Pusaka Keris Setan Kober

Mbahjitu Membahas tentang Pusaka Keris Setan Kober, Ada banyak mitos tentang ilmu gaib yang beredar di seluruh Indonesia, bahkan karena pemahaman yang mendalam tentang misteri ini, Indonesia dikatakan sebagai negara yang kaya akan budaya mistis.

Salah satu kepercayaan mistik adalah erat kaitannya dengan keberadaan pusaka seperti Keris Setan Kober, salah satunya. Diyakini bahwa benda ini ada selama kenaikan tahta ke-14 Brawijaya. Zaman di mana manusia dan makhluk tak kasat mata (halus) berkomunikasi satu sama lain secara bebas.

Wahyu di Zaman Dewata yang menjadikan masa itu dikenal sebagai Kejawen Jawi, lebih menonjolkan makna keluhuran bagi manusia.

Perjalanan ke Pulau Jawa, sejak zaman Bangau Sang Hiyang, seluruh peradaban manusia saat itu terbagi menjadi tiga kelompok Manusia, Iblis dan Siluman.

Dari semua golongan ini yang akhirnya terpecah menjadi dua bagian yaitu golongan Putih dan golongan Hitam, sejarah terpecahnya golongan ini akhirnya menimbulkan peperangan hingga lahirnya Wali Songo. .

Di antara sekian banyak pengguna ilmu hitam, ada “Setan Kober” yang merupakan sosok setengah siluman atau bisa dikatakan iblis, dengan banyak teori tentang pertumpahan darah bagi seluruh umat manusia, Setan Kober, nama yang sangat melegenda untuk semua sekte hitam sejak Majapahit pertama kali didirikan.

Sihirnya konon belum pernah terkalahkan oleh siapapun. Di masa kejayaannya, Setan Kober, menunjukkan kepada dunia bahwa dia adalah guru besar dari 7 aliran sekaligus selama 473 tahun.

Asal Usul Pusaka Keris Setan Kober, lahir dari seorang Purwacarita 10 Banaspati Agung yang dikenal sebagai Raja Samudera, keturunan dari keturunan Negara Iblis Api. Di ketinggian Alexandria Agung, sebuah perenungan misterius dilakukan, ternyata Setan Kober memiliki tempat yang layak huni seperti manusia pada umumnya, yaitu di hutan Panji di perbatasan antara Cibogo, Benda Kerep. Pemahaman ini juga tersirat dalam bukunya RA Suladiningrat X yang berjudul “Babad Tanah Cirebon”.

Berbicara tentang rumah Satan Kober, hampir seluruh bangunannya terbuat dari tulang binatang dan tulang manusia, dan di belakang rumahnya terdapat paviliun kokoh yang terbuat dari berbagai tulang harimau, pisau, kerbau, dan biksu kematian.

Setan Kober dikatakan telah menghabiskan banyak waktu di stan mengajarkan berbagai pengetahuan kepada murid-muridnya yang berasal dari berbagai kalangan dan ketika dia memiliki waktu luang dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membuat bilah keris mandraguna sakti , dan artinya adalah milik banyak orang yang berilmu tentang ilmu gaib.

Keris asli buatan Setan Kober diberikan kepada Pangeran Arya Panangsang, sebelum dibunuh oleh Jaka Tingkir. Di kalangan gerilyawan Indonesia, keris ini akhirnya diberikan kepada Pangeran Diponogoro dan baru muncul kembali setelah lama menghilang pada tahun 2007. Saat ini, keris ini masih disimpan sebagai sarana ketika memilih pemimpin.

Pada masa Raja Jawa, nama Setan Kober selalu disebut-sebut sebagai orang nomor satu di dunia pencak silat. Ia sering menjadi match champion yang banyak digunakan oleh raja-raja Jawa sebagai pembunuh bayaran. Bahkan di era Brawijaya ke-5, ia sering menjadi ahli strategi perang di keraton Majapahit dengan mengalahkan ratusan panglima terpilih dari seluruh kerajaan di dunia.

Sekian pembahasan dari Pusaka Keris Setan Kober di atas.

Sumber : kumparan

Kekuatan Pusaka Trisula Weda

Mbahjitu Istilah dari Pusaka Trisula Weda merupakan suatu istilah yang konon dipopulerkan oleh Prabu Jayabaya. Selain dikenal dengan nama senjata tombak bermata tiga, pusaka tersebut juga memiliki makna yang sangat mendalam karena dianggap sebagai salah satu benda yang paling ampuh dalam menghadapi dunia kehidupan.

