Kejadian misteri Selama Sebelas Tahun Menikah Baru Yang Bisa Hamil Setelah Ketika Suatu Malam Menolong Sidat Berwarna Kuning
Mbahjitu – Cerita misteri, sebelas tahun menikah baru yang bisa hamil setelah suatu malam menolong sidat berwarna Kuning, Benar saja, sebelas tahun lamanya Cyntia dan Kang Tegar (keduanya bukan nama sebenarnya) yang membina rumah tangga. Namun mereka belum juga yang dikaruniai anak. Kendati begitu pasangan suami istri sederhana tersebut tidak pernah yang berputus asa.
Selalu untuk memanjatkan berdoa dan berusaha agar keinginannya mempunyai keturunan agar bisa terkabul. Malam itu pada pukul jam sepuluh, Cyntia pulang dari rewang di rumah Mbakyunya yang punya gawe menikahkan anaknya. Limapuluh meter sebelum yang sampai rumahnya, Cyntia melihat ada benda agak panjang yang bergerak- gerak, kloget- kloget.
“Ya ampun ada ular di depan pintu”, gumam Cyntia sembari yang mencari potongan kayu untuk bisa nggebug. Diamati dengan seksama, ternyata binatang bergerak yang panjangnya satu meter lebih itu ternyata bukan ular, tetapi sidat berwarna kuning. Sebangsa belut namun yang lebih besar dan lebih panjang.
Anehnya, belut tersebut berwarna kekuningan. “Pasti bukan sidat sembarangan”, batin Cyntia. Instingnya mengatakan, binatang ini pasti yang membutuhkan pertolongan. Spontan Cyntia mengambil ember plastik bundar. Dan diisi air setengahnya. Dengan penuh kasih sayang belut itu dibopong lalu dimasukkan ke dalam ember berisi air.
Belut tampak tenang dan tidak menggelenjot- gelenjot lagi. “Sidat ini harus secepatnya aku kembalikan ke sungai,” pikirnya. Di dalam rumah tidak ada siapa-siapa. Kang Tegar masih yang rewang di rumah Mbakyunya. Tanpa berpikir panjang dia melangkah menuju kandang becak pas di belakang rumahnya.
Becak yang biasa dikendarai suaminya langsung dia keluarkan. Ember berisi air dan belut mengkilat itu dia angkat dan letakkan pas di jok depan. Tanpa ragu dan tidak merasa malu Cyntia yang tubuhnya pengkuh itu mengemudikan becak milik suaminya. Yang dituju, Kali Gantang. Berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya.
Sesampai di tepi kali, belut berwarna kekuningan itu dia bopong dan pelan-pelan diturunkan ke dalam air. Sepertinya kegirangan, binatang sepanjang satu meter lebih itu berenang melenggang- lenggokkan badannya di dalam air. Bersamaan dengan itu lamat- lamat telinga Cyntia mendengar suara: “Maturnuwun Tia….”
Tiga bulan sesudah itu Cyntia merasa ada perubahan pada tubuhnya. “Tamu setia”- nya yang hadir setiap bulannya, tidak kunjung datang. Oleh para tetangganya Cyntia disarankan untuk memeriksakan badannya ke seorang Bidan. “Selamat, Tia. Sampeyan positif hamil”, tutur Bidan desa tersebut sembari tangannya yang menjabat erat tangan
Cyntia. Yah mungkin begitulah cara Tuhan memberikan imbalan kepada Cyntia yang telah berbuat kebaikan kepada makhluk lainnya seperti Sidat berwarna kuning.
Sumber : harianmerapi