Kisah Pusaka Telur Geledek Milik Buyut Tri Rismaharini Yang Kini Disimpan Di Museum NU
MbahJitu – Kisah Pusaka Telur Geledek – Eks Wali Kota Surabaya yang kini menjabat sebagai menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma ternyata memiliki garis keturunan dari seorang tokoh Nahdlatul Ulama.
Kakek buyutnya dari garis keturunan sang ayah, Mbah Jayadi, disebut Risma ternyata adalah seorang pendiri NU di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebagai seorang tokoh NU, pusaka peninggalan Mbah Jayadi pun kini tersimpan rapi di Museum NU Surabaya.
Risma pernah menjelaskan, Mbah Jayadi ternyata adalah buyutnya dari garis ayah, yang dahulunya seorang kiai di Pagotan, Madiun. Saat masa kecilnya, Risma mengaku sering berkunjung ke desa leluhurnya itu. Nah, di rumah Mbah Jayadi tersebutlah, Risma mengatakan jika ia menemukan banyak sekali benda pusaka peninggalan buyutnya.
“Karena tidak terawat, kemudian saya simpan di Museum NU saja,” kata Risma saat berkunjung ke Museum NU yang terletak di Jalan Gayungan Surabaya, Jawa Timur. Di museum ini terdapat lebih dari satu benda peninggalan buyut Risma yang disimpan di Museum NU Surabaya.
Benda pusaka milik Buyut Risma ini kebanyakan berupa keris, yang merupakan senjata tradisional dari daerah Jawa. Namun ada satu benda peninggalan yang sangat menarik, namanya Ndok Bledhek atau pusaka Telur Geledek. Ndok dalam Bahasa Jawa berarti telur dan bledhek sendiri adalah bahasa Jawa dari petir atau guntur.
Ndok Bledhek atau Telur Petir itu tersimpan rapi di sebuah ruang kaca lantai dua Museum NU tersebut. Di salah sisinya, terdapat lebih dari satu pusaka yang berupa keris milik Mbah Jayadi juga tersimpan dengan apik. Telur Petir ini berbentuk seperti telur ayam kampung. Risma sendiri tidak menyebut terbuat dari apa benda pusaka yang berwarna gelap itu. Namun jika dilihat dengan sekilas, Telur Petir terbuat dari batu.
Dalam keterangan yang tertulis di museum, Ndok Bledhek atau Telur Petir itu, ‘Digunakan oleh para pejuang pada zaman peperangan sebagai alat untuk kekebalan (dengan izin Allah) untuk memerangi PKI di Madiun pada tahun 1960-an’. “Kata ayah saya, Pusaka Telur Geledek itu bisa bergetar andai kata ada marabahaya atau bencana yang akan datang,” ujar Risma.
Sumber : Viva.co.id