Kisah Pengalaman Seram Di Kamar Kos Angker Mahasiswa Diganggu Lelembut Usil
Mbahjitu – Cerita horor dan mistis ketika mahasiswa perantauan tinggal di sebuah kamar kos angker dengan lelembut yang sangat usil. Sebagai seorang mahasiswa perantauan, Jeffry (bukan nama sebenarnya) terbiasa hidup sangat sederhana. Hal itu yang sudah berlangsung tiga tahun dijalani, karena ia kini yang sudah semester enam. Ia pun menyadari, jika kiriman uang dari orangtuanya hanyalah pas-pasan saja.
Karena itu, Jeffry pun menerima dengan senang hati sekali ketika Pak Jamal (nama samaran), bekas Kepala Kantor orangtuanya yang berkenan memberikan bantuan. “Ada sebuah kamar kos yang selalu kosong. Tinggallah di situ saja. Untuk kamu cukup bayar dengan separo harga saja,” ujar Pak Jamal kepada Jeffry.
Jeffry dengan senang hati menerima bantuan tersebut. Dan jeffry tidak mengira sama sekali kalau ternyata ruangan tersebut adalah sebuah kamar kos angker yang cukup memadai. Dia pun heran, kamar yang cukup istimewa menurut ukurannya, hanyalah yang disuruh bayar sewa separo harga saja.
Malam itu hari ke lima Jefrry menempati kamar kosnya. Jam sebelas malam dia yang baru saja pulang dari rumah temannya. Karena capek dan yang mengantuk, begitu masuk kamar terus merebahkan tubuhnya dan les… langsung bisa tertidur pulas.
Belum lagi tiga puluh menit, Jeffry terbangun. Pinggangnya terasa ada yang ‘ngithik-ithik’. Karena yang tidak tahan menahan geli, kontan Jeffry pun ketawa dengan tubuh yang menggelinjang-gelinjang.
“Ha…ha…ha…sudah..sudaah…sudaaah…! Siapa ini yang ‘ngithik- ithik’ ya?” teriaknya keras-keras.
Namun ketika yang bangkit dari tempat tidur, Jeffry tidak melihat ada siapa pun di dalam kamarnya. Dia yang mulai sadar jika yang mengganggunya bukanlah manusia biasa, tapi makhluk halus penunggu kamar yang dia tempati. Ada sedikit rasa takut, tapi jeffry kembali yang merebahkan tubuhnya.
Lima menit, sepuluh menit, Jeffry merasakan tenang. Namun begitu masuk menit yang ke tiga puluh, Jeffry pun kaget. Lagi-lagi pinggangnya terasa yang digelitiki. Jeffry pun mengambil sapu lidi bermaksud akan memukul yang ‘ngithik- ithik’, namun yang tidak bisa melihat wujudnya. Karena jengkel, sapu hanya dipukul-pukulkan ke kasur dengan sekuat tenaganya.
Dia pun berujar dengan beraninya. “Hei siapa pun kamu. Jangan ganggu aku yang sedang tidur ya!” Penunggu kamar tersebut rupanya termasuk lelembut yang sangat usil. Setiap tigapuluh menit sekali, perbuatan ‘ngithik-ithik’ pinggang Jeffry diulangi dan diulangi. Hingga jam lima pagi, pinggang jeffry digelitiki sampai enam kali.
Keruan saja semalaman dia yang tidak bisa untuk memejamkan mata. keesokan harinya jeffry menemui Pak Jamal, menyerahkan kunci kamar kos angker tersebut. Tanpa menyebutkan alasannya, Jeffry pun mengatakan akan pindah mencari kos yang lain saja.
Sumber : harianmerapi