Pengalaman Mistis Membuat Trauma, Hampir menewaskan satu-satunya putra kami

Mbahjitu – Pengalaman Mistis Membuat Trauma Saya langsung keinget tentang prihal pengalaman saya dengan mistis yang mepengaruhi traumatis bagi saya, hingga hampir saya kehilangan seorang putra saya satu satunya, saat itu saya dan keluarga saya sedang pergi ke tempat siwasa Pantai Puger, Jember.

Siang itu suasana sangat ramai dikarenakan banyak pengunjung yang datang, mungkin karena memasuki hari libur dan cuca pada saat itu cukup cerah, hingga putra kami yang masih belia ini kepingin ikutan mandi dipantai karena melihat anak kecil yang juga basah basahan disana, dengan hanya memakai celana pendek dan kaos singlet warna putih segera bermain dipinggiran pantai, saaat itu ombak Tetapi disis lain arah pada muara ombak masih cukup aman untuk buat bermain bareng anak-anak. Awalnya saya tetap menajaga dan mengawasi dia dari dekat, sedangkan istri saya hanya duduk santai tidak terlalu jauh ditempat yang teduh, ditengah keceriaan anak saya bermain, saya berinisiatif ingin mfoto dia dengan kamera yang sudah saya siapkan, nah saat saya sedang asik menunduk dan membuka tempat kamera saya lalu bersiap untuk memfoto, tiba-tiba saya tersontak sadar bahwa anak saya sudah berada mengarah ke tengah laut, betapa shoknya saya mengetahui anak saya sudah berjalan ke atah tengah laut yang lebih kedalam, saya berteriak dengan keras memanggil nama anak saya dan bermaksud untuk berenang menyusulnya, orang disekitar juga tersadar dan membantu untuk memanggil nama anak saya, beberapa warga laki laki pada saat itu termasuk saya langsung berbondong untuk masuk dan berenang menjear, anehnya anak saya terlihat asik bermain tanpa memperdulikan semua orang sekitar yang sudah memanggilnya, bahkan dalam nya air laut pada saat hanya terlihat semata kaki anak saya, ada satu orang lokal sana yang mampu berenang dengan cepat dan meraih tangan anak saya lalu membawanya berenang kepinggir pantai, saat saya meraih anak saya dan saya gendong, dia terlihat hanya diam membisu, tatapannya kosong tidak bereaksi walau istri saya menangis disebelahnya.

Padahal Muara itu sangat sering sekali di jadikan jalur huilir mudik melalui kapal ikan yang cukup dibilang besr, tentunya saja air yang ada di dalam dan arus tengah laut cukup kuat, namun saat itu tidak terlihat masalah bahkan tetap bermain air.

ada seseorang yang tidak sengaja mengabil foto anak saya saat kejadian itu, fotonya bisa anda lihat di atas, perhatikan kedalaman air laut saat pinggiran sudah sebatas pinggang anak kecil.

Warga yang menolong anak sayapun mengatakan bahwa tidak lama ini ada kejadian yang mana anak kecil juga. Cowok, namun naas kejadian orang tua dan orang disekitarnya terlambat menyadari hal tersebut sehingga anak itu meningggal dan tak tertolong. Jasatnya juga baru di temukan saat keesokan harinya..

Tanpa basa-basi kami langsung balik pulang ke rumah di Surabaya, anak saya tetap diam membisu saat ditanya, kayak orang kebingungan gitu, Saat di perjalanan kami mampi di mesjid pinggir jalan untuk sholat bareng anak saya, setelahnya kami duduk diteras masjid, saat saya tanyakan barulah dia mau bercerita,bahwa tadi siang itu dia diajak beberapa anak laki laki yang mengajaknya main sampai Ketengah laut, tapi anehnya dia menurut begitu saja padahal setau saua dia hanya terlihat bermain sendirian, enggak ada temannya

Sejak kejadian itu saya tidak pernah mau lagi pergi mengajak anak saya bermain ke pantai, istri saya juga trauma banget dengan laut.

Sumber : Quora ID

Penampakan Hantu Di Hotel Manor House Hotel Inggris

Mbahjitu –  Penampakan hantu di hotel, Waktu itu tahun 1980-an, saya masih bekerja di bagian sales di Inggris dan sempat booking kamar di Manor House Hotel dalam perjalanan ke Hereford. Tampak luar hotelnya tua, namun interiornya modern dan semuanya baru, masih bau carpet baru dan furnitur baru dipoles bahkan.

