Cerita Misteri Membeli Hati – “Cepat pergi dan langsung menuju toko! Jangan banyak main-main†ibunya berkata dengan sangat tegas saat ia menyerahkan uang tersebut. “Bos ayahmu akan datang utk makan malam hari ini dan aku harus membuat makanan kesukaannya, tumis hati. Begitu penting bahwa kita membuat kesan yang baik, jadi cepat belikan aku hati yg terbaik yang mereka jualâ€.
“Baik ma†imbuh Tommy. Ibunya benar-benar marah kali ini karena tadi pagi ia mendapati bahwa rapor tommy mendapat banyak angka yang merah. Tommy langsung mengambil sepedanya dari garasi dan langsung segera bergegas. Di jalan Kemudian dia melihat temannya Chad. “Ayo, Tommy!†ucap Chad. “Anak-anak sedang bermain bisbol di taman dan kita perlu pitcherâ€.
Segera saja pikiran tentang untuk membelikan keperlun ibunya menghilang dari benak pikiran tommy. Anak-anak itu kemudian menuju ke taman bermain. Dan mereka bermain hingga hari mulai gelap. Kemudian Tommy teringat akan tugasnya. “Membeli Hati†ingatnya. “Aku harus segera pergi ke toko†tapi, terlambat toko daging sudah tutup. “Ibu akan membunuhku†dia begitu gugup. Pertama rapor yang merah, dan sekarang ini! Aku akan dihukum seumur hidup, begitu dalam pikirnya
Saat dia naik rumah melewati kuburan, ia punya ide. Itu adalah ide yang sangat mengerikan, tapi itu akan menyelamatkannya dari nasib yang jauh lebih mengerikan yang menantinya jika dia pulang kerumah tanpa membawa suruhan dari Ibunya. Saudara kakeknya sudah meninggal beberapa hari yang lalu dan sudah dimakamkan di pemakaman. Apa salahnya jika mengambil hatinya? Tentu saudara kakeknya tersebut sudah tidak membutuhkannya.
Tommy bergegas ke rumah diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain dan kemudian mengambil sekop ayahnya. Ia kembali ke pemakaman dan mulai menggali kuburan saudara kakeknya. Malam tersebut, ibunya memasak tumis hati dan bos ayahnya memuji tentang makanan yang telah disajikan dan memiliki waktu yang baik sehingga ia pulang agak larut.
Tommy pergi tidur malam itu, ia merasa lega karena berhasil lolos dari marahan dan hukuman ibunya. Dia tertidur. Tetapi segera usai kepalanya menyentuh bantal dia terbangun karena dia mendengar ada suara seperti orang berbisik. “Di mana hati saya?â€. Suara berbisik tersebut terdengar dari arah tangga, suara yang dalam dan parau. Tommy tersentak merasa ketakutan dan menyembunyikan dirinya dibawah selimut.
Bunyi langkah kaki berat mulai terdengar sudah mencapai puncak tangga. *Duk, duk, duk. Langkah kaki semakin dekat, hingga sesuatu telah mencapai pintu kamarnya Tommy. “Siapa yang mengambil hati saya?†tanya suara yang sangat mengerikan itu lagi. “Pergilah. Pergi†bisik Tommy berulang kali. Seluruh tubuhnya mulai gemetar ketakutan karena sekali lagi suara itu bertanya “dimana hati saya? Siapa yang sudah mengambil hati saya?â€.
Rasa takut membuatnya tiba-tiba berani. Tommy langsung melemparkan kembali selimut dan melihat wajah putih keriput dari saudara kakeknya persis diatasnya. “Kami memakan hati milikmu†teriaknya. “Aku tahu, Tommy†mayat busuk tersebut berkata dengan lembut, merentangkan tangannya yang kurus kearah tubuh anak yg semakin gemetar itu. Tommy berteriak.
Keesokan harinya, orang tuanya menemukan Tommy sudah tergeletak mati bersimbah darah diatas tempat tidurnya. Hatinya sudah terobek keluar dari tubuhnya, namun otopsi medis membuktikan bahwa anak tersebut sudah mati ketakutan sebelum hatinya keluar dan terpisah dari dalam tubuhnya, Kematiannya bermula dari lupa membeli Hati.