Misteri Kota Pompeii Yang Hancur Dan Mengubah Manusia Menjadi Batu
Sebuah prasasti yang baru ditemukan pada misteri kota Pompeii membuktikan bahwa kota Romawi Kuno tersebut dihancurkan oleh Gunung Vesuvius setelah 17 Oktober tahun 79 Masehi serta bukan pada 24 Agustus seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Arkeolog baru-baru ini mengatakan bahwa seorang pekerja sudah menemukan fakta misteri kota Pompeii dari tulisan tangan penduduk Pompeii pada sebuah bangunan.
Tulisan tersebut terdapat pada tembok sebuah rumah yang tampaknya tengah direnovasi, tepat sebelum Gunung Vesuvius pada dekatnya meletus, mengubur Pompeii di bawah selimut tebal abu serta batu.
”Tanggal itu dituliskan pada 16 hari sebelum hari pertama bulan November (yang berarti 17 Oktober), dengan arang, rapuh serta cepat berlalu dari ingatan sebab tak bisa bertahan lama,” ucap kepala arkeolog yang meneliti situs itu, Massimo Osanna, terhadap media Italia, ANSA.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
73 58 69 78 36 59 75 38 89 76 |
|
PASARAN SYDNEY |
75 42 89 72 58 49 74 52 29 78 |
|
PASARAN BELGIUM |
40 43 48 49 80 83 89 20 23 28 |
|
PASARAN COLOMBO |
98 90 94 95 48 40 45 18 10 14 |
|
PASARAN GIRONA |
04 05 07 03 74 75 73 94 97 93 |
|
PASARAN SCOTLAND |
94 95 91 74 75 79 71 04 05 09 |
|
PASARAN SINGAPORE |
51 56 59 54 16 19 14 71 74 79 |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
26 20 21 27 46 40 47 71 70 76 |
|
PASARAN JAMAICA |
56 52 51 54 16 12 14 96 92 94 |
|
PASARAN SYDNEY BALLS |
49 40 41 47 69 60 67 09 01 07 |
|
PASARAN UGANDA |
41 49 46 61 69 62 81 89 86 82 |
|
PASARAN HONGKONG |
98 95 97 90 48 45 40 05 08 07 |
|
PASARAN NICARAGUA |
97 91 98 95 87 81 85 37 38 35 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
94 95 90 84 85 80 89 24 25 20 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
78 24 90 74 89 20 72 84 40 79 |
Pompeii serta Herculaneum sebelumnya diduga sudah musnah sebab letusan Gunung Vesuvius pada 24 Agustus 79 Masehi, berdasarkan tulisan-tulisan kontemporer serta juga temuan arkeologis.
Tetapi demikian, bukti baru seperti buah-buahan musim gugur yang masih menggantung pada ranting pohon sudah menyiratkan bahwa bencana itu tak melanda di puncak musim panas.
”Hari ini, dengan segala kerendahan hati, mungkin kami akan menulis ulang buku-buku sejarah, sebab kami sudah menemukan tanggal letusan (Gunung Vesuvius), yakni paruh kedua bulan Oktober,” ucap menteri budaya Italia, Alberto Bonisoli, pada hari Rabu (17/10/2018).
Pompeii ialah situs wisata paling banyak dikunjungi kedua di Italia, setelah Colosseum di Roma. Jumlah pengunjung diprediksi mencapai lebih dari 3 juta orang dalam 8 bulan pertama 2018.
Pertanda Awal Kehancuran ‘Kota Maksiat’ Pompeii
Hari itu, 5 Februari tahun 62 Masehi. Menjelang siang pada Pompeii, kota makmur serta megah pada kaki Gunung Vesuvius, Italia. Tanpa peringatan, Bumi tiba-tiba berguncang hebat.
Rumah-rumah rubuh, patung-patung besar dari perunggu retak, bahkan kuil-kuil semua dewa tak selamat. Orang-orang tumpah ke jalanan dengan pandangan kosong tak berdaya. Mereka bertanya, “Apa yang sesungguhnya sedang terjadi?”
Tak diketahui pasti apakah ada korban manusia kala itu. Namun, ratusan domba ditemukan mati secara misterius. Tak ada yang tahu kenapa. Kota dicekam horor dan ketidakpastian.
Di era modern, kita tahu, gempa besar adalah hasil dari aktivitas tektonik. Italia berada di zona subduksi antara lempeng Afrika dan Eurasia. Namun, bagaimana penduduk Romawi kuno memahami bencana itu?
Seorang filsuf, Seneca menuliskan kesaksian sekaligus telaahnya. “Udara yang terperangkap dalam Bumi adalah penyebab gempa. Saat bergerak di dalam tanah, ia akan menyebabkan tremor dan melepaskan uap beracun. Uap tersebut mungkin membunuh domba-domba itu,” demikian kesimpulannya seperti dikutip dari situs University of Houston.
“Kematian ada di mana-mana,” kata Seneca. Dan ia benar.
Pompeii memang dibangun kembali. Lebih megah, indah, lebih maju. Warganya yang sudah lupa dengan bencana, sibuk dengan urusan sehari-hari. Rumah-rumah bordil kembali beroperasi. Dunia malam pun semarak.
Namun, semua itu hanya bertahan 17 tahun. “Vesuvius (kemudian) mengangkat tangannya, berucap, ‘Kita akan bertemu,” demikian lirik lagu The Earthquake 62 A.D yang dinyayikan band rock progresif asal Jerman, Triumvirat.
Pada akhirnya, cahaya Pompeii lenyap selamanya. Kota itu mati.
Para ilmuwan berpendapat, gempa yang terjadi di tahun 62 Masehi adalah pendahuluan untuk malapetaka yang jauh lebih buruk: letusan gunung berapi.
Pada 24 Agustus 79, Gunung Vesuvius meletus dahsyat. Awan panas, hujan batu, dan abu yang membara mengubur Pompeii, dan tragisnya, mengabadikan saat-saat terakhir orang-orang yang ada di dalamnya.
Baru 1.600 kemudian, secara tak sengaja, Pompeii ditemukan.
Misteri kota Pompeii, Penggalian arkeologis menemukan jasad-jasad manusia yang diawetkan oleh abu, dengan segala pose. Menguak jalanan beku, tempat pelacuran yang dipenuhi fresko erotis, dan patung-patung dengan pose mesum menggambarkan gaya hidup bebas para penghuninya. Yang membuat Pompeii dijuluki ‘kota maksiat’.
Sumber: Liputan6