Pencucian Pusaka Peninggalan Sejarah Yang Masih Memiliki Tuan
Masih pada rangka untuk mengingat 1 Muharam, paguyuban pelestari tosan aji serta pusaka pada Kabupaten Pangandaran menggelar pencucian atau memandikan ratusan pencucian pusaka Peninggalan Sejarah.
Menurut Ketua Paguyuban Pelestari tosan dan pusaka, Haryanto, prosesi jumasan itu sudah lama dilakukan pada daerah luar Pangandaran seperti di Jawa Tengah. pencucian pusaka Peninggalan Sejarah, Sedangkan untuk di Pangandaran, baru untuk kali pertama dilakukannya pada tahun 2019 ini.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
02 35 68 05 26 38 03 25 58 06 |
|
PASARAN SYDNEY |
47 09 82 49 78 02 40 79 92 48 |
|
PASARAN BELGIUM |
69 15 83 65 98 13 61 95 53 68 |
|
PASARAN COLOMBO |
67 38 29 68 72 39 63 78 89 62 |
|
PASARAN GIRONA |
12 36 78 16 27 38 13 26 68 17 |
|
PASARAN SCOTLAND |
90 56 41 96 04 51 95 06 61 94 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SEDANG LIBUR |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
61 39 87 69 18 37 63 19 97 68 |
|
PASARAN JAMAICA |
05 94 37 04 53 97 09 54 47 03 |
|
PASARAN UGANDA |
10 59 87 19 08 57 15 09 97 18 |
|
PASARAN HONGKONG |
51 47 30 57 13 40 54 17 70 53 |
|
PASARAN NICARAGUA |
41 06 82 46 18 02 40 16 62 48 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
09 13 58 03 95 18 01 93 38 05 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
21 86 54 26 15 84 28 16 64 25 |
|
PASARAN MACAU 6D |
SEGERA TIBA |
Haryanoto menyatakan, pusaka ialah salah satu cara menjaga benda pusaka, pusaka bersejarah, termasuk benda yang dianggap memiliki tuah.
Untuk hal tersebut, perlu diperlakukan secara hati-hati, jangan sampai mengakibatkan kefatalan.
Dalam tradisi masyarakat Jawa, ucap Haryanto, pencucian pusaka menjadi sesuatu kegiatan spiritual yang cukup sakral serta dilakukan hanya dalam waktu tertentu saja yang lazin dilakukan hanya sekali dalam satu tahun yakni pada bulan Suro.
Oleh sebab pencucian pusaka mempunyai makna dan tujuan luhur, kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan ritual budaya yang dinilai sakral, ungkapnya.
Sehingga Haryanto menyampaikan, pencucian pusaka tak hanya sekedar membersihkan atau menajga fisik benda pusaka, namun lebih utamanya ialah memahami segenap nilai-nilai luhur yang terkandung pada dalam benda pusaka tersebut.
Nilai luhur tidak hanya sekedar diingat-ingat saja, lebih diutamakan perlu dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Nilai tersebut menjadi aset kekayaan khasanah budaya yang meliputi filsafat dan seni hasil pemberdayaan budi pekerti manusia, dalam interaksinya dengan kebijaksanaan tata kosmos, ucapnya kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Kusnadi.
Dirinya menetapkan, inti dari semuanya syukur bin nikmat dengan meninggalkan tahun-tahun kebelakang dan serta juga berdo’a bersama untuk tahun-tahun kedepannya.
pencucian pusaka Peninggalan Sejarah, Semoga kedepannya dapat menjadi lebih baik, lebih manunggal dan ditingkatkan keimanan kita masing masing. Fiilosofinya keris manjing warangka,warangka manjing curiga. semua simbol filosofinya di tanam di hati kita dan dijadikan amal pada kehidupan antar umat manusia,” pungkasnya.
Sumber: Pikiranrakyat.com