Deretan Kisah Misteri Gunung Arjuno, Daro Petilasan Hingga Acara Ngundhuh Mantu
Misteri gunung Arjuno yang berada pada Malang, Jawa Timur, mempunyai deretan kisah misteri yang begitu tak biasa. Gunung dengan ketinggian 3.339 Mdpl tersebut banyak peninggalan petilasan kerajaan Majapahit, selain berbagai obyek wisata alam seperti air terjun.
Kamu yang ingin mendaki Gunung Arjuno tersebut harus berhati-hati, sebab menurut cerita masyarakat sekitar banyak pendaki tersesat bahkan adapula tak dapat pulang kembali.
Misteri gunung Arjuno ada banyak situs–situs petilasan peninggalan Kerajaan Majapahit serta Singasari. Beberapa petilasan itu yaitu, petilasan Eyang Antaboga, Eyang Abiyasa, Ayang Sekutrem, Eyang Sakri, Eyang Semar, Eyang Sri Makutharama serta petilasan Sepilar. Tetapi menurut mitos yang beredar, petilasan–petilasan itu dijaga oleh Bambang Wisanggeni yang merupakan anak dari Arjuna dengan Bathari Dresanala. Petilasan–petilasan itu digunakan orang zaman dahulu untuk melakukan pertapaan.
Masyarakat percaya, orang yang melakukan pertapaan itu muksa (menghilang dengan jasadnya). Orang–orang muksa itu dipercaya masih berada pada tempat tersebut serta menjaga tempat itu sampai waktu yang tak diketahui.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
57 58 54 51 17 18 14 38 37 34 |
|
PASARAN SYDNEY |
41 42 48 43 81 82 83 31 32 38 |
|
PASARAN BELGIUM |
92 91 95 93 72 71 75 52 51 53 |
|
PASARAN COLOMBO |
80 81 84 83 70 71 74 40 41 43 |
|
PASARAN GIRONA |
82 81 87 84 42 41 47 32 31 37 |
|
PASARAN SCOTLAND |
70 71 75 78 50 51 58 60 61 65 |
|
PASARAN SINGAPORE |
85 82 81 80 75 72 71 05 02 01 |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
74 71 78 70 84 81 80 04 01 08 |
|
PASARAN JAMAICA |
31 32 34 37 41 42 47 81 82 84 |
|
PASARAN UGANDA |
20 27 24 21 70 74 71 30 37 34 |
|
PASARAN HONGKONG |
12 10 16 13 82 80 83 62 60 63 |
|
PASARAN NICARAGUA |
40 41 46 43 80 81 83 60 61 63 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
89 80 82 81 49 40 41 19 10 12 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
71 75 70 04 05 01 34 35 31 30 |
|
PASARAN MACAU 6D |
SEGERA TIBA |
Sebelum mencapai pada puncak Gunung Arjuno, ada tempat yang disebut oleh masyarakat menjadi Alas Lali Jiwo atau berarti hutan lupa diri. Menurut kepercayaan setempat, orang yang mempunyai niat jahat, bila melewati daerah itu akan tersesat serta lupa diri. Menurut ahli spiritual, daerah itu memang banyak dihuni oleh para jin. Semua pendaki kadang mendengar suara gamelan serta kemudian menghilang. Konon pendaki itu dibawa untuk dikawinkan dengan bangsa jin daerah itu.
Menurut mitos, semua pendaki juga tak boleh melanggar beberapa larangan, seperti pendaki tak boleh berjumlah ganjil, tak boleh memakai baju merah, serta tak merusak situs–situs petilasan Kerajaan Majapahit yang tersebar pada area pendakian Gunung Arjuna itu.
Pada wilayah pendakian menuju puncak Gunung Arjuno, dipercaya terdapat Pasar Dieng atau biasa disebut pasar hantu. Pada areal Pasar Dieng itu terdapat makam semua pendaki yang pernah meninggal pada tempat itu. Wilayahnya yang datar serta luas merupakan areal yang cocok dijadikan sebuah pasar. Konon, pernah ada pendaki yang membuka tenda pada wilayah Pasar Dieng itu untuk bermalam sebelum menuju puncak. Pada malam hari, dia dikejutkan dengan suasana ramai pada luar tendanya, serta ia melihat sebuah pasar yang sangat ramai.
Pendaki itu dikabarkan berkeliling pasar serta membeli sebuah jaket. Kemudian dia kembali ke tenda, serta besok pagi ketika dia bangun wilayah sekitar tendanya sepi tak ada orang satu pun serta tak ada bekas–bekas pasar. Jaket yang dibelinya masih ada, ntetapi uang kembalian yang diberikan oleh pedagang pasar itu berubah menjadi daun.
Misteri gunung Arjuno memang sering terdengar serta telah menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar, seperti tentang adanya lantunan musik Ngundhuh Mantu. Semua pendaki atau penambang belerang kadang mendengar Ngundhuh Mantu, yakni suara gamelan Jawa untuk acara pernikahan. Menurut masyarakat, jika mendengar Ngundhuh Mantu maka lebih baik tidak meneruskan pendakian ke puncak Gunung Arjuna tersebut karena jika memaksa meneruskan pendakian maka si pendaki biasanya akan tersesat dan hilang.
Sumber: Correcto.id