Cerita Horor Adanya Tangisan Hantu Perempuan Di kos Kamar Sebelah

Mbahjitu – Aku mempunyai Cerita Horor tentang Adanya Tangisan Hantu Perempuan Di Kamar kos Sebelah yang dimana aku Menjadi anak rantau memang harus yang selalu bisa untuk hidup mandiri serta tidak boleh penakut.
Namun, pasti ada aja pengalaman menyeramkan yang dialami ketika kita yang tinggal sendirian di suatu tempat.
Sebagai anak rantau yang berasal dari Medan, aku pun tinggal sendirian di kota Jakarta. Aku bekerja di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dan tinggal di rumah indekos kecil di yang ada sekitar kantor tersebut.

Rumah indekos yang berada di daerah perkantoran memang sangat berbeda dengan di daerah kampus. Penghuninya lebih bersifat individual dan jarang untuk bertegur sapa. Aku bahkan tidak mengetahui siapa saja nama penghuni di sebelah kamarku. Waktu itu, aku yang baru dua bulan tinggal di indekos itu. Aku yang baru saja lulus kuliah di Medan dan diterima masuk bekerja di sebuah perusahaan konsultan di Jakarta. Walaupun sudah berlangsung dua bulan tinggal di sana, aku yang masih belum memiliki teman. Wajar memang. Aku berangkat kerja pukul 08.30 dan kembali ke indekos pukul 17.30 setiap harinya. Di hari libur pun, aku biasanya hanya tidur dan nonton drama Korea di kamar saja. Kamarku berada di lantai 3. Lantai paling atas di rumah indekos tempat aku tinggal. Dalam satu lantai itu, hanya dua kamar. Kamarku dan kamar seorang perempuan yang belum aku tahu namanya juga. Setiap yang berpapasan dengannya, dia pun tidak pernah menyapa. Aku juga jadi segan untuk menyapanya, karena dia yang selalu berjalan terburu-buru menuju ke kamarnya. Dan anehnya, aku hanya bertemu dengan perempuan itu setiap tengah malam saja. Mungkin pekerjaannya memang saat malam hari, sehingga ia yang hanya terlihat sekali setiap hari saat buru-buru untuk menuju kamarnya. Tapi anehnya, pada saat siang hari, kamarnya selalu terdengar sepi. Kamar sebelah hanya terdengar ada aktivitas ketika pada malam hari saja.
Setelah kurang lebih dua bulan tinggal di indekos tersebut, aku pun jadi hafal kebiasaan teman sebelah kamarku. Dia selalu yang mandi setiap jam 12 malam. Kamar mandinya memang yang berbatasan langsung dengan kamarku. Bahkan, aku pun bisa mendengar dirinya bersenandung lagu saat mandi. Namun, beberapa hari belakangan ini, perempuan tersebut tidak lagi terdengar senandungnya saat mandi. Bahkan, dalam beberapa hari ini pun aku seperti mendengar suara tangisan dari kamar sebelah.

Hari berganti hari, suara tangisan tersebut sepertinya semakin kencang dan terdengar. Ingin sekali aku yang mengetuk kamarnya dan menanyakan langsung apa masalah perempuan tersebut. Tapi aku yang segan karena belum mengenal lebih dekat dengan perempuan itu. Aku juga belum pernah menyapanya sekalipun. Hingga suatu hari, aku pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamarnya. Aku takut terjadi apa-apa dengan perempuan itu, karena dia yang selalu menangis setiap malam. Namun, saat kuketuk suara tangisannya tiba-tiba langsung berhenti. Perempuan itu juga tidak keluar kamar sama sekali. Dan anehnya, kamarnya pun gelap sekali seperti tidak berpenghuni. Padahal, 5 menit sebelumnya aku yang masih mendengar tangisan perempuan tersebut.
Aku pun mengurungkan niatku, dan bersiap untuk kembali ke kamarku. Keesokan harinya, aku beraktivitas seperti yang biasanya. Sebelum berangkat ke kantor aku pun bertemu dengan ibu pemilik kos. Tiba-tiba saja aku teringat akan perempuan di sebelah kamar, dan langsung menanyakannya kepada ibu kos.
“Bu, perempuan di kamar sebelahku itu namanya siapa sih? Sepertinya dia ada masalah deh, karena aku beberapa kali dengar dia menangis” “Perempuan yang tinggal di kamar mana ya Mbak?” “Yang pas di sebelah kamarku, Bu.”
“Loh, kamar itu kosong lama Mba. Sudah 4 bulan ini memang belum ada yang mengisi karena keran dan WC nya lagi rusak. Belum sempat saya untuk perbaiki,” jawabnya. Seketika aku pun langsung merinding ketika mendengar jawaban ibu pemilik kos tersebut. Lalu perempuan yang kerap berpapasan denganku dan akhir-akhir ini kudengar
tangisnya belakangan ini setiap malam itu siapa? apa dia hantu perempuan?

