, kira-kira jam 03.30 maklum karena ibuku bekerja di Dinas Kebersihan dan Pertamanan yg harus berangkat ke lokasi kerja jam 04.00 dini hari.

Saya dan ayahku pun harus ikut bangun pagi juga, saya yg masih kecil sangat senang mendengar suara burung-burung yg sangat banyak di sekitar rumahku, karena memang lokasi tempat tinggalku saat itu masih sangat asri, (tak seperti saat ini banyak rumah dan toko), disaat kami sedang berbincang di teras, saya menggeser posisi dudukku sehingga berhadapan dengan gerbang rumahku.

Tanpa aku sangka ada hal aneh yg saya lihat, sesosok makhluk besar kira-kira setinggi 2 meter, dengan badan yang hitam, mata merah bersinar dan rambut terurai berantakan. Sontak saya yang masih SD langsung bertanya pada ayahku yg  sedang berbincang dengan ibuku, “Pak, Ape to di bingas” (Pak, ada apa itu di depan pintu gerbang), namun saat ayahku menoleh ke gerbang, makhluk itu sudah lenyap.

Di sinilah awal dari semuanya, bayang-bayang makhluk tersebut tak pernah pergi dari pikiranku sampai sekarang ini pun aku masih ingat dengan cukup jelas bagaimana rupanya. Sepanjang hidupku mulai hari itu aku sering sekali bermimpi di uber makhluk tersebut yg berusaha menangkapku, namun tidak pernah sekali pun berhasil, dalam mimpi tersebut makhluk itu selalu gagal menemukanku saat aku bersembunyi di “Merajan” (pura yang ada di setiap pekarangan rumah di bali).

Saat aku mulai menjelang remaja aku mulai berusaha mencari tahu apa yg sebenarnya terjadi pada diriku ini. Ada beberapa informasi yg aku peroleh baik dari orang tua maupun tetua di sekitar tempat tinggalku, yg pertama adalah bahwa gang rumahku adalah “Pemargi” (jalan dalam dimensi lain yg memang sering di lewati makhluk gaib). ke 2, setelah bertanya kepada “Balian” (orang pintar versi di bali) saya di katakan “Melik” atau orang sekarang biasa menyebutnya seorang Indigo.

Saya memang mampu merasakan kehadiran “mereka” meski pun jarang dapat melihat rupanya, yg paling mencekam adalah saat saya yg sudah remaja suka keluar malam bersama sahabat-sahabatku utk bermain billiard. Saat itu kami sedang bertiga pulang sekitar jam 03.00 dini hari, saya yang berboncengan dengan sahabatku memacu motor. Sedangkan sahabatku yang satunya lagi mengendarai motor sendiri dengan perlahan.

Tujuan kami selanjutnya adalah pasar malam yg masih buka untuk mencari makan karena perut kami merasa sangat lapar, saya yg sudah jauh di depan memutuskan berhenti sejenak karena temanku sudah tak kelihatan di belakang, dan saat aku berhenti (tak ada orang satu pun disana) aku dan sahabatku yang satu motor bersamaku mendengar suara tawa yang sangat keras dan menggema.

tak ada satu pun orang disana, bulu kuduk saya merinding luar biasa, dan memustuskan untuk segera pergi. Sahabatku yg ada di belakang melihat kami memacu kendaraan, dan ikut mengejar kami, ia bertanya kenapa kami mengendarai motor dengan cepat sekali, saya jelaskan apa yang terjadi, namun ia bilang “jangan menunjukan rasa takut, nanti mereka senang gangguin kamu loh” dan betul saja.

Setelah selesai makan aku ke toilet utk buang air kecil disana, telingaku seperti di bisikan tawa kecil seperti tawa hantu kuntilanak “*hihihi” 3 kali suara tersebut terdengar jelas tapi aku beranikan diri (ingat nasehat sahabatku tadi). Kami pun akhirnya memutuskan utk pulang, meski aku merasa deg-degan karena harus berjalan di gang rumahku itu. Sekian ceritaku kali ini, sebenarnya ada lagi hal-hal gaib yg saya alami, namun akan ku ceritakan dalam ceritaku yang selanjutnya.