Saya bekerja keras seharian, jadi saya benar-benar lelah, dan karena saya harus bangun pagi-pagi besoknya, yang saya inginkan hanya tidur. Saya makan malam sekedarnya, kalau tidak salah sup bawang, kemudian naik ke kamar. Di kamar, semuanya barang baru. Tanda-tanda usia bangunan hanya ada pada jendela timbbal dan frame yang masih dari batu.

Itu malam yang buruk: hujan lebat dan angin bertiup kencang di antara pepohonan di luar sana. Tapi saya suka hujan badai macam begini, lagipula kamar saya hangat dan nyaman sehingga mata saya sudah berat bahkan buat baca buku. Ya sudah, saya naik ke tempat tidur dan mematikan lampu, itupun sudah setengah ketiduran.

Selagi mata saya mulai tertutup, saya mendengarkan suara hujan deras yang beradu dengan jendela. Saya berangsur-angsur masuk ke dalam mimpi…

Ada yang ngeliatin saya…

Ah, gak mungkin!

Ada yang berdiri di dekat saya!

Saya membuka mata tapi tidak ada apa-apa. Saya sekali lagi mencoba untuk tidur…

Eh, itu kayak suara napas orang???

Saya orang yang cenderung berpikiran yang masuk akal. Rasional lah istilahnya. Saya percaya sains, bukanya mitos dan dongeng-dongeng. Saya yakin di sini gak ada yang bisa menyakiti saya.

Saya menjulurkan tangan dan menyalakan lampu… Gak ada apa-apa. Supaya otak gak mikir yang aneh-aneh, saya memeriksa kolong tempat tidur, gak ada apa-apa bahkan debu sekalipun, di lemari, di kamar mandi, GAK ADA!

Saya jadi kesel snediri karena sudah ngikutin (dan dikibulin) perasaan yang aneh-aneh. Jadi, saya matikan lagi lampunya dan mecoba mendengarkan bunyi hujan yang menenangkan.

Saya menutup mata…

Hujan yang deras beradu dengan jendela. Suara mobil di jalan, di luar sana, yang baru saja melewati sebuah genangan. Di kejauhan, tawa para tamu yang masih duduk-duduk di ruang makan, tertawa keras…

…hembusan napas. Dekat… dekat sekali…

Mata saya terbuka lebar, melotot pada kegelapan. Biarpun ada lampu jalan di luar, kegelapan itu benar-benar gelap. Pekattt… tidak tertembus. Bayangan-banyangan mulai menjulang di atas saya.

Saya tahu saya MUSTI menyalakan lampu. Saya Musti berani. Tangan saya keluarkan perlahan dari bawah selimut….klik.

Cahanya mengembalikan kejernihan pikiran saya. Bego banget sih saya, dan saya harus kembali tidur, klik.

Kali ini saya biarkan mata terbuka.

Suara napas mendekat. Bayang-banyang bergerak ke sana-ke mari. Mulai datang lagi perasaan seperti diawasi, perasaan yang tidak bisa disangkal.

SAYA HARUS NYALAKAN LAMPU. tapi, apa saya berani?

Apakah saya berani? Jantung saya berdebar makin keras. Saya tidak bisa tidur. Saya tidak yakin bisa menutup mata di kamar ini.

Klik

Tiada apapun! Terang menyingkirkan gelapnya malam dan gelapnya pikiran. Saya tak mematikannya hingga pagi. Saya nyaris tidak menutup mata sepanjang malam.

Matahari yang lembut datang bersamaan dengan pagi. Membawa kenormalan dan suatu dorongan praktikal untuk bekerja.

Maka, saya pergi check-out.

“Bagaimana? Apakah nyaman tadi malam?”

“Kamarnya bagus! Semuanya masih baru. hehe… saya pikir gak ada hantunya, ya”.

“Eh, lihat sesuatu ya semalam?”

“Gak..” saya bilang gitu sambil ketawa. Saya emang lihat apa coba? Bayangan? Pas malam? Apa emang saya yang terlalu terbawa ke-halu-an saya?

“Gak sih, saya gak lihat apa-apa”.

