Cerita Horor Gedung Di Jakarta Selatan Liftnya Tiba-Tiba Bergetar Diiringi Adanya Tangisan Wanita
Mbahjitu – Aku bekerja di gedung di Jakarta Selatan dan perkenalkan namaku adalah Andi Sutrisna aku merupakan perantau dari kota Medan yang tinggal disebuah kostan didaerah Jakarta selatan yang dekat dengan tempatku kerjaku. Aku mempunyai cerita horor yang aku alami pada saat yang masih bekerja di salah satu gedung di Jakarta Selatan. Pada awal cerita, aku yang mulai sering untuk mengambil lembur. Lumayan, uangnya bisa untuk buat liburan nanti.
“Toh, hanya di indekos saja juga bingung mau ngapain,” pikirku.
Faktor lainnya adalah aku yang mengambil lembur karena yang belum punya pasangan. Jadinya, hanya fokus untuk bekerja saja adalah pilihanku pada saat ini.
Pada suatu malam, seperti hari-hari biasanya, aku yang lembur sampai pada pukul 02.00 WIB. Malam itu pun menjadi malam yang sangat menakutkan dan serta mengerikan bagiku. Suasana kantor pada saat itu sudah yang sangat sepi. Aku pun pulang hanya yang seorang diri saja.
Kantorku berada di lantai 21 gedung di Jakarta Selatan. Jadi, aku yang harus untuk selalu menggunakan lift untuk menuju lahan tempat parkir motor. Sebelumnya aku yang tidak mempunyai firasat buruk sama sekali. Aku pun masuk lift dengan perasaan yang hanya biasa saja. Namun, siapa yang sangka, pas di lantai 7 lift yang tiba-tiba berhenti dan Lampu di lift tersebut tiba-tiba berkedip-kedip. Mendadak lift langsung bergetar hebat. Aku pun menjadi sangat panik pada saat itu.
Saat lift yang bergetar, terdengar adanya suara tangisan wanita yang sangat kencang sekali. Suara tangisan itu seperti ada di dalam lift tersebut. Aku berusaha untuk yang menekan tombol darurat di lift tersebut. Namun, lampu penerangan yang langsung mendadak mati.
Pada saat itu aku hanya bisa untuk diam saja dan membaca doa yang aku bisa ingat. Setelah yang beberapa saat, untung saja lampu kembali yang menyala. Betapa kagetnya aku pada saat melihat ada seorang wanita yang berambut panjang tepat berada di hadapanku. Bibirnya yang robek, kepalanya pun mengeluarkan banyak sekali darah.
Setelah itu, aku tidak ingat lagi apa yang terjadi di gedung di Jakarta Selatan tersebut. Pada saat aku yang bangun, aku sudah berada di rumah sakit yang di dekat kantor. Berdasarkan keterangan suster, aku yang pingsan karena kehabisan oksigen di dalam lift tersebut. Aku pun hanya diam saja pada saat mendengar penjelasan itu.
Semenjak kejadian itu, aku yang tidak pernah mengambil lembur lagi. Aku juga yang tidak berani naik lift seorang diri lagi pada saat malam hari.
Sumber : genpi