Trisula yang memiliki arti sebagai senjata bermata tiga yang banyak dipercaya merupakan salah satu senjata Dewa. Trisula ini juga dapat diartikan sebagai tiga kekuatan yang menyatu dalam suatu kehidupan, yakni kekuatan dari matahari, laut, dan keseimbangan alam.

Weda yang disebut dalam bahasa Sansekerta berarti ilmu pengetahuan. Menurut etimologi, kata Weda berasal dari bahasa Sansekerta yakni “Vid” yang berarti “mengetahui”.

1. Jejeg
Jejeg yang mempunyai arti yakni berdiri tegak atau memiliki sebuah pendirian kuat. Tidak mudah goyah sedikitpun dengan hal – hal apapun itu.

Jejeg ini juga dapat dikatakan berani mengutarakan hal yang benar tetaplah benar dan atau hal yang salah tetaplah salah. Jika seseorang itu telah terdapat sifat Jejeg, maka orang tersebut tidak akan mudah terombang-ambing dalam banyaknya godaan di kehidupannya.

2. Jujur
Jujur yakni mempunyai makna tidak pernah melakukan kebohongan dan tetap mengatakan yang sebenarnya tanpa mengakali walaupun itu pahit.

3. Adil
Hakikat keadilan hanya milik Gusti ALLAH, namun meskipun tidak mutlak, manusia juga memiliki sifat keadilan. Keadilan berarti tidak ada membela sana-sini kepada pihak tertentu.

Hakikat keadilan dalam pengertian Pusaka Trisula Weda dapat juga berarti kebenaran dan kebijaksanaan. Artinya, karena merupakan rangkaian yang adil, benar dan jejeg, orang bisa bersikap seadil-adilnya.

Jika kita ingin memiliki sifat keadilan, tidak mungkin jika kita mengesampingkan sifat bijaksana dari keadilan. Oleh karena itu, Trisula bukan hanya senjata perang, tetapi senjata / pengetahuan / instruksi untuk hidup dengan benar.

Pusaka tersebut merupakan suatu pedoman hidup bagi orang-orang dengan sifat Jejeg, Jujur, dan Adil sebagai Trisula untuk menjalani kehidupan yang benar.

Dalam hal supranatural, Pusaka Trisula Weda diyakini memiliki kekuatan untuk meningkatkan kewibawaan, kekuasaan dan perlindungan, sehingga mereka yang memiliki Pusaka tersebut akan dihormati oleh banyak orang, memperoleh status tinggi dan kedamaian dalam kehidupan.

Sumber : hartalangit

Jimat Taring Babi Hutan

Mbahjitu Jimat Taring Babi Hutan, Bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, jimat bukan lagi merupakan suatu hal yang asing. Dari masyarakat kecil sampai dengan orang kaya, banyak dari mereka yang menggunakan jimat sebagai salah satu benda keramat yang dipercaya dapat pembawa keberuntungan.

Sebagian besar juga menggantungkan perihal urusan, usaha dan kerjaannya pada jimat tersebut. Mereka lebih percaya, jika mempunyai benda ini, maka segala jenis urusan akan lebih dipermudah dan lebih aman dari semua marabahaya.

Benda yang memiliki energi supranatural atau disebut jimat, ini biasanya terdapat berbagai bentuk dan rupa yang berbeda-beda, ada yang seperti cincin, bagian tubuh dari hewan, bebatuan alam sampai keris.

Berikut beberapa jimat yang dipercaya mempunyai kekuatan luar biasa dan banyak dicari masyarakat;

1. Kumis Macan
Di kalangan masyarakat yang percaya benda mistis, Macan juga dipercaya sebagai sumber yang meningkatkan kewibawaan. Kumis macan konon katanya bisa memberikan dan meningkatkan kewibawaan yang sangat luar biasa bagi pemiliknya. Cara untuk memunculkan khasiat dari jimat ini cukup membingungkan, Karena Jimat tersebut harus bisa dimasukkan ke dalam kulit oleh sang pemilik sendiri dan tanpa meminta bantuan dengan alat apapun.

2. Jimat Taring Babi Hutan
Jimat Taring Babi Hutan sangat dipercaya sebagai salah satu sumber untuk kekebalan dan memiliki kekuatan yang besar. Diyakini bahwa pemilik dari benda tersebut tidak akan mempan terhadap segala jenis senjata tajam, maupun peluru, dan bahkan jika kepala dari pemilik jimat ini di hantam batu juga tak akan terluka.

Konon katanya pantangan untuk orang yang ingin menggunakan jimat ini adalah ia tidak diperbolehkan berhubungan intin dengan lawan jenis untuk selamanya.

