Aku Mempunyai Cerita Horor Berbicara Dengan Orang Yang Sudah Meninggal
Mbahjitu – Perkenalkan, namaku Panggil saja Asep. Aku mempunyai cerita horor bicara dengan orang yang sudah meninggal. Cerita horor tersebut aku alami sendiri beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, aku yang baru saja pindah rumah.
Aku pindah ke kompleks perumahan elit di Bogor, Jawa Barat. Suasana di sana pun sangat tenang dan sejuk serta nyaman sekali. Aku ingat sekali, aku mulai pindah ke rumah baru pada hari Jumat Kliwon. Semua barang-barang pun sudah yang masuk rumah pada malam harinya.
Untung saja ada sahabatku Ayong. Dia yang membantuku untuk pindah rumah.
“Ayong, lu makan sendiri ya. Gue mau antar makanan ke tetangga sebelah dulu,” kataku.
“Siap. Hati-hati,” kata Ayong.
Aku memberikan beberapa kue dan ayam bakar untuk tetangga sebelah kiri rumahku. Hanya rumah itu saja yang terisi. Beberapa rumah di dekatku memang sudah dibeli, tetapi belum ada yang ditempati. Pada Saat keluar rumah, aku pun melihat ada seorang anak kecil di depan rumah tetanggaku.
“Halo dik, mamanya apakah ada?” kataku.
“Ada, kak. Di dalam lagi sedang masak,” jawabnya.
“Nama kamu siapa? Aku Asep, tetangga barumu,” kataku.
“Aku Caroline, kak,” jawabnya.
Aku tersenyum kepada Caroline dan dia memanggil mamanya di dalam.
“Masuk saja,” kata Mama Caroline.
“Halo, tante, saya Asep. Saya baru saja yang pindah ke rumah disebelah,” kataku.
“Ohh Tetangga baru ternyata,” jawabnya.
Aku langsung memberikan makanan yang telah aku bawa kepadanya. Dia pun terlihat sangat senang.
Namun, Pada saat aku berkata perihal Caroline, mendadak dia langsung menjadi kaget. Matanya pun perlahan mengeluarkan air mata. “Caroline lagi main di depan tante. Asik banget,” kataku.
“Caroline anak saya sudah meninggal satu bulan yang lalu, mas,” jawabnya.
Mendengar hal itu aku pun langsung tercengang dan menjadi merinding. Lalu, dengan siapa aku berbicara tadi?
Aku pun langsung meminta maaf kepadanya. Sungguh, aku tidak mempunyai niat untuk menyakitinya.
“Maaf tante, saya nggak tahu,” kataku. Dia hanya tersenyum. Tidak lama, aku pun langsung pamit untuk kembali ke rumah. Rasa takut menyelimuti hati dan pikiranku karena sudah bicara kepada orang yang sudah meninggal. Sepanjang perjalanan pulang, aku pun terus membaca doa dalam hati.
Sumber : genpi