Hantu anakku Secara Terus Mengganggu Hidupku

Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan PusakaPrediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka, Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka,Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Terawang angka Prediksi Togel, Cerita Misteri, tafsir mimpi, ulasan pusaka, misteri, angker, Supranatural, Ulasan Pusaka

Setelah Kejadian 2 Tahun Lalu, Tidak Ada Hentinya Hantu Anakku Terus Menghampiriku Seakan Meminta Perhatian Dari Ibunya

MbahjituHantu anakku Secara Terus Mengganggu Hidupku, Aku masih tidak mengerti mengapa selalu ada rasa bersalah ini begitu melekat, hingga yang membuat otakku nyaris bisa jadi gila dibuatnya. Setelah kejadian 2 tahun yang lalu, tidak ada hentinya ia terus datang menghampiriku seakan untuk meminta perhatian dari manusia.
Berbagai cara yang sudah aku lakukan untuk melupakannya. Namun, tidak satupun ada yang berhasil. Rasa bersalah tersebut makin hari terus memuncak bila aku yang sedang sendirian di apartemen. Tidak jarang aku pun ingin melakukan aksi bunuh diri dengan yang melompat dari balkon lantai 18 kamarku. Aku ingin yang berhenti diganggu olehnya, tolong berhentilah mengikuti aku, aku mencintainya namun ini bukan salahku.

Namaku Henny, aku adalah seorang yatim piatu yang tinggal di Ibu Kota Jakarta sendirian. Aku tidak terlahir dari keluarga yang kaya raya. Tapi tempat yang aku tinggali tersebut saat ini merupakan milik tanteku.
Meski begitu, tanteku ini jarang pulang ke Indonesia karena yang memiliki suami seorang bule.
Karena Sering merasa kesepian di apartemen, membuat aku yang sering membawa kekasihku untuk datang serta menginap. Namanya adalah Ayong pemilik wajah yang polos ini membuat aku langsung jatuh cinta semenjak 6 bulan aku pindah ke apartemen ini. Ia merupakan tetanggaku di tower sebelah, sehingga pada saat masa pendekatan tidaklah sulit untuk memiliki waktu untuk bertemu. Tidak hanya wajahnya yang polos, tapi perkataanya juga begitu manis sehingga sering kali membuat aku jadi terhanyut dalam rayunya. Sepulang kuliah ia pun mengundangku untuk datang ke kamarnya, karena mungkin yang sudah bosan dengan ruanganku sehingga untuk mencari suasana baru. Akupun langsung memasuki kamarnya, seperti kamar pria yang biasanya berantakan dan bercampur dengan aroma alkohol. Mengetahui hal tersebut aku yang tidak terlalu terkejut, karena memang memahami kalau ia adalah seorang yang peminum berat. Terbuai dengan suasana yang nyaman, aku pun dibuat mabuk asmara pada malam itu bersama dengannya. Malam itu pun berlalu, pagi hari pun menjelang.
Aku yang segera pulang dan bersiap untuk pergi untuk kuliah. Sesampainya di kampus aku pun merasa yang tidak enak badan, aku merasa kepalaku sangat pusing sehingga yang tidak fokus lagi didalam kelas dan akhirnya memutuskan untuk pulang dan beristirahat saja. Aku meminta Ayong untuk menjagaku.
“Sayang aku sudah pulang,” ucap Ayong sambil memasuki pintu kamar studio apartemenku.
“Kamu lapar nggak? aku lagi masak ramen nih kalo kamu mau biar aku sekalian masakin,” ucapku sambil sibuk memasak “Duh Hen, memang kamu tuh calon istri idaman,” kata Ayong sambil memelukku dari belakang.
“Sayang, aku punya berita bagus nih!” ucapku sambil menghadap dirinya dan membalas pelukannya.
“Apa sih berita baiknya yang bisa lebih baik dari miliki kamu?” tanya lembut Ayong berbisik ditelingaku.
“Miliki anak dari aku,” jawabku sambil semakin erat memeluk Ayong. “Haha, i hope so honey,” balas Ayong
“Harapanmu sudah bisa terwujud, Taraaaaaa…” ucapku dengan wajah gembira menunjukkan hasil tes kehamilan.
“Apa? nggak ini nggak bisa Hen, kamu harus gugurin ini janin, aku nggak mau tahu, kalau nggak kita putus sekarang,” ancam Ayong sambil memegang erat tanganku. Mendengar hal tersebut membuat aku langsung habis akal yang tidak dapat mengontrol emosiku hingga akhirnya aku pun menusuk Ayong dengan pisau yang ada ditanganku. Luka tusukan tersebut langsung membuat Ayong kehabisan banyak sekali darah, sehingga segera dilarikan ke rumah sakit terdekat apartemen kami.

Tidak ada lagi yang bisa bertanggung jawab atas diriku ini, aku jadi merasa malu karena harus mengaku senang dengan adanya jabang bayi ini. Aku merasa sangat takut juga serta bingung hingga membuat aku akhirnya memutuskan untuk mengugurkan saja janin ini. Aku pergi ke seorang dukun beranak dan untuk melakukan aborsi. Rasa sakitnya benar-benar tidak bisa untuk dilupakan. Setelah melakukan hal tersebut aku pun tidak dapat lagi tenang untuk menjalani hidup, aku sering kali merasa akan takut jika sendirian. Tidak jarang aku sering mendengar adanya suara tangisan hantu anakku, suara langkah berlari, hingga perutku yang terasa seperti ada yang menyentuh dengan tangan seukuran bayi kecil. Semakin aku mencoba untuk memberanikan diri bahwa hal tersebut hanyalah halusinasi. Maka, semakin jelas untuk terdengar dan terasa. Hal yang menjadi puncak rasa bersalahku tersebut adalah saat aku yang terbangun dan melihat seorang bayi penuh darah yang berada disampingku sambil menangis dengan kencang. Terkejutku sangat dibuatnya, membuat aku yang pergi ke balkon apartemen guna menenangkan diri. Terus merasa bersalah dengan apa yang aku lakukan terhadap diriku dan calon buah hati. Membuat aku jadi semakin takut untuk bertemu dengan orang banyak tak terkecuali menemui Ayong kembali.
Setelah ia sadar dari koma, kami pun mengakhiri hubungan dan aku menganggap tidak pernah mengenal ia sebelumnya. Aku pun akhirnya tinggal seorang diri kembali, berharap penampakan sosok bayi tersebut tidak terus menerus mencuri hidupku. Maafkan aku anakku.

Sumber : genpi

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.