Sumber : genpi

Hantu Siswa Pramuka Di Sekolah

MbahJitu – Ini cerita soal hantu siswa pramuka di sekolah, cerita ini dikisahkan oleh seorang siswa pria bernama Hendry, seorang siswa kelas 3 yang memang sudah terkenal agak “aneh”.

Suatu ketika, sekolah Hendry kedatangan seorang guru baru untuk mata pelajaran Matematika. Mungkin memang dasar nasib guru ini yang sedang sial, ketika pertama kali mengajar di kelas Hendry, dia langsung mendapatkan pengalaman yang membuat dia akan teringat selalu.

Di kelas Hendry ini bukan satu-satunya jumlah siswanya ganjil. Rata-rata siswa sekolah Hendry ini jumlahnya memang ganjil di setiap kelas dalam satu angkatan.

Pada suatu hari, ada ulangan Matematika di kelas Hendry. Seperti biasa, sebelum ulangan, guru akan mengabsen siswa untuk membagi kertas soal dan lembar jawaban. Namun anehnya ternyata siswa yang ikut ulangan hari itu berjumlah genap, padahal seharusnya jumlahnya ganjil.

Karena merasa tidak aneh guru matematika ini akhirnya tetap membagikan kertas ulangannya.

Setelah selesai ulangan, seluruh kertas ulangan pun kemudian dikumpulkan. Dan ternyata hasil pengumpulan kertas ulangan ini ternyata benar-benar berjumlah genap. Guru ini pun kemudian mencoba mencari tahu apa yang salah disini. Sebab setelah diabsen manual jumlah siswa di kelas itu ternyata benar-benar berjumlah ganjil.

Setelah diteliti dengan seksama, ternyata ada satu lembar kertas ulangan dengan nama siswa yang tak dikenal. Lalu dicoba kroscek ke absensi siswa, ternyata nama siswa tersebut tidak  ada. Kemudian dicek ke kelas lain pun juga tidak ada.

Akhirnya guru itu kemudian mencoba bertanya kepada guru senior. Dan hasilnya ternyata memang mengejutkan, jawaban dari guru senior inilah kemudian terkuak rahasia besar tentang si sosok hantu siswa pramuka. Yang tenyata memang tidak ada nama siswa tersebut di dalam daftar sekolah tersebut.

Menurut guru senior, sosok siswa ini selalu memakai baju pramuka, dan memang jadwal matematika ini selalu di hari kamis, hari dimana kita selalu menggunakan seragam pramuka.

Lalu guru senior ini pun kemudian cerita soal siswa ghaib ini.

Kata guru senior tesebut, di kelas Hendry ini memang ada siswa “ghaib”. Itu pula yang membuat di kelas Hendry ini selalu ada sisa satu bangku dan meja kosong, ternyata ya memang benar buat si siswa ini.

Konon kisahnya, si anak pramuka ini dulunya adalah seorang aktivis pramuka, yang cukup memiliki pangkat tinggi di dalam ekskul pramuka tersebut.

