Sejarah Pusaka Raden Arya
Salah satu pusaka Raden Arya ialah Cakra Udaksana, yang konon buatan dari masa Kadiri pada abad ke-12. Arkeolog Agus Aris Munandar selanjutnya menyebutkan, cakra adalah salah satu laksana milik Dewa Arya, dewa penjaga kebajikan dan kesejahteraan.
Simbol Cakra Udaksana
Apabila disimbolkan, cukup satu laksana miliknya saja sudah mempresentasikan dewa tersebut. Jadi, pada diri Wiralodra tersimpan pula kesaktian Arya Hal tersebut didukung dengan penuturan Serat Babad Dermayu lainnya yang menyatakan bahwa Wiralodra ber-triwikrama ketika ia bertarung melawan tokoh Wadu Aji, yang akhirnya membuat Wadu Aji melarikan diri ketakutan.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
64 71 50 61 45 70 67 41 10 65 |
|
PASARAN SYDNEY |
09 81 23 01 92 83 08 91 13 02 |
|
PASARAN BELGIUM |
95 13 06 93 50 16 91 53 36 90 |
|
PASARAN COLOMBO |
02 35 69 05 26 39 03 25 59 06 |
|
PASARAN GIRONA |
93 61 42 91 34 62 96 31 12 94 |
|
PASARAN SCOTLAND |
97 53 10 93 71 50 95 73 30 91 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SEDANG LIBUR |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
65 47 89 67 58 49 64 57 79 68 |
|
PASARAN JAMAICA |
20 45 91 25 09 41 24 05 51 29 |
|
PASARAN UGANDA |
02 56 89 06 28 59 05 26 69 08 |
|
PASARAN HONGKONG |
65 47 89 67 58 49 64 57 79 68 |
|
PASARAN NICARAGUA |
91 02 53 92 15 03 90 12 23 95 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
61 97 28 67 12 98 69 17 78 62 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
45 29 73 49 57 23 42 59 93 47 |
|
PASARAN MACAU 6D |
SEGERA TIBA |
Fungsi Cakra Udaksana
Untuk seorang tokoh dari pendiri suatu daerah, kelengkapan adanya pusaka Raden Arya atau senjata agaknya menjadi sesuatu yang lazim. Secara fisik fungsi senjata adalah alat untuk mempertahankan diri dari serangan musuh atau menyerang musuh. Secara psikis, dapat dimaknai dengan hal-hal yang menyangkut kewibawaan, jatidiri, hingga kesaktian seseorang.
Pun Wiralodra, seperti digambarkan babad, mampu melaksanakan hal-hal supranatural, seperti ber-triwikrama, yang sebenarnya ialah kesaktian milik Arya untuk mengubah dirinya menjadi raksasa yang maha besar ketika ia marah untuk menghancurkan keangkaramurkaan. Terlihat jelas pengaruh Hindu pada diri Wiralodra dari pusaka andalannya. Nilai-nilai sinkretisme antara Islam dengan agama sebelumnya (Hindu) maupun nilai-nilai ke-Jawa-an lainnya, yang juga banyak dipegang tokoh Jawa, tidak hanya Wiralodra.
Dalam mitologi Arya, dewa ini ber-triwikrama menjadi raksasa sangat besar dan dahsyat. Dia melangkah dalam 3 langkah untuk menguasai seluruh alam semesta. Langkah pertama menguasai dunia bawah, menguasai pisaca, raksasa, dan naga, langkah kedua menguasai dunia manusia, dan langkah ketiga menguasai alam dewa-dewa. Itulah kekuasaan Arya yang mahasempurna.
Sifat Dewa Brahma sebagai pencipta awal mula kehidupan juga nyata terbayangkan pada diri Wiralodra. Dialah tokoh yang membabat dan membuka hutan angker di tepian sungai Cimanuk untuk kemudian dijadikan pemukiman. Brahma adalah jiwa universal, dan dipuja pula sebagai dewa pencipta segala sesuatu.
Dengan demikian tokoh Wiralodra sebenarnya mencerminkan kekuatan 3 dewa utama Hindu, yaitu Trimurti yang terdiri dari Brahma-Arya-Siwa. Dalam Serat Babad Dermayu dinyatakan dengan lugas bahwa Wiralodra adalah pahlawan gagah berani yang berhasil mengalahkan musuhmusuhnya, dia menciptakan lahan kehidupan baru di tepian aliran Cimanuk.
Makna kata Wiralodra (Wirarodra) dan segala aktivitasnya tersebut sebenarnya masih dapat dikembalikan dalam nafas kehidupan, maklum pada waktu itu agama Islam masih dalam proses penyebarannya di Tanah Jawa, pusaka Raden Arya.
Sumber: Beritaindramayu.com