“Kita kayaknya emang “punya” hantu deh”. Kata resepsionisnya. “Saya sendiri sih belum pernah liat, ya, tapi banyak yang udah. Di koridor lah, kadang-kadang di pintu depan, dan di kamar 8… kamarnya Mbak! Mbaknya “beruntung”! Itu katanya hantu Dame Creswyke yang dibunuh beberapa abad lalu. Katanya dia suka mindahin barang, ngeliatin orang… oke deh, selamat jalan ya dan sampai jumpa lagi”.

Jadi, saya pergi. Namun, pengalaman dan rasa menginap di kamar menyeramkan itu nempel terus dengan saya. Terkadang saya mau merinding kalau memikirkannya.
itulah seputar pengalaman saya dengan Penampakan Hantu Di Hotel Manor

Sumber : Quora.com

Penampakan bapak2 bule Belanda Di Salah Satu Hotel Bandung Indonesia

Mbahjitu – Penampakan bapak2 bule Belanda ini aku alamin taun lalu, 2021 di sebuah hotel di daerah Bandung. Aku ga akan sebutin nama hotelnya disini (cuma gambarannya aja ya hehe..)
Jadi waktu itu, lagi long weekend libur hari paskah kalau ga salah. Aku dan suami pengen staycationlah di Bandung gitu. Naik motor dari Jakarta-Bandung. Emang sengaja sih biar bisa nikmatin view dan udara sejuk gitu.

Waktu itu karna liburnya jumat-sabtu-minggu, jadi pas Jumat Sabtu aku nginep di resort daerah Maribaya kan. 1 malam disana, aman tuhh..ga ada apa2. Tidur nyenyak, adem, udara segar. Enak bgt pokonya. Paginya setelah keliling2 Maribaya-Lembang kok nagihh, ga mau pulang rasanya. Akhirnya kita putuskanlah buat extend gitu satu malem lagi, tapi di daerah kota.

Aku langsung cek trav***ka booking hotel yg keliatannya artsy banget, review bagus, nuansa Bandung jadulnya berasa banget. Begitu sampe langsung check in, dan disuruh nunggu sekitar setengah jamlah buat disiapin ruangannya. Ya kita menunggu dengan sabarlahhh..
Sampai akhirnya Mas2 dateng gitu, anterin kita ke kamar kita. Pas dianterin, jadi kamar2 di hotelnya itu letaknya kaya asimetris gitu desainnya. Aku pikir kita bakal dikasih kamar itu, tapi..ternyata tidak.

Kita diantar ke sebuah koridor panjang gitu, naik lift yang muat cuma 3 orang maksimum. Begitu keluar lift, menyusuri koridor lagii dan akhirnya ada tangga gitu ke sebuah lorong, diujungnya ada sebuah kamar. Masnya kasih kita card-key nya kan, trus kita langsung masuk dan tiduran tuhh karna capeeek bgt abis muter2 Maribaya-Lembang. Pas malam tiba, kita muter2 cari makanan di sekitaran Jl. Braga, dan kembali lagi ke hotel jam 10 malam.

Disini mulai terjadi keanehan..

Karna terlalu lelah, malam itu aku langsung tidur puleees banget. Tapi suamiku ga bisa tidur, dia nonton tivi sambil main hp.
Dan..suamiku masih terjaga sampai dengan jam 1 malam, jadi posisi tidur suamiku dekat lemari itu. Dalam kondisi tersebut, suamiku ngeliat dari ekor matanya ada sepasang kaki yang diayun-ayunkan. Kaya posisi orang lagi duduk santai di sofa sambil ayun-ayun kaki gitu. Tau ada yang gak beres, dia coba liat ke arah sofa dengan melirik pelan-pelan.

Ternyata yang dia liat adalah sesosok bapak-bapak yang pake celana bahan dan sepatu pantofel gitu, dandanannya kaya Series Peaky Blinders. Sosok tersebut ga ada ngomong apapun, hanya mengayunkan kaki aja. Tapi suamiku ga berani bangun dan langsung melihat sosok tersebut, dia pura-pura tenang tetep main hape.
Sosok tersebut hilang..berganti dengan suara detik jam yang sangat keras, mungkin karena saking heningnya malam itu pikir suamiku. Jadi dia ga ambil pusing. Tak lama dari itu, suamiku mendengar suara bisikan di kupingnya tapi memakai bahasa yang ga pernah dia dengar sebelumnya. Bukan bahasa sunda, bahasa indonesia, atau bahasa inggris. Ini yang aneh..pikirnya, siapa yang bisik-bisik jam segini?

