Uniknya Batu Idocrase Neon, Batu Berkilau Dari Aceh
MbahJItu – Batu idocrase Neon berasal dari Provinsi Aceh. Sudah banyak yang tahu kalau Aceh merupakan salah satu gudangnya batu akik indah di Indonesia. Tidak hanya Neon, masih banyak lagi gemstone yang berasal dari salah satu daerah istimewa di Indonesia ini. Sebut saja Batu Solar, Bio Solar, Lumut Aceh, Giok Aceh yang lebih sering disebut-sebut para pecinta gemstone dibandingkan Batu Neon.
Batu yang termasuk dalam kategori Idocrase ini memiliki karakter batu kristal dan tembus pandang jika diberi sinar cahaya. Biasanya memang batu yang berasal dari Aceh memang lebih banyak berjenis Idocrase dan kristal. Dilansir dari AnalisaDaily, Warna cantik pada Batu ini dulunya berasal dari pembiasan warna dasar putih yang ada di dalam batu itu. Namun seiring proses alami, batu tersebut lama kelamaan akan menajdi berwarna kuning kehijauan seperti buah zaitun.
Tidak banyak yang benar-benar paham dengan Batu Neon selain sang pemiliknya, yaitu masyarakat Aceh asli dan sekitarnya. Namun berda¬sarkan ilmu gemologist, Batu Neon sebe¬narnya adalah Batu yang berasal dari sungai-sungai yang ter-bentang di sepanjang Daerah Istimewa Aceh ini.
Istilah Batu Idocrase Neon muncul dari para pedagang batu khussunya di Aceh. Mereka mem¬bawa batu akik ini keluar dari daerah asalnya dengan nama Neon dan akhirnya menjadi terkenal sekuruh Indonesia dengan sebutan Batu Neon. Batu jenis Idocrase itu disebut Batu Neon karena apabila batu akik tersebut diletakkan di bawah sinar cahaya bisa memunculkan bias atau kilau yang berwarna putih, seperti lampu Neon.
Ciri-ciri khas lain dari Batu Neon Aceh ini jika diperhatikan secara teliti, tak hanya biasan warna putih yang nampak seperti air di dalam batu, namun bisa juga kadang tampak warna bias hijau keemasan pada batu itu. Semakin dipandang batu Neon ini akan semakin bersinar dan tampak indah.
Namun Batu Idocrase Neon ini termasuk dalam kategori batu Aceh yang cukup langka jika dibandingkan batu akik asal Aceh lainnya. Batu Neon akan terlihat sangat indah karena seperti ada airnya di dalam batu tersebut.