Cerita Misteri Mbak Baju Merah Hantu Penunggu Kampus Putih

Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan Pusaka

Cerita Horor Mbak Baju Merah, yang Ternyata Mahasiswi Sudah Meninggal Yang Jadi Hantu Penunggu Kampus Putih

Mbahjitu – Cerita Misteri Mbak Baju Merah berawal dari di sore hari yang terasa begitu dingin dengan yang ditemani langit yang atapnya sudah mulai berwarna hitam sehingga menimbulkan kesan yang cukup misteri.
Suasana di kampus putih saat ini pun yang tampak begitu sepi tanpa adanya mahasiswa dan mahasiswi yang biasanya selalu berlalu lalang di halaman kampus.

Terlebih lagi hari ini langit sudah mulai yang menggelap tetapi tidak mematahkan semangat mahasiswa yang bernama Ayong. Dengan berbekal wifi kampus membuat Ayong semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. “Ayong pulang yuk udah sore nih,” ajak Ahau yang disamping Ayong yang sudah berkemas untuk memasukkan laptopnya ke dalam ranselnya. Ayong sekilas menoleh, “Duluan aja Hau, uda nanggung nih,” jawab Ayong. “Yaudah Yong duluan ya,” ujar Ahau. Ayong masih berkutat dengan laptopnya yang sambil mengetik deretan abjad yang ada di keyboard laptopnya.

Pandangannya lurus ke depan dan tampak disadari tiba-tiba ada seorang mahasiswi duduk pas di sampingnya.
“Belum pulang kak?” tanya Mbak-Mbak baju merah kepada Ayong “Hehehe belum nih masih menyelesaikan tugas kuliah,” jawab Ayong. “Kak fakultas apa?” tanya gadis tersebut lagi. “Fakultas Fishum, kalo Mbak?” tanya Ayong balik. “Sama Kak saya juga Fishum dan meninggal disini juga,” jawabnya.

Mendengar ucapan gadis tersebut yang terdengar sangat aneh pun membuat Ayong tertawa. “Mbak suka bercanda ach, mana ada orang yang meninggal bisa ngobrol sama saya,” ucap Ayong. “Ya sudah Kak kalau nggak percaya saya pergi duluan ya,” ujar gadis tersebut.

Ayong tidak mengubris kepergian gadis tersebut dan tetap fokus untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Beberapa menit kemudian, tugas kuliah Ayong pun selesai dan Ayong berkemas memasukkan laptopnya ke dalam ransel.
Sebelum pulang, Ayong melihat-lihat lagi sekitar. Nampak bangunan yang usia sudah sangat tua di kampus putih yang masih berdiri dengan kokoh. Suasana merinding membuat bulu kuduk Ayong berdiri. Diusap-usap lehernya beberapa kali untuk menghilangkan rasa merinding tersebut dan kakinya dibiarkan berjalan menuju gerbang.

Disana masih ada satpam yang berjaga yang bernama Pak Yoga. Usianya sudah sepuh tetapi yang masih mengabdi di kampus putih ini. “Pak Yoga, ayong pulang dulu,” sapa Ayong.
“yong.. yong sebentar kamu tadi ngobrol sama siapa?” tanya Pak Yoga.

“Sama Mbak-Mbak baju merah,” jawab Ayong.
“Bapak lihat nggak ada orang yang duduk di kursi sana, selain kamu saja,” kata Pak Yoga.
Ayong hanya diam dan membantin, jangan-jangan memang benar apa yang dikata Mbak baju merah tadi kalau dia yang sudah meninggal dan jadi penunggu kampus putih ini. Apalagi bangunan tersebut juga sudah sangat tua. Ayong berlari kencang menuju sepeda motornya yang ada diparkiran dan meninggalkan Pak Yoga dengan sejuta kebingungan.

Sumber : harianmerapi

Leave a Reply

Your email address will not be published.