Lalu, si Sosok ayun-ayun kaki itu kembali muncul. Dengan gaya yg sama, tapi sialnya suamiku melihat dari pantulan kaca lemari di sofa tersebut ada bapak2 bule Belanda, sedang menghisap pipa tembakau sambil mengayunkan kakinya. Suamiku langsung istigfar..kepalanya dimasukkan ke selimut memaksa memejamkan mata. Dan di saat yang sama suara detik jam tadi makin kencang, bahkan mengalahkan suara siaran TV yang menyala.
Dengan kondisi seperti itu, akhirnya suamiku bisa tertidur..
Paginya, kita berencana untuk sarapan di luar hotel. Aku bangun dan siap-siap buat berangkat, ditengah aku lagi dandan gitu. Aku tiba tiba dengar suara bisik bisik dengan bahasa aneh.

1x bisikkan, aku biarkan..
2x bisikkan, mungkin aku salah dengar..
(Positive thinking banget aku anaknya)
3x dooong.. aku bertanya sama suamiku
“Kamu bisik2 apa sih?? aku ga ngerti?”

Suami, dengan mengernyitkan dahinya bilang “Aku ga bisik2, aku ga ngomong apa2”
Aku terdiam, aku pikir aku memang salah dengar. Lalu aku dengar detik jam dinding yang keras. Aku cari-cari keliling ruangan ke setiap dinding, mencari jam dinding tersebut. Kenapa suaranya bisa keras sekali.

Dan..ternyata GA ADA JAM DINDING sama sekali di kamar kita nginep. Jadi ituu suara apaa??
Aku hanya saling melirik ke arah suami, mengangguk setuju meninggalkan kamar buat sarapan dulu. Pas aku keluar dan tutup pintunya, aku baru sadar. Kenapa kamar aku GA ADA NOMOR KAMARNYA? Aku langsung ngibrit ke bawah biar cepat sarapan.

Di tempat makan, aku baru memborbardir suamiku dengan pertanyaan. “Kamu yg tadi bisik2 ya??”
Suamiku cuma tersenyum, sambil bilang “Kalau mau cerita jangan pas disana”
Aku bingung dong dia bilang begitu, terus dia baru cerita kejadian semalam. Dan aku terdiam..Syitt. Aku orang yang sangat ga peka dalam hal2 mistis, begitupun suamiku. Tapi apa yg kita rasain tadi dan semaleem itu nyata banget.

Aku bilang sama suamiku “Kamu sadar ga? Kamar kita kan ga ada nomornya”. Ternyata dia baru sadar, “OOH PANTESAAAN AJA MURAH HARGANYA”
Di saat itu kita baru berpikir, kenapa harganya cuma 150ribuan /malem di hotel yang vintage gitu kok murah?? Akhirnya kita putuskan abis sarapan, balik ke hotel, dan siap-siap pulang langsung ke Jakarta.

Sumber : Quora.com

Cerita Misteri Stigmata Luka Yang Di Derita Oleh Yesus Kristus

Mbahjitu – Cerita Misteri Stigmata ini dimulai dari Sejumlah pemeluk Kristiani yang fanatik mengalami penderitaan sebagaimana yang dialami Kristus. Pada tubuh mereka muncul luka, dan berdarah. Bagaimana itu bisa terjadi? Apakah ini fenomena stigmata?

Gemma Galgani adalah seorang anak yatim. Usianya 23 tahun, dan berhasrat menjadi biarawati. Namun kehendak alam tidak mengizinkan dirinya mengenakan jubah putih itu. Dia menderita TBC tulang belakang. Dia sudah parsrah dengan keadaan,
Tapi Gemma tidak lupa pada cita-citanya. Walaupun memiliki penyakit bawaan, ia tetap rajin bedoa dan sangat setia taat kepada Tuhannya. Satu hari, saat ia sedang berdoa menjelang peringatan penyaliban Yesus, Gemma memiliki penglihatan yang mengubah jalan hidupnya. Dan akhirnya ia berkerja jadi pembantu rumah tangga.
esokan harinya, Saat ibu nya membuka pontu kamar Gemma,sontak ibunya menjerit histeris karena ketakutan. Tangan dan pungung Gemma dipenuhi tanda seperti bilur-bilur luka, dan pakaiannya basah oleh darah. Inilah gejala awal dimulainya Stigmata.

