Kisah Misteri Ambarrukmo Plaza Yogyakarta Yang Belum Banyak Diketahui
Pusat perbelanjaan modern atau plaza telah menjamur hampir pada seluruh penjuru Indonesia. Saat ini misteri Ambarrukmo plaza menjadi salah satu destinasi yang banyak didatangi orang. Baik itu untuk berbelanja maupun nongkrong.
Di balik kemegahan bangunan misteri Ambarrukmo plaza, ternyata ada sisi kelam yang mengiringi pembangunan gedung bertingkat tersebut. Sisi kelam ini dibumbui dengan suasana mistis yang bikin bulu kuduk merinding. Cerita horor yang berkaitan dengan mall ini pun terus mengular dari generasi ke generasi selanjutnya.
Salah satunya Ambarrukmo Plaza atau yang biasa disebut dengan Amplaz di Yogyakarta yang tiap harinya selalu ramai dikunjungi oleh para pengunjung,yang tak lepas dari misteri dan kisah horornya.
Berikut inilah beberapa kisah misteri yang ada di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta.
1. Bagian Carrefour di Amplaz adalah kawasan kuburan?
Ketika Amplaz dibangun, yakni sekitar tahun 2006, sedikitnya 15 orang pekerja bangunan dilaporkan meninggal dunia. Beberapa di antaranya diyakini meninggal secara tidak wajar. Hal itu pun lantas dikaitkan dengan fenomena mistis yang ada di sekitar kawasan Amplaz.
Ketika masih dalam proses pembangunan, warga sekitar mengatakan bahwa mereka melihat ular dengan ukuran sangat besar kerap muncul di sekitar pembangunan. Selain itu, banyak juga yang mengatakan jika di bagian pintu barat Amplaz merupakan kuburan dari kuda kencana keraton.
Jadi, ketika para pengunjung mall masuk melalui pintu barat yang mana bisa tembus langsung ke Carrefour, secara nggak langsung mereka telah melewati kawasan kuburan.
2. Diganggu hantu saat nonton film
Kisah horor yang terakhir dari Amplaz berasal dari salah satu studio yang terdapat di XXI Amplaz. Kala itu, ada seorang pengunjung yang menikmati film pada waktu midnight. Keadaan studio kala itu memang sedang tidak begitu ramai.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
91 92 94 93 71 72 74 41 42 43 |
|
PASARAN SYDNEY |
95 92 97 94 45 42 47 35 32 37 |
|
PASARAN BELGIUM |
29 28 24 26 79 78 74 59 58 54 |
|
PASARAN COLOMBO |
84 82 87 80 94 92 97 74 72 70 |
|
PASARAN GIRONA |
39 34 37 29 24 27 09 04 07 03 |
|
PASARAN SCOTLAND |
16 19 10 12 36 39 32 46 40 49 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SELASA DAN JUMAT LIBUR |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
82 83 86 80 72 73 70 62 63 60 |
|
PASARAN JAMAICA |
90 92 94 93 70 72 74 40 42 43 |
|
PASARAN SYDNEY BALLS |
94 93 95 98 54 53 58 24 23 25 |
|
PASARAN UGANDA |
69 67 68 65 59 57 58 29 27 28 |
|
PASARAN HONGKONG |
95 92 91 90 75 72 71 15 12 10 |
|
PASARAN NICARAGUA |
19 16 12 13 09 06 02 29 26 23 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
29 26 24 21 79 76 74 49 46 41 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
95 92 94 91 75 72 71 45 42 41 |
Ketika tengah asyik menikmati jalannya cerita film, ia merasa kalau kursi yang didudukinya tengah ditendang-tendang orang dari belakang. Ketika film usai, ia pun bangkit dan melihat ke arah kursi belakang.