Suatu hari siswa ghaib ini sakit, dan selama menderita sakit ini, hal yang dia pikirkan dan selalu ditanyakan hanya soal pramuka aja. Sampe akhirnya dia pun meninggal dunia.

Semenjak itu mungkin rohnya selalu hadir di penjuru sekolah dengan baju pramukanya.

Memang hal aneh ini juga pernah menimpa Hendry, ketika Hendry melewati sebuah ruangan yang memang diperuntukkan untuk ekskul pramuka. Hendry melihat sesosok siswa yang sedang berada di dalam ruangan tersebut. Namun anehnya ketika Hendry mencoba masuk untuk melihat ruangan tersebut, ternyata tidak ada seorangpun di dalam sana.

Semenjak tahu tentang kisah siswa tersebut, Hendry dan kawan-kawan sekelas menjadi lebih pendiam dan tidak pernah bercanda. Guru-guru sering mengingatkan, ketika duduk sendirian, jangan sering ngelamun atau membuat hal-hal yang aneh-aneh, takut terjadi kenapa-kenapa. Demikianlah Cerita misteri hantu siswa pramuka di sekolah Hendry.

Sumber : Mojok.co

Sosok Hantu Anak Kecil Perempuan Di Rumah Baruku

MbahJitu – Sedikit cerita mistis Hantu anak kecil perempuan penunggu rumahku. Waktu itu aku baru pindah ke rumah baruku, aku mengontrak di rumah petak ukuran 36. Pemilik rumahku tinggal disamping rumah sewa tersebut. Dia sangat baik, dan punya 4 orang anak lelaki.

Karna barang-barang ku masih belum tersusun dengan rapi semua, lalu kami pun memilih untuk tidur di ruang tamu bersama sama dengan istriku.

Awalnya tidak ada hal-hal yang mengarah ke arah mistis atau horor, tetapi tiba-tiba ada sesuatu hal yang dimulai dari istriku yang merasa lapar dan ingin membeli mie, kebetulan diseberang jalan depan rumah kontrakanku ada sebuah warung.

Istriku pun pergi untuk membeli mie instan. Tinggal aku sendiri di rumah itu.

Saat istriku pergi ke warung tiba-tiba akupun merasa sangat haus, aku pun melangkah ke dapur untuk mengambil minum. Saat melewati kamar tidur pintu kamar itu sedikit terbuka dan aku pun melihat di sudut kamar itu ada seorang sosok anak kecil, perempuan bergaun merah dengan rambut Panjang terurai.

Posisi sosok itu menghadap ke dinding sehingga yang terlihat olehku hanya punggungnya dengan rambut panjang terurai. Lalu aku pun memastikan untuk melihatnya lebih jelas tapi ternyata tidak ada siapapun dikamar itu. Lalu aku lanjut ke dapur dan minum.

Saat kembali ke ruang tamu, sama seperti tadi melewati kamar aku kembali melihat sosok yang sudah pasti sosok hantu anak kecil perempuan tersebut.

Posisinya pun masih sama seperti saat aku melewati kamar tersebut. Dan kembali aku masuk untuk melihat lebih jelas, namun hasilnya masih sama tidak ada siapapun disitu.

Tidak berapa lama istriku kembali dari warung ketika ia pergi ke dapur untuk memasak mie yang ia beli tiba-tiba dia kembali dengan wajah pucat menghampiriku.

Anehnya aku hanya tertawa karna aku sudah menduga apa yang baru saja ia alami… Istriku pun duduk di sampingku dengan wajah pucat dan terlihat ketakutan.

“Ngelihat juga?” Tanyaku kepada istriku
“Pakai gaun merah? Anak kecil?”
Aku pun tersenyum
“Dia baring² kan?” Tanya istriku
“Ga dia duduk menghadap tembok” kataku
“Rambut panjang?” Tanyanya lagi memastikan
“Iya” jawabku….

Sesaat kami diam sejenak, lalu akupun meyakinkan istriku agar kita tidur saja, lalu kamipun tidur di ruang tamu.
Keesokan harinya aku pun bertanya pada pemilik rumah, aku menceritakan hal aku alami semalam kepada sang pemilik rumah.