3. Besi Kursani
Jimat besi kursani juga sama halnya yakni memberikan kekebalan kepada pemiliknya. Yang bahkan jika dikirimkan santet pun tidak dapat menembus kekuatan yang dimiliki benda tersebut. Meskipun tidak memiliki pantangan bagi pemiliknya, namun bagi yang ingin mendapatkan benda tersebut harus melakukan semedi ditempat tertentu sebagai pemujaan.

4. Kulit Kerbau Landoh
Benda tersebut dipercaya sebagian besar orang dapat memperlancar usaha yang dijalani dan akan selalu memperoleh keuntungan yang sangat besar. Meskipun tidak memiliki pantangan maupun ritual bagi pemiliknya, namun jimat yang satu ini sangat sulit untuk didapatkan.

jimat tersebut benar-benar sulit dibedakan dengan kulit kerbau pada umumnya, sehingga membuat banyak kalangan menjual jimat palsu secara bebas. biasanya benda ini diwarisi turun temurun dan tidak diperjual belikan.

Menurutmu benda yang mana paling tidak disukai? kayaknya Jimat Taring Babi Hutan, karena tidak boleh berhubungan intim selamanya.

Sumber : krjogja

Pusaka Keris Cabang

Mbahjitu Membahas benda Pusaka Keris Cabang Sejarah panjang Cirebon meninggalkan lebih dari sekedar cerita dan warisan budaya dan seni. Benda-benda pusaka telah menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Cirebon, baik yang tinggal di keraton maupun yang ada di Museum Belanda.

Menurut informasi yang dikumpulkan, selain bendera, beberapa warisan Cirebon masih disimpan dan dilestarikan. Seperti Keris Cabang, Keris Sarpanaga dan Keris Kentanaga.

“Benda pusaka tersebut yang diketahui saat ini masih terletak di Cirebon dan terjaga dengan baik, termasuk benda pusaka Keraton Kanoman. Tidak diperbolehkan untuk ditunjukkan ke semua orang,” sebut Farihin, Pustakawan Keraton Kanoman Cirebon.

Setiap peninggalan memiliki cerita yang dianggap sebagai fenomena sepanjang sejarah Cirebon. Milik Pangeran Cakrabuana. Sepintas, Pusaka Cirebon ini tampak seperti pemotong keris Pajajaran, namun pusaka Pangeran Cakrabuana ada cabang diujungnya.

“Keris bercabang digunakan oleh Pangeran Cakrabuana untuk babad pertama Cirebon sekitar pada tahun 1445 atau tahun 1367 saka. Menurut sejarah Cirebon, keris ini dapat mengeluarkan senjata api dan bisa berbicara”, sebut Farihin.

Dikatakannya, Pusaka Keris Cabang tersebut merupakan pemberian dari seorang biksu Buddha bernama Sanghiyang Bango, yang tak lain adalah guru Pangeran Cakrabuana. Pusaka itu diberikan Pangeran Cakrabuana sebelum berangkat ke Amparan Jati untuk menuntut ilmu kepada Syekh Dahtul Kahfi atau Syekh Nurjati.

Benda pusaka tersebut dianggap fenomena di Cirebon karena mengeluarkan api pada pertengahan masa Pangeran Cakrabuana merekam pangkalan.

“Sekarang selalu disimpan dan dirawat, tidak pernah dibawa keluar bahkan selama upacara pemujaan,” katanya.

Namun, Pusaka ini pernah dijadikan model bagi penduduk desa Jemaras, Kabupaten Cirebon. Arimbi mengaku kepala desa Jemaras pernah bertemu dengan raja keraton Kanoman, Cirebon.

Pertemuan itu untuk meminta izin kepada istana untuk menggunakan benda pusaka tersebut sebagai simbol kekuasaan dan makanan di desa Jemaras. Hasil adopsi disebut congkrang.

“Yah, pada tahun 2018 salah seorang kepala desa di Jemaras yang meminta izin dan Alhamdulillah mendapatkan izin. Menurut asalnya, Jemaras juga adalah anak dari Pangeran Cakrabuana,” kata Arimbi.

Sampai sekarang, Golok Congrak sering digunakan untuk menjabat sebagai kepala desa terpilih di wilayah Jemaras.

Pusaka selanjutnya adalah Keris Sarpanaga. Arimbi mengaku belum mendapatkan data lengkap asal usul keris tersebut.

Namun, ia membenarkan bahwa Keris Sarpanaga masih digunakan sampai sekarang. Keris Sarpanaga digunakan untuk melantik raja.

“Dia hanya simbol kekuasaan dan digunakan untuk menobatkan Raja Kanoman, bahkan hingga sekarang,” katanya.

Untuk kelanjutan bisa lihat pada bagian sumber mengenai Pusaka Keris Cabang tersebut.

Sumber : liputan6