Cerita Misterius Menjadi Janda Sampai Yang Tujuh Kali karena Suami Meninggal Dunia Secara Tidak Wajar
Mbahjitu – Cerita mistis menjadi janda sampai tujuh kali karena suami yang meninggal dunia secara tidak wajar. Banyak orang yang tidak percaya jika Bu Santi, perempuan yang berusia lima puluh tahun itu pernah yang menjadi janda sampai tujuh kali.
Itu berarti Bu Santi pernah yang menikah sebanyak tujuh kali pula. Sepintas perkawinan Bu Santi dengan suaminya memang tampak terlihat bahagia. Namun hanya yang berlangsung tidak terlalu lama. Orang-orang disekitar merasakan ada sesuatu yang aneh atau janggal.
Pernikahan Bu Santi dari yang pertama sampai yang ke tujuh, semuanya berakhir tragis. Ketujuh suaminya meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar. Lehernya seperti yang dicekik. Lidahnya terjulur keluar, dan juga matanya melotot.
Untuk yang ke delapan kalinya menjadi janda perempuan berdada montok tersebut menikah dengan Surtarjo, lajang yang berumur empat puluh tahun. Surtarjo teramat sangat bangga, bahagia, dan gembira sekali bisa mendapatkan isteri seorang perempuan yang berdada montok. Seperti yang sejak lama diidamkannya. Meskipun wajahnya yang tidak terlalu cantik.
Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung secara lama. Tiga bulan hidup serumah dengan Bu Santi, Surtarjo mulai yang merasa mendapat teror. Saat itu ketika yang sedang berasyik-masyuk dengan isterinya, tiba-tiba…praaang! Ada bunyi suara piring jatuh ke lantai. Kali lain, kala dia yang sedang akan memulai ‘bertempur’, tiba-tiba lehernya seperti ada yang sedang mencekiknya. Untung Surtarjo bisa untuk meronta dan lepas dari cekikan itu. Tidak hanya itu saja, teror bentuk lain juga dia terima.
Mendapat teror berbagai macam yang secara nalar yang tidak masuk akal, Surtarjo pulang ke rumah orangtuanya.
Mengadukan hal itu. Oleh Bapaknya, Surtarjo diajak sowan ke Mbah Jiwon. Priyayi sepuh yang pintar sekali menangani masalah- masalah yang tidak masuk akal. “Saranku hanya satu. Tinggalkan perempuan itu”, begitu kata Mbah Jiwon.
Menurut penerawangan Mbah Jiwon, Bu Santi itu sudah ada yang memiliki. Bu Santi termasuk jenis perempuan ‘bahu laweyan’. Perempuan ‘bahu laweyan’ adalah perempuan yang sangat dicintai san disenangi oleh makhluk halus, jin.
“Yah, suami Bu Santi memang jin. Wajar jika jin tersebut tidak yang rela jika istri tercintanya diperistri oleh manusia”, tutur Mbah Jiwon panjang-lebar. “O…begitu?!”. Surtarjo ndomblong mendapat penjelasan dari Mbah Jiwon. Tidak menunggu besok- besok, Surtarjo pun langsung menceraikan Bu Santi. Bu Santi kembali menjadi janda dan jatuh ke pangkuan jin, ‘suami’ yang sangat mencintainya. Dan Surtarjo kembali seperti semula. Jadi laki-laki jomblo.
Sumber : harianmerapi