Dia bilang “saya memang dulu punya anak perempuan sebesar itu, namun dia udah meninggal, dan kebetulan lagi Ari Ari nya saya kubur disamping rumahmu, samping kamar” katanya menjelaskan.

Aku pun hanya tersenyum….

Berarti yang aku lihat bukanlah sebuah halusinasi tapi benar adanya Hantu Anak kecil perempuan di rumah baruku.

Sumber : Paragram.id

Mungkin benar kata orang tua zaman dulu kalau malam Jumat Kliwon merupakan malam yang keramat

Mbahjitu – kata orang tua zaman dulu kalau malam Jumat Kliwon adalah malam yang sangat keramat.
Namun, aku kini sudah tidak pernah menghiraukan akan hal tersebut, lagi pula saat ini zamannya pun sudah berubah. Semua sudah yang serba canggih, banyak lampu bertebaran di mana-mana dan tentu saja anggapanku tentang setan, demit, jin akan takut untuk keluar. Ternyata anggapanku pun salah, karena aku mengalami hal yang tidak masuk akal ketika yang liburan bersama tiga sahabatku di daerah Temanggung saat kala itu. Kota kecil tersebut memberikan aku pengalaman yang sangat luar biasa yang dimana salah satunya yang tidak masuk di akal.

Kami yang sengaja tidak menginap di hotel lantaran ada salah satu teman kami yang menawarkan untuk menginap di rumah kerabatnya. Saat melihat rumahnya dari depan aku pun sudah merasakan hal yang kurang menyenangkan. Rumah tersebut bercat hijau yang ternyata sudah tua usianya, tetapi perawatan si pemiliknya membuat rumah tersebut menjadi asri dan menarik serta nyaman untuk dihuni. “Rumahnya enak ya sejuk dan adem,” kataku kepada pemilik rumah yang tengah menyambut akan kedatangan kami. “Ini rumah kakeknya Hendri,” ujar perempuan paruh baya tersebut. Aku mendapatkan kamar pas di depan bersama Kiwil sementara Hendri dan Toni berada di kamar tengah. Malam jumat kliwon tersebut kami memang yang terlihat sangat Lelah
sekali karena usai menempuh perjalanan dari Jakarta mengunakan mobil. Hendri, Kiwil dan Toni sepertinya sudah yang tidak kuat lagi menahan kantuk, akhirnya mereka pun memutuskan untuk segera tidur lebih cepat. Sementara aku yang masih terjaga dengan segelas teh hangat di ruang tengah yang penuh dengan perabot-perabot jadul. Entah kenapa aku yang rasanya ingin untuk mencari tahu sesuatu. Aku menatap nanar ke luar jendela dengan posisi yang masih duduk di ruang tengah, tangan kananku masih memegang cangkir teh. Tiba-tiba aku yang melihat ada bayangan melintas di luar jendela. Sontak aku pun langsung terperanjat, karena penasaran aku pun langsung mendatangi arah jendela tersebut dan langsung membuka tirainya. Duh, tak ada siapapun.
Jantungku pun berpacu sangat kencang dan bulu kudukku berdiri semua. Namun, aku masih yang bisa untuk merasa tenang pada saat itu. Tidak lama lagi aku mendengar adanya suara auman harimau setelah suara petir dan gemuruh air hujan. Aku pun terdiam sejenak membuka lebar kedua telingaku dan berharap aku yang salah dengar, tapi setelah auman ketiga aku memutuskan untuk pergi ke kamar dan tidur. Di dalam kamar aku melihat Kiwil sudah terlelap, jadi aku menyimpan ceritanya untuk besok saja. “Pagi semuanya, gimana istirahatya?” Sapa Hendri. Kiwil dan Toni nampaknya tidak ada masalah malam tadi dan hanya aku saja yang mengalami hal aneh, tapi aku mencoba untuk bungkam dulu saja. Ternyata kejadian malam Jumat tersebut tidak aku alami sekali. Malam kedua aku justru mendapatkan gangguan yang lebih parah lagi. Malam itu aku di rumah sendirian, ketiga temanku sedang keluar untuk mencari udara segar. Sementara aku yang tengah sedang mengerjakan tugas kantor di rumah.

