Seramnya Rumah Warisan Nenek di Kemang

Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan PusakaPrediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan Pusaka

Cerita Horor rumah mewah warisan nenek di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Mbahjitu – Sebuah bangunan yang tidak berpenghuni dan sudah lama kosong sering kali menyimpan berbagai cerita misteri dan dipercaya menjadi sarang makhluk gaib,
Hal tersebut yang sering kali diucapkan tetanggaku mengenai rumah warisan nenek di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Setiap orang pastinya pada tahu, bahwa rumah-rumah di kawasan Kemang rata-rata mewah dan memiliki lahan yang luas.
Sebelum nenek meninggal dunia, nenek mewariskan rumah mewah tersebut kepadaku, karena aku yang sebagai satu-satunya cucu kesayangan.
Sayangnya, rumah tersebut memang tidak pernah aku rawat, hingga sampai aku menikah dengan Ruben dan akhirnya memutuskan untuk tinggal saja di rumah peninggalan nenek.
Satu minggu setelah menikah, kami memutuskan pindah ke rumah baru, yakni rumah warisan nenek.
Karena rumah tersebut sudah begitu lama tidak ditempati, kami berdua berencana untuk membersihkan dahulu sebelum melangsungkan syukuran pernikahan dan menempati rumah tersebut.
Ruben dan aku membagi tugas untuk bisa membersihkan rumah. Ruben di lantai satu dan aku berada di lantai dua untuk membersihkan semua debu yang ada.
Kami berdua sama-sama mengerjakan pekerjaan dengan begitu cepat, sampai akhirnya ada sebuah lukisan tua yang tergantung di dinding tengah rumah.
Kami sepakat ingin melepas lukisan tua itu dan menggantinya dengan foto keluarga besar kami.
Lukisan tersebut memiliki gambar yang sudah tidak jelas lagi rupanya, yang pasti itu merupakan gambar halaman belakang rumah,
dengan beberapa anak yang sedang asyik bermain.
Ruben melepas lukisan tersebut dari dinding dan memutuskan untuk menyimpannya di gudang.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15:00 WIB, karena sudah lelah seharian merapikan rumah, aku memutuskan untuk pergi keluar sejenak untuk membeli makanan.
Aku meninggalkan Ruben sejenak di rumah. Namun, saat aku kembali dari warung, aku melihat Ruben sedang duduk di kursi goyang belakang rumah
ditemani lukisan tua tersebut.
Melihat Ruben yang melamun sambil memandangi lukisan tersebut, tentu saja sangat aneh pikirku.
Beberapa kali aku memanggil namanya, dia sama sekali tidak memberikan respons yang cepat seperti biasanya.
Sampai akhirnya aku menepuk pundak Ruben dan menyadarkan dia dari lamunannya.
Ruben menarik tanganku dengan kencang dan mengajak aku keluar dari rumah tersebut.
“Sayang, rumah ini nggak layak lagi untuk ditempati,” ucap Ruben, dengan wajah yang panik dan bibir pucat.
“Ada apa sayang, kamu kenapa?” ucapku, kebingungan
“Setelah aku memindahkan lukisan tersebut turun dari dinding, tiba-tiba anak-anak yang didalam lukisan tersebut ikut keluar dan bermain di halaman belakang rumah,” jelas, Ruben.
Mendengar penjelasan Ruben tentu aku sama sekali yang tidak percaya, karena hal tersebut tak masuk akal.
Sampai akhirnya saat aku sedang berjalan menuju halaman belakang, ada seorang anak kecil yang berlari-lari dan menabrakku.
Dan secara reflek dan tanpa berpikir panjang dari mana asal anak berusia sekitar lima tahun tersebut, aku pun langsung berusaha membantunya berdiri.
Aku melihat wajahnya dan terkejut, anak laki-laki tersebut memiliki wajah yang hancur dan tidak lagi memiliki kedua buah bola matanya.
Melihat hantu bocah tersebut sontak aku pun berteriak memanggil Ruben berkali-kali sampai dia menghampiriku.
Tubuhku dingin dan tidak lagi ingin melihat anak kecil tersebut. Akhirnya, aku dan Ruben memutuskan untuk tidak tinggal di rumah warisan nenek itu dan menjualnya.
Sumber : Genpi.co

Leave a Reply

Your email address will not be published.