Cerita misteri Pelukan Kuntilanak di Rumah Mirna

Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan PusakaPrediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan Pusaka

Cerita misteri Pelukan kuntilanak di rumah Mirna sungguh menyeramkan, Wajahnya bersimbah darah.

Mbahjitu – Saya akan menceritakan cerita horor pelukan kuntilanak dimana kejadiannya berawal saat setelah pulang sekolah, aku dan kedua temanku memutuskan untuk mengerjakan tugas kelompok bersama-sama.
Aku, Mirna, dan Dina sepakat untuk mengerjakan tugas di rumah Mirna, karena lokasinya berada pas di tengah-tengah rumahku dan Dina.
Sayangnya, kami bertiga tidak begitu konsentrasi dan fokus untuk bisa mengerjakan tugas dengan tenang karena rumah Mirna sedang melakukan renovasi.
Dan untuk menghindari seluruh kebisingan di rumah tersebut, kami mengerjakan tugas di kamar Mirna dan menutup pintu dan jendela dengan rapat.

Sebelum setengah perjalanan tugas makalah kami selesai, tampaknya perut kami sudah tidak kuat lagi untuk menahan rasa lapar.
Waktu mengerjakan tugas pun terhenti sejenak. Dan kami pun sepakat untuk memasak mi instan terlebih dahulu, untuk mengembalikan
tenaga dan semangat mengerjakan tugas yang sebenarnya tinggal sedikit lagi.
“Mir, kita makan mi yuk, laper banget dah udah nggak konsen nih,” ucapku, sambil memegang perut.
“Yuk! Enak banget nih, mi pake telor dan cabe rawit,” sahut Dina.
Sebagai tuan rumah, Mirna pun memenuhi permintaanku. Dia segera keluar kamar dan turun kedapur bawah untuk memasak mi untuk kami santap bersama-sama.
Tanpa berniat membantu sama sekali, Aku dan Dina pun hanya menunggu makanan siap.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Aku dan Dina yang sudah lapar pun merasa penasaran sebenarnya apa yang sedang dilakukan Mirna, karena tak kunjung tidak selesai.
Tiba-tiba Aku mendengar suara Mirna memanggil nama Dina berkali-kali seperti meminta bantuan.
Dina pun keluar kamar untuk menghampiri Mirna. sekitar lima menit berselang, mereka pun tidak lagi terdengar suaranya.
Aku pun merasa penasaran, jangan-jangan kedua temanku sedang jahil nih.
Karena penasaran, Aku memutuskan untuk keluar kamar dan menuju dapur. Ternyata, saat berada di dapur Aku tidak menemukan mereka.
Namun, Aku mendengar sepertinya ada suara Mirna dan Dina sedang berbincang asyik sambil tertawa di lantai dua.
Karena merasa iri tidak diajak, Aku menghampiri keduanya dan naik ke lantai dua yang sedang direnovasi.
Sambil memanggil kedua nama mereka, Aku melangkah satu demi satu anak tangga.
Sesampainya aku di atas tempat tersebut terlihat begitu kotor dan berantakan banget. Dan pikirku, mana mungkin mereka berdua mau untuk berbincang di tempat ini.
Bahkan, tidak ada tempat untuk duduk bersih karena dipenuhi kayu-kayu, besi, dan barang lainnya.

Aku pun akhirnya memutuskan untuk duduk di tangga bawah menunggu Mirna dan Dina kembali. Aku tidak mengerti, ke mana mereka pergi dan meninggalkan aku sendirian di rumah ini.
Sampai akhirnya aku mendengar kembali suara mereka tertawa lepas. Suara tersebut makin mendekat dan melihat mereka masuk dari arah pintu rumah.
Ternyata mereka pergi untuk membeli mi ayam yang berada di depan perumahan.
Saat mereka masuk dan mendekati Aku yang sedang duduk di tangga, keduanya pun langsung melotot, melihat ke arahku sambil menunjuk sesuatu.
“Siapa yang ada di belakang Lo?” Ucap Mirna dan Dina kompak.
Ternyata ada sosok kuntilanak yang memelukku dari belakang, wajahnya bersimbah darah, rambutnya berantakan dan berbaju putih panjang,
dan aku yang baru menyadari ada kuntilanak yang memelukku aku pun langsung yang berteriak kencang yang pada akhirnya aku pun pingsan,
setelah beberapa saat aku pun siuman, dan kedua temenku pun bercerita kepadaku dimana disaat aku yang pingsan temenku marni pun berlari
memanggil ayahnya yang seorang kyai, setelah ayahnya datang ayahnya langsung membaca doa agar pelukan kuntilanak tersebut bisa terlepas dan serta
membaca doa kepadaku juga agar memagariku agar tidak terulang lagi kejadian dipeluk hantu..

Sumber : Genpi.co

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.