Perihal Stigamta ini biasanya terjadi pada hari Kami, dan akan menghilang dengan sendirinya pada esok hari. Luka Stigmata biasanya menurut pada hari jumat yang dimana luka itu akan meninggalkan bercak putih-putih yang terjad i pada Peristiwa itu terjadi pada 1901.

Kasus Stigmata yang terjadi paling pertama ini di publikasikan pada abad-abad lalu sekitar tahun 1224. Santio Fransiskus dari wilayah Asisis juga mengalami Sitgmata saat menjalani ritual spiritual disalah satu gunung Alvernia ltalia tahun 1909, telah mendapatkan banyak kasus perihal Stigmata.

Seorang ketua agama keturunan Spanyol, yang melihatkan dirinya sebagai Paus, berkali-kali telah mengalami Stigmata dengan luka yang berada pada kepalanya, layaknya seseorang yang menggunakan mahkota duri pada kepalanya, dan jugha luka lambung pada tahun 1970

Pastor Pio Fortgione memperoleh stigmata pada tahun 1915, di usianya yang ke28. Semenjak itu, dia selalu mendapatkan kejadian Stigmata hingga akhir hayatnya.
Pastor Pio juga menjadi salah satu seorang pastor yang banyak di hormati oleh kalangannya. Pada kedua telapak tangganya terlihat luka yang berbentuk tulang seperi Yesus yang di salipkan, iya juga merasakan kesakitan namun ntah mengapa Pio tidak pernah sama sekali mengeluh akan hal itu menurutnya ini meurpakan sebuah mukjizat.

Teresa Neumann, Seseorang yang tinggal di area Freistaat Bayern yang miskin, menderita penyakit yang belum ada obatnya. Dia mengalami stigmata di tahun 1926. Luka-luka seperti goresan muncul di daerah tangan, lambung, dan dahinya. Bobot badannya turun drastis. Beberapa dokter yang menangain kejadian itu terheran-heran akan kejadian itu.

Ada juga kejadian yang mengagetkan dunia medis khususnya dokter ynag di karenakan menemukan fakta aneh yang ada pada Theresia. Walaupun wanita itu mengeluarkan sekresi ( keringat air seni ) namun sistem percernaanya rusak, dia juga bisa berumur panjang..

Cloretta Robinson, anak kecil berumur 10 tahum, mengalami kejadian pada tahun 1972. Ia berhasil hidup hingga 19 hari lamanya karena Peristiwa kali ini menimbulkan banyak sekali tanda tanya, karena dia merupakan warga kulit hitam yang Non khatolik yang mengalami Stigmata.

Ada juga kasus lain seperti mengangis darah hingga orang mempercayai inilah Stigmata yang paling di benarkan.

Kejadian seperti ini bahkan sudah tidak asing hingga sampai sekarang. Pertanyaan yang sekarang di pertanyakan adalah, Siapa orang orang yang mengalami kejadian ini ?

Istilah arti dari Stigmata ini yang terjadi saat ini menandakan luka yang diderita Yesus sejak dia ditangkap lalu diadili dan disalibkan. Orang yang memiliki kejadian stigmata ini akan memiliki luka seperti layaknya Yesus yang ditangkap lalu di eksekusi.. Darah sehat, bukan karena suatu penyakit. Luka itu tetap terlihat terbuka dalam waktu yang cukup lama, tapi anehnya tidak ada yang namanya infeksi.

Dunia kedokteran semakin kebingungan dikarenakan adanya luka yang muncul dan mengilang sendirinya. Munculnya luka stigmata diduga tergantung pada kondisi sadar hingga kondisi trance, manakala si penerima stigmata mengalami penyatuan diri dengan penderitaan Kristus. Stigmata kali ini boiasanya terjadi pada hari menjelang paskah, yang dimana hari besar gereja, pada hari jumat atau biasa kita kenal dengan Jumat Agung.Kasus stigmata terutama terjadi di kalangan Gereja Katolik Roma. Ini merupakan kejadian yang tidak terjawab berdasarkan penyebabnya.