Entah kenapa semakin malam suasana pun seolah semakin mencekam. Cuaca yang tengah hujan memang mendukung membuat suasana menjadi lembap dan basah. Kali ini aku benar-benar mendengar adanya suara harimau dengan jelas. Bulu kudukku pun semakin berdiri hingga memuat aku langsung buyar konsentrasi di depan laptop. Seramnya lagi ketika aku mendongak dan berpaling dari layar laptop aku melihat adanya sosok wanita berdiri di depanku. Sontak aku pun langsung menjerit ketakutan. Tak lama Hendri pulang dan melihat aku dengan posisi menutup wajah dan menekuk kaki. “Hey, kamu kenapa?” sapa Hendri “Ada harimau Hen,” jawabku yang sambil bergetar ketakutan. “Po..po….po…….cong,” Aku dan Hendri terperanjat kaget mendengar suara Toni teriak di halaman belakang dan kami pun langsung menghampiri Toni. “Kalian kenapa sih?” tanya Kiwil bingung yang baru masuk ke dalam rumah dan mengetahui suasana menjadi kacau. Saat semuanya sudah tenang, Kiwil dan Hendri pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di rumah tersebut. Bahwasannya rumah milik kakeknya Hendri dulunya sering digunakan untuk ritual ilmu hitam, salah satu peliharaannya adalah macan putih. “Tak sedikit kerabat kami yang kesurupan di rumah ini kok,” ujar Hendri. Konon, setiap malam jumat kliwon mereka akan keluar. Tidak hanya itu saja biasanya juga dibarengi dengan hantu-hantu lainnya yang sifatnya sangat menganggu.
“Saat datang aku yang sudah tahu makanya kami tidur lebih cepat, dan kami tidak memberitahu kamu karena kami tahu kamu nggak akan percaya hal-hal macam itu,” ujar Kiwil kepadaku.

Sumber : genpi

5 Cara yang terbukti Ampuh untuk Mengusir Makhluk Halus dari Rumah

Sangat jelas aku melihat Hantu Wanita Berdiri Disebelah Meja Jahit Kayu Tersebut Sambil Melihat Ke Arahku

Mbahjitu – Cerita Hantu Wanita Di Ruangan Kerja Mami berawal pada tahun 2004 lalu, aku dan keluarga memutuskan untuk pindah kerumah tempat yang lebih besar dari pada sebelumnya. Hal yang paling tidak aku suka dari kepindahan tersebut adalah adaptasi dengan lingkungan yang baru, teman, hingga suasana yang didalam rumah itu sendiri. Seperti rumah baru pada umumnya, sehari setelah kepindahan kami. Mami pun mengundang seorang pendeta datang untuk mendoakan rumah kami agar biar ‘bersih’ dan menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni.

