Kotak musik yang memainkan instrumen serta Terdapat balerina sedang menari tersebut mengabulkan Permintaan
Mbahjitu – Namaku Aurora aku mempunyai cerita tentang Kotak Musik Yang Bisa Mengabulkan Permintaan, yang dimana cerita tersebut diawali aku yang ingin menjadi seorang balerina yang menjadi impianku sejak kecil. Memang tarian balerina ini tidak terlalu terkenal di Indonesia. Namun, karena terinspirasi dari kartun kesukaanku, barbie 12 dancing princesses, aku pun ingin segera menjadi seperti mereka. Sangat jelas didalam ingatanku, terdapat para putri yang cantik jelita dan anggun yang menari dengan bebasnya. Aku ingin menjadi seperti mereka, dengan tarian tampak sangat gemulai membuka duniaku yang baru.
Berbagai banyak cara aku mencoba untuk pelajari, mulai dari membaca buku, melihat tutorial-tutorial latihan di YouTube, hingga yang mengikuti kursus balet. Usaha keras yang kulakukan akhirnya membawakan hasil, kini aku pun bisa menari serta bisa melangkah dengan anggunnya. Selama proses latihan bertahun-tahun inilah ada hal yang tidak pernah diketahui banyak. Bahwa, untuk menjadi seorang balerina itu perlu memiliki kekuatan fisik dan kerja keras yang lebih ekstra. Daya tahan yang kuat serta kelenturan adalah kunci utama.
Selain harus bergerak mengikuti sesuai irama yang cepat dan lambat secara mendadak. Kaki pun harus berlatih on point di mana harus menopang berat badan dengan tumpuan ujung jempol kaki. Semua proses yang panjang telah aku lewati, sampai aku yang berhasil ada di tahap ini.
“Aurora! semangat ya lo pasti bisa,” ucap Melani, sahabatku.
“Lakukan yang terbaik ya sayang, ibu yakin kamu pasti bisa,” kata ibu sambil menatapku penuh harapan.
Masih banyak ucapan selamat dari pihak keluarga, sahabat dan teman-temanku. Tapi kali ini aku tidak dapat berhenti untuk merasa gelisah. Bahkan, ruangan dingin dengan AC pun tidak berhasil untuk menyejukan kulitku yang terus berkeringat. Untuk menenangkan diri, aku pun menyisir rambutku yang panjang secara perlahan-lahan, sambil terus melihat kearah cermin. Suara ramai dipanggung utama membuat pikiranku makin tak karuan. Mendadak aku sempat berpikir, impianku sejak kecil rasanya tak yang setakut ini. Akupun kembali mempersiapkan diri dan mengikat rambutku. Saat mengambil ikat rambut pada laci, aku melihat ada sebuah kotak musik cantik
berwarna merah kehitaman. Pada bagian tutup kotak tersebut, terdapat tulisan ‘Open music box and make a wish’. Tanpa memikirkan hal apapun, aku langsung membuka kotak musik tersebut. Sangat jelas kotak ini memainkan instrumen Für Elise, Beethoven dan Terdapat seorang balerina dengan baju putih terus menari seiringan dengan musik yang terus berputar. Bibirku yang pucat mulai kembali berwarna merah muda, menandakan adanya perasaan akan tenang dengan hal tersebut. Sudah berkali-kali musik tersebut diulang, sepintas aku yang sempat berpikir, tak ada salahnya untuk mengucapkan harapan bukan?
“Aku berharap untuk dapat tampil dengan luar biasa dipanggung acara malam ini, agar seluruh mata yang memandangku seorang balerina yang cantik, walau ini adalah penampilan terakhirku,” ucapku dalam hati sambil menutup kotak musik tersebut dan kembali untuk menyimpannya dalam laci. Saatnya aku tampil. Memasang telinga untuk peka terhadap musik, aku juga menari dengan penuh energik dan elegan. Menari dengan gerakan lentur serta melompat ke sana ke mari. Suasana teater pun sangat hening, dengan penuh rasa percaya diri, semua mata saat itu tertuju padaku hingga akhir penampilan soloku. Saat memberikan salam kepada semuanya, aku melihat semua orang bertepuk tangan secara kagum akan penampilan yang aku berikan. Namun, saat melihat
salah satu penonton berpenampilan seperti balerina lengkap dengan bajunya tersenyum padaku, aku terkejut. Sebab, sepertinya wanita tersebut sangat tak asing bagiku. Dengan posisi berjalan keluar, aku tetap menggunakan tumpuan jempol kaki saat berjalan menuju belakang panggung. Mendadak aku pun kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh. Rasanya kakiku sangat sakit sekali, akupun langsung meminta pertolongan kepada siapapun di sekitarku untuk membantuku. Aku segera dibawa menuju ruang make up. Terdapat seorang dokter yang langsung memeriksa kondisiku saat itu. Ia mengatakan aku tak akan bisa lagi menari, karena tulang kakiku sudah retak cukup parah. Mengetahui hal tersebut aku hanya bisa menangis sedih. Mengapa hal ini bisa menjadi penampilan terakhirku? Saat berusaha menenangkan diri, aku melihat ke arah sebelah kiriku pada kursi yang aku duduki sebelum pentas. Di atas meja, terdapat kotak musik yang aku liat tadi, tutupnya kembali terbuka. Namun, tak bersuara lagi dan balerina pun berhenti menari. Melihat hal tersebut, bulu kudukku mendadak langsung berdiri dengan cepat. Apa benar kotak musik ini mengabulkan permintaan konyolku?
Sumber : genpi