Kisah Mistis Legenda Pantai Watu Ulo, Konon Katanya Tempat Bertapa Seekor Naga
MbahJitu – Pantai Watu Ulo adalah salah satu destinasi wisata yang sangat populer di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pemandangan yang ada disana juga sangat menakjubkan hingga bisa mengundang daya tarik wisatawan. Tapi, di balik keindahannya ada kisah mistis yang sangat melegenda disana.
Dalam cerita rakyat yang berkembang bahwa Pantai Watu Ulo yang terletak sekitar 40 kilometer arah selatan Kota Jember juga merupakan tempat bertapanya anak naga. Cerita ini juga sering dikaitkan dengan adanya batu yang memanjang di pinggir pantai, bentuk batunya juga seperti sisik ular raksasa alias naga.
Pantai Watu Ulo ini juga berasal dari bahasa Jawa. Watu yang artinya adalah batu dan Ulo adalah ular. Jadi jika kita artikan yaitu Pantai Batu Ular.
Konon menurut cerita yang ada, dahulu kala ada seorang raja bernama Aji Saka datang ke Tanah Jawa. Lalu ia mengajarkan beberapa ilmu pengetahuan dan kesaktiannya kepada masyarakat yang dipilihnya langsung.
Ketika Aji Saka sedang mengajarkan ilmu- ilmunya kepada masyarakat, seekor ayam tidak sengaja mendengarkan mantra- mantra yang sedang disebutkan sang raja tersebut. Ayam itu kebetulan sedang mencari makan di dekat rumah panggung yang ada disana.
Akibat mendengar mantra- mantra yang diucap Raja Aji Saka, ayam itu tiba- tiba saja bertelur dan ukurannya sangat besar dibanding telur ayam umumnya. Kemudian telur itu menetas, keluarlah seekor anak naga. Yang lebih Anehnya lagi anak naga tersebut itu bisa berbicara seperti layaknya manusia.
Melihat induknya membesarkannya sendirian, anak naga itu bertanya kepada induknya itu, siapa ayah dia sebenarnya. Sebab dia adalah seekor naga, sementara itu dia lahir dan keluar dari telur ayam.
Warga sekitar pun mengarahkan anak naga itu kepada Raja Aji Saka. Ketika naga itu menemui sang raja, Aji Saka mengakui bahwa naga itu terlahir akibat induk ayam tersebut mendengar mantra- mantranya. Meski demikian, Aji Saka tetap tidak mengizinkan sang anak naga untuk berguru kepadanya.
Hingga suatu hari, Aji Saka memerintahkan naga tersebut untuk bertapa di pantai selatan. Saat sedang melakukan pertapaannya naga itu sesekali bangun, dan memakan hewan apa saja yang ada di sekitarnya itu.
Ratusan tahun sudah dia bertapa, hingga akhirnya tubuhnya pun semakin membesar dan memanjang. Sangkin besarnya badan naga itu ada di Jember, kepalannya di Banyuwangi dan ekornya juga memanjang hingga ke Jawa Tengah.
Namun lambat laun tubuh naga itu pelan- pelan dipenuhi lumut, hingga warnanya juga pelan- pelan berubah menyerupai kayu. Sampai suatu hari ada warga yang sedang mencari kayu bakar, dia pun menemukan tumpukkan kayu yang besar tersebut.
Akhirnya warga itu pun memotongnya. Namun anehnya saat dipotong langsung keluar cairan seperti darah, tanpa diketahui cairan itu apa sebenarnya dan rupanya itu adalah darah milik naga yang sedang bertapa tetsebut.
Namun beruntungnya lagi warga tersebut tidak terkena amukan sang naga. Hingga kini benda panjang menyerupai ular itu masih ada sampai sekarang dan juga menjadi salah satu spot menarik bagi wisatawan di Pantai Watu Ulo.
Sumber : Okezone