Banyak percobaan dilakukan untuk menghadirkan stigmata lewat hipnosis. Namun hasilnya justru malapetaka. Luka ini akan membuat kulitnya merah hingga bisa mengeluarkan darah. Selain itu, reaksi dari terjadinya Stigmata itu bertolak belakang di karenakan luka itu sembuh dengan sendirinya.

Itulah, semua penjelasan yang masih belum mampu untuk menguak misteri Stigmata hingga samapi saat ini. Satu-satunya jawaban yang mungkin bisa di terima dari prihal Stigmata memiliki hubungan dengan bawah sadar penerima dengan penyaliban Yesus Kristus..

Apa penyebab sebenarnya masih misteri. Muncul dan sembuhnya luka tetap merupakan keajaiban. sampai hari ini dari dunia kedokteran belum adad yang bisa menjelaskan tentang Stigmata ini. itulah cerita seputar Cerita Misteri Stigmata
Sumber : Quora.com

Cerita Legenda Hantu Thailand Pee Mak.

MbahJitu – Hantu Thailand Pee Mak (Pee Mae Mai).
Diceritakan, hiduplah seorang gadis yang cantik bernama Nak yang menikah dengan seorang pria yang sangat ia cintai bernama Tid Mak. Perjalanan rumah tangga mereka tidak lah berjalan mulus terdapat sebuah ujian, Ketika sang suami Tid Mak ditugaskan menjadi anggota Angkatan Darat.

Pada kondisi seperti ini Sang suami Tid Mak harus meninggalkan istrinya Nak yang sedang hamil. Sementara Tid Mak pergi meninggalkan istrinya tersebut, Nak mengalami komplikasi fatal saat hendak melahirkan dan hal itu membuatnya meninggal bersama anaknya.

Karena Cintanya yang besar dan tulus kepada sang suami, Nak memilih untuk tetap menunggu di dunia ini hingga sang suami pulang, Ketika sang suami Tid Mak pulang ke rumahnya ia melihat sang istri sedang menggendong sang buah hati yang lucu dan sambil bernyanyi lagu tidur.

Pada saat itu sang suami tidak tahu sama sekali bahwa istrinya dan anaknya tersebut sudah meninggal. Karena tidak mau Tid Mak mengetahui kematian dirinya, Nak nekad membunuh siapa saja yang berusaha untuk membocorkan rahasia kematiannya tersebut. Untuk beberapa waktu kedepannya mereka berdua hidup bahagia melewati hari- hari.

Hingga ada suatu hari beberapa tetangga mereka usil akan rumah tangga mereka. Suatu hari Tid Mak di buat kaget dan penuh curiga saat muncul hal aneh yang di perlihatkan sang istri Nak, Saat sedang memasak Nak mencoba ingin meraih jeruk nipis yang terjatuh jauh dari jangkauannya, Tiba- tiba saja tangannya nak langsung memanjang untuk mengambil jeruk nipis tersebut. – Hantu Thailand Pee Mak

Tanpa sepengetahuan sang istri, Tid Mak mulai memiliki sedikit kecurigaan bahwa sang istri adalah sosok hantu. Rasa takut di dalam hatinya terus membayangi karena sang suami tidak mau hidup bersama seorang hantu. Hingga pada akhirnya Tid Mak melarikan diri ke kuil terdekat di desa tersebut sehingga Hantu Nak tak dapat mengejarnya.

Ketika Nak menyadarinya bahwa Tid Mak telah melarikan diri, hal itu membuat dirinya sedih yang bukan main. Duka itu berubah menjadi kemarahan yang amat besar yang mengakibatkan Nak membunuh beberapa tetangganya itu.

Karena tak mau berurusan dengan Nak, para tetangga memanggil jasa pengusir setan. Pada akhirnya arwah Nak yang menakuti dan membunuh warga disana itu berhasil ditangkap dan di masukkan ke dalam botol besar dan dibuang jauh-jauh.

Selama bertahun-tahun desa ini hidup dengan damai tanpa ada gangguan hal menyeramkan lagi. Namun seseorang menemukan botol besar bekas yang menyimpan arwah Nak tersebut secara tak sengaja membuka toples tersebut yang mengakibatkan arwahnya kembali ke desa tersebut.

