Relik Patung Buddha Kuno Abad ke-11 Yang Didalamnya Terdapat Mumi Biksu
MbahJitu – Patung Buddha Kuno Berisi Mumi Biksu, Selama berabad-abad sudah terlewati, senyuman sebuah patung Buddha yang berwarna keemasan memberikan kedamaian dan ketenangan bagi para pemeluk agama Buddha tersebut. Kini, teknologi semakin maju dan telah menguak apa gerangan yang ada di dalamnya.
Relik patung Buddha dari Abad ke-11, yang telah dikenal luas sebagai mumi Liuquan, baru-baru ini tengah menjalani pemindaian Computed Axial Tomography (CAT) yang dilakukan oleh pihak Drents Museum, Belanda, sebagai bagian dari pameran mumifikasi yang digelar di sana.
Di balik patung keemasan tersebut ternyata terdapat mumi seorang biksu. Sebenarnya fakta itu sudah ditemukan sebelumnya oleh tim yang dipimpin Erik Bruijn yang menguak bahwasanya jasad yang sudah di awetkan di dalam patung ituadalah master Buddha Liuquan.
Namun, kali ini para ahli mendapat temuan yang berbeda lainnya.
Pemindaian atau scan tersebut menemukan organ-organ dalam sang Mumi Biksu sudah digantikan menjadi sebuah gulungan kertas yang bertuliskan huruf China.
Karyawan rumah sakit Meander Medical Centre Amersfoort melakukan pemindaian atau scan di waktu luang mereka. Sementara, dokter ahli pencernaan juga mengambil beberapa sampel yang berasal dari jasad awet didalam patung tersebut.
Setelah pemindaian telah selesai dilakukan, mumi biksu itu dibawa ke Budapest, untuk dipamerkan di Hungarian Natural History Museum hingga Mei 2015.
Banyak orang yang juga percaya bahwa biarawan yang ada didalam patung tersebut tidak benar-benar meninggal dunia. Sebaliknya, mereka berada dalam kondisi atau keadaan meditasi mendalam.
Pada Januari lalu juga, mumi seorang pertapa Buddha ditemukan di negara Mongolia. Mumi Pertapa tersebut membeku dalam posisi meditasinya yang masih dalam keadaan duduk bersila, Dalam posisi lotus.
Menurut catatan sejarah menyebutkan, bahwa dia adalah seorang guru dari Lama Dashi-Dorzho Itigilov yang juga menjadi Mumi Biksu.
Pada tahun 1927, Itigilov yang berasal dari wilayah tetangga Buryatia dan kemudian menjadi bagian dari Uni Soviet mengatakan bahwa dia akan segera meninggalkan dunia yang fana ini. Dan meminta para murid – muridnya untuk menggali jasadnya 30 tahun kemudian.
Sang Lama kemudian duduk bersila, dalam posisi lotus, bermeditasi dan meninggal dalam semedinya itu.
Ketika para murid melakukan wasiat sang guru untuk menggali jasad gurunya tersebut, legenda mengatakan tubuh mendiang masih utuh dan tidak mengalami perubahan.
Sumber : Liputan6