Sejarah Maneki Neko, Kucing Yang Menjadi Jimat Keberuntungan
MbahJitu – Bukti Sejarah Maneki Neko Kerap digunakan oleh para masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia, Maneki Neko ini sering dianggap berasal dari China. Padahal sebenarnya Maneki Neko ini adalah berasal dari Jepang.
Namun karena kepopuleran dari kucing ini, tradisi ini pun tersebar hingga ke daratan China dan negara-negara lain di Asia Tenggara. Maneki Neko pertama kali dicatat dalam sejarah pada buku sejarah Edo yang sekarang menjadi ibu kota Jepang yaitu Tokyo di tahun 1852.
Ditulis dalam buku tersebut bahwa sejarah Maneki Neko pada tahun tersebut maneki neko ini sudah mulai dijual di depan kuil Sens-ji, Tokyo. Pajangan jimat berbentuk kucing lucu ini kemudian menjadi sangat populer hingga sekarang, di mana masih banyak iklan menunjukkan Maneki Neko dibeli sebagai pajangan pergantian tahun.
Karena banyak yang menganggap jimat ini membawa keberuntungan, Maneki Neko memiliki banyak kisah legenda yang dipercayai oleh sebagian masyarakat Jepang sebagai asal usul pajangan kucing lucu ini. Salah satu kisah yang paling terkenal adalah kisah kuil Gtuko-ji di Tokyo yang hingga kini dipercayai sebagai tempat lahir dari Maneki Neko.
Kisah ini mengisahkan mengenai seorang seorang biksu miskin yang tinggal di kuil tersebut. Namun walaupun hidup miskin, ia selalu membagikan makanannya kepada seekor kucing yang tersesat masuk ke kuil tempat Ia tinggal.
Pada suatu hari, seorang samurai bangsawan yang bernama Ii Naotaka sedang berburu di hutan dan tiba-tiba datang badai. Lalu Ia pun mencari tempat perlindungan di bawah pohon besar dekat kuil. Dan saat berlindung di sana, Naotaka kemudian melihat seekor kucing kuil tersebut mengangkat tangannya seakan memanggil samurai tersebut untuk datang kepadanya.
Ia pun tertarik setkah melihat kucing yang dianggapnya aneh tersebut. Namun ajaibnya setelah ia meninggalkan pohon tersebut, sebuah sambaran petir besar menghancurkan pohon tempat ia baru saja berdiri. Dan Nakaota pun merasa sangat bersyukur karena kucing tersebut telah memanggilnya, sehingga ia yang merasa berhutang budi lantas memperbaiki kuil tersebut dan memberikan hartanya. Bahkan saat kucing itu mati, ia membuatkan sebuah makam khusus untuk memperingati kucing yang telah menyelamatkan Nakaota hingga dibuatlah sebuah patung Maneki Neko.
Berdasarkan kisah di atas, Kuil Gtuko-ji pun lantas dipercayai sebagai tempat lahir Maneki Neko. Dan jika kita mengunjungi kuil ini di Jepang, kita akan melihat ratusan Maneki Neko yang diletakkan di sekitarnya. Para pengunjung kerap mempersembahkan Maneki Neko ini kepada dewa di kuil tersebut dengan harapan keinginan mereka bisa dikabulkan dan diberikan keberuntungan dalam hidupnya.
Seluruh patung Maneki Neko di kuil ini mengangkat tangan kanan sebagai tanda seperti memanggil, sementara tangan kirinya kosong tidak memegang apapun. Tangan yang kosong ini diyakini bisa memberi peluang kepada pemiliknya agar mendapat kesuksesan atas kerja kerasnya selama ini.
Hingga kini banyak masyarakat yang memajang patung Maneki Neko di tempat usahanya atau bahkan di dalam rumah. Demikianlah sejarah Maneki Neko seperti dilansir dari Kompas.com. semoga bermanfaat.