Pusaka Pataka Majapahit Yang Hilang Dari Indonesia
Banyak kerajaan-kerajaan masa lampau yang runtuh di berbagai daerah di Indonesia, meninggalkan banyak peninggalan bersejarah. Baik itu berupa candi, patung bahkan sampai pusaka-pusaka yang pernah digunakan dalam mempertahankan kerajaan maupun untuk memperoleh kekuasaan, salah satunya adalah pusaka pataka majapahit.
Seiring berjalannya waktu beberapa di antara pusaka-pusaka peninggalan yang ada, banyak yang telah ditemukan. Namun meskipun telah ditemukan, beberapa diantaranya juga banyak yang hilang tanpa diketahui pasti kemana rimbanya.
Seperti pusaka pataka majapahit yang hilang, bahkan sudah tak ditemukan di Indonesia berikut.
1. Pataka Sang Dwija Naga Nareswara.
Lambang dari Kerajaan Majapahit ini, berbentuk lambang Nagari sebagai perwujudan dari naga kembar. lambangini dibuat di era Kerajaan Singasari pada abad 12 sampai 13 Masehi dan diwarisi oleh Kerajaan Majapahit.
lambang ini berbentuk tombak, dimana terbuat dari bahan dari tembaga. Lambang ini, berhasil diselamatkan saat Kerajaan Singosari mengalami keruntuhan saat diserang Kerajaan Gelang-Gelang.
Kemudian, dari sekian banyak lambang, beberapa diantaranya juga berhasil dibawa oleh Jayakatwang ke Kerajaan Gelang-Gelang. Pada lambang ini, juga pertama kali dikibarkan bendera Majapahit yang bernama Gula Kelapa.
Namun saat ini diketahui, jika keberadaannya tidak di Indonesia, melainkan di the Metropolitan Museum of art, 1000 5th Avenue, New York, USA.
Hal ini memang cukup mengherankan. Sebab entah bagaimana caranya lambang tersebut bisa sampai ke USA. Terlebih lagi, Amerika juga tidak mempunyai sejarah yang bersangkutan dengan Kerajaan Majapahit. Sehingga sampai saat ini hal tersebut masih menjadi sebuah pertanyaan.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
21 76 38 26 13 78 27 16 68 23 |
|
PASARAN SYDNEY |
98 70 12 90 81 72 97 80 02 91 |
|
PASARAN BELGIUM |
18 52 39 12 83 59 15 82 29 13 |
|
PASARAN COLOMBO |
90 12 45 92 04 15 91 02 25 94 |
|
PASARAN GIRONA |
35 82 64 32 56 84 38 52 24 36 |
|
PASARAN SCOTLAND |
91 05 78 95 17 08 90 15 58 97 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SEDANG LIBUR |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
24 58 91 28 49 51 25 48 81 29 |
|
PASARAN JAMAICA |
60 85 91 65 09 81 68 05 51 69 |
|
PASARAN UGANDA |
05 82 31 02 53 81 08 52 21 03 |
|
PASARAN HONGKONG |
76 58 90 78 69 50 75 68 80 79 |
|
PASARAN NICARAGUA |
18 03 45 13 84 05 10 83 35 14 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
41 87 59 47 15 89 48 17 79 45 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
37 51 48 31 74 58 35 71 18 34 |
|
PASARAN MACAU 6D |
SEGERA TIBA |
2. Pataka Sang Hyang Baruna.
Tombak lambang ini dibuat pada zaman Kerajaan Singasari pada abad 12 sampai 13 Masehi. lambang ini salah satu yang sempat diselamatkan oleh Sangrama Wijaya. lambang ini biasa dipasang di atas kapal yang memimpin atau mewakili sebuah rombongan ekspedisi kerajaan.
lambang ini pertama kali dibawa oleh pasukan ekspedisi Pamalayu dan diserahkan kembali kepada Kerajaan Majapahit sebagai penerus dari Kerajaan Singhasari. Detail tombak ini sendiri, memiliki dua mata tombak kembar di atas kepala dan ekor naga.
Sama seperti dengan lambang Sang Dwija Naga Nareswara, keberadaan lambang tersebut juga diketahui berada di the Metropolitan Museum of art, 1000 5th Avenue, New York, USA.
Bendera atau panji-panji yang dipasang bernama Getih-Getaj Samudra, dimana berbentuk lima garis merah dan empat garis putih. Bendera ini juga dipakai oleh TNI AL pada kapal-kapal perang mereka.
3. Pataka Sang Padmanaba Wiranagari
Tombak lambang Nagari Majapahit ketiga ialah lambang Sang Padmanaba Wiranagari. Pada kain yg terbuat dari bahan tembaga dan bermakna sang padmanaba wiranagari atau teratai kemuliaan pembelaan negeri.
Sama seperti halnya lambang sebelumnya, lambang ini juga dibuat pada abad 12 sampai 13 Masehi. Pada lambang inilah, pertama kali Kerajaan Majapahit memasang lambang kerajaan.
lambang tersebut adalah lambang yang sebelumnya dibawa oleh Jayakatwang Kediri namun berhasil direbut kembali oleh para Senopati Singasari pada ekspedisi Pamalayu.
Sebelumnya, para pasukan Singasari merasa terluka dan sakit hati karena saat kerajaan diruntuhkan oleh Jayakatwang, mereka saat itu tidak berada di tempat. Sehingga tidak bisa melakukan perlawanan.
Dalam Ekspedisi Pamalayu, para Senopati berhasil merebut kembali 5 panji lambang. Peninggalan Singasari yang ada di Daha, lambang Singashari tersebut, akhirnya dibawa pulang yang itu juga merupakan peneguhan sikap kerabat di wilayah Daha bahwa Majapahit adalah bentuk Singasari yang sah dan penerua Raja Sawangsa.
Sama seperti lambang Sang Dwija Naga Nareswara dan lambang lainnya, keberadaan lambang itu juga diketahui berada the Metropolitan Museum of art, 1000 5th Avenue, New York, USA.
Hal ini tentunya juga merupakan ironi. Sebab antara Amerika dengan Kerajaan Majapahit, dan kerajaan lainnya tak mempunyai silsilah apapun. Sehingga sangat disayangkan jika peninggalan bersejarah pusaka pataka majapahit tanah Jawa bisa berada di luar negeri.
Sumber: Jatimtimes.com