Kali ini seorang biksu bernama Somdej Toh mengambil alih kejadian ini dan memenjarakan arwah Nak. Ketika sang biksu meninggal, Hantu Thailand Pee Mak yang terkurung disimpan oleh anggota kerajaan untuk memastikan bahwa arwah Nak tidak dapat berkeliaran di desa kembali.

Sumber : Liputan6

Kerajaan Gaib Alas Purwo, Padang 12, Paloh, Dan Pantai Selatan Yang Sangat Melegenda Di Indonesia

Seorang Warga Yang Dibunuh Oleh Makhluk Halus Di Kelok Sembilang Padang Sumatra Barat

Mbahjitu – Seorang Warga Yang Dibunuh Oleh makhluk  halus. Cerita ini di angkat dari kisah nyata.Seorang pria diduga terbunuh oleh makhluk harus saat sedang buang air di tepi hutan, yaitu makhluk Bunian. Beliau ditemukan meninggal ditempat tanpa menggunakan buisana di tepi sungai.

Singat cerianya beliau merupan orang pekan baru, saat itu ia pergi ke pariaman Sumatra Barat untuk ziarah, setelah pulang dari ziarah, beliau mau pulang ke Pekan Baru. Di perjalanan sewaktu pulang mununjukan sekitar jam dua malam menjelang pagi.

Sesaat berada di kelok 9 Sumatra Barat. Beliu memberhentikan mobil yang di tungganginya, karena ingin membuang air. Lalu pergi ke semak-semak di salah satu area kelok 9. di area Kelok 9 ini gk ada rumah sama sekali, yang ada hanya hutan dan sungai dibawahnya. Beliau buang air di dekat sungai di dekat hutan. Setelah 30 menit temannya menunggu beliau tapi tak kunjung kembali, temannya mencari juga tak berhasil ditemukan. Lalu teman-temannya yang menunggu tesebut langsung melaporkan ke polisi setempat atas kejadian itu bahwa beliauy yang umur 37 tahun itu mendadak hilang di sekitaran kelok 9.

Keesokan harianya pencarian bersama gabungan antara polisi dan tim sarpun di laksanakan, polisi berserta tim sar dan warga mencari hingga di sisir hutan,sungai dan hutan tapi tidak ditemukan juga, namun dari salah seorang ke polisian telah menemukan adanya sendal beliau di area sungai.

Saat beliau hilang, sempat ada pesan masuk ke istrinya dan teman semobil dengannya.
Pesan tesebut masuk dua kali. Yang pertama diterima oleh istrinya sekitar jam 05.15 Wib melalui pesan sms yang isinya ” Perkuatlah Ibadah”. Sedangkan pesan SMS yang satunya masuk ke teman yang satu mobil bersamanya dengan pesan ” Pulanglah duluan. Nanti saya susul dengan kuda putih” sekitar pukul jam 06.00 Wib.

Semua pesan yang masuk ini membuat penasaran, karena beliau di perkitakan hilang dan di telfon nomor beliau tidak aktif, bahkan istrinya dan temannya baru saja dapat pesan lewat sms tersebut.

Setelah tiga hari mencari keberadaan oleh beliau melalui pencarian gabungan. Jasat beliau ditemukan jarak 1 KM dekat beliau buang saat buang air kecil. Beliau ditemukan dalam keadaan telanjang tanpa busana mengapung telungkup di permukaan air.

Warga sempat mengatakan bahwasannya tempat disana memang tekenal angket , kadang anak sosok anak kecil yang lewat dari situ lalu pergi kehutan dan kadang ada juga melihat sosok orang baju putih rambut panjang duduk di tepi jalan itu.

Warga setempat mempercai adanya makhluk bunian. Karena sosoknya menyerupai manusia. Konon katanya ada seorang yang mempunyai kelebihan dan tersesat di hutan lalu ia pernah melihat perkampungan makhluk bunian tersebut dengan di juluki dewa hutan.

Mungkin itulah penyebab orang dulu mengatakan. Dimanapun kamu mau pergi, kamu harus permisi. Jadi kalau kamiu kehutan kita bertamu kerumah mereka.

Kejadian ini udah sekitar 3 tahun yang lalu tepatnya tahun 2019 akhir. Hingga sampai sekarang polisi belum menemukan titik ada terangnya sampai sekarang. Masih menjadi mistewri. Mari bersama-sama kiota berdo’a untuk beliau agar amal dan ibadahnya tenang di alam sana.

Sumber : Quora.com