Ini bukanlah rumah jadi saat waktu dibeli, tapi bangunan setengah jadi tersebut kemudian ditinggalkan oleh pemiliknya tanpa yang menyelesaikan bangunannya. Hingga akhirnya mamiku mengambil keputusan untuk membeli tanah tersebut dan segera melanjutkan bangunan rumahnya hingga menjadi rumah yang nyaman untuk ditempati hingga sampai saat ini. Rumah tersebut memiliki suasana yang cukup dingin, bukan karena iklim Cimahi yang memiliki suhu rendah. Pasalnya, sepanas apapun cuaca diluar, begitu masuk rumah akan terasa cukup adam.
Hal tersebut akan lebih parah bila saat waktu hujan lebat diluar, rasanya didalam rumah sendiri perlu menggunakan kaos kaki untuk menginjak lantai. Aku yang tidak terlalu suka dengan rumah baru tersebut. Sebab untuk ditinggali hanya tiga orang saja dan aku merasa tempat ini terlalu besar. Hingga sampai suatu hari satu bagian rumahku terjadi kebakaran, yakni adalah ruang kerja mami. Mamiku bekerja yang sebagai fashion desainer sehingga ia pun memiliki ruang kerja khusus tepat di lantai dua yang dipenuhi dengan kain, benang, manekin, serta berbagai mesin jahit. Malam itu terjadi pemadaman bergilir di daerah perumahan kami, tapi karena sedang banyaknya pekerjaan mami tetap bekerja dengan hanya menyalakan lilin saja untuk penerangan ruang kerjanya hingga sampai larut malam. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada saat mami bekerja. Malam itu dengan penuh kepanikan dirinya, berusaha untuk membangunkan aku karena ruang kerjanya terjadi kebakaran. Aku yang terbangun langsung kaget dan hanya bisa diam terpaku dan tidak tahu harus berbuat apa. Untung api cepat bisa dipadamkan, bersyukurnya api yang tidak menjalar kemana-mana. Namun, cukup banyak habis membakar setengah dari ruang kerja mamiku karena yang dipenuhi dengan kain. Satu tahun pun berlalu, ruang kerja yang dulu terbakar kini sudah yang kembali ke normal. Walau setiap melihat ruangan tersebut dari luar aku merasa yang tidak pernah nyaman saja.
Seperti perasaan ada seseorang yang kerap memerhatikan dan mengajak untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

“Mi, aku mau jajan dong,” ucapku sambil menadahkan tangan. “Keiko kamu jajan mulu ya, makanya uang bekel jangan selalu untuk dipake buat beli mainan saja, udah sana ambil dompet mami diruang kerja dulu,” ucapnya yang sambil menonton televisi. Aku pun memasuki ruang kerja mamiku, untuk mengambil dompet dan akan mendapatkan uang jajan. Aku memang nyaris tidak pernah dan tidak mau untuk masuk dalam ruangan tersebut.
Selain yang tidak diizinkan ruangan tersebut cukup berdebu sehingga membuat aku yang sering bersin-bersin.
Aku masuk dalam ruangan tersebut, menuju satu meja jahit kayu besar tepat dompet mami berada. Padahal aku tidak memikirkan apapun. Tapi mendadak saja bulu kudukku berdiri merinding dengan cepat.
Aku pun memerhatikan sekitar ruangan tersebut dengan melirik ke kiri dan ke kananku. Tapi tidak ada apapun yang nampak mencurigakan. Sampai akhirnya aku mengambil dompet tersebut dan tiba-tiba mendengar ada suara seorang anak perempuan berkata ‘Hei’ berbisik dengan cepat. Aku pun tidak berlalu, aku diam saja dan berusaha untuk mencari dari mana asal suara hantu wanita tersebut. Aku memang tidak bisa melihat makhluk halus, tetapi sangat bisa untuk merasakan sesuatu yang bersifat ganjil. Tidak mendapatkan apapun, aku pun langsung memutuskan untuk keluar dari ruang kerja mami, langkah demi langkah menuju pintu keluar. Sampai terjadilah sesuatu lagi berasa seperti ada orang yang berlari dibagian belakangku saat yang aku berjalan. Aku berusaha untuk mengintip dari ujung mataku ke samping kiri. Tapi tetap saja tidak ada apa-apa. Hingga aku keluar dari ruangan tersebut, dan kembali untuk mengintip dari jendela pintu ruang kerja mami. Jelas sangat aku bisa melihatnya. Seorang anak perempuan berdiri disebelah meja jahit kayu tersebut sambil yang melihat ke arahku.
“Keiko nemu nggak dompetnya?,” teriak mami dari lantai 1. “Iya ada ini,” jawabku. “Lama banget ambil dompet doang,” balas mami. Aku pun segera meninggalkan rasa penasaranku dengan menutup saja rapat pintu ruang kerja tersebut, sambil berusaha menarik napas panjang dan menenangkan diri agar tidak ditanyai lagi oleh orang tuaku.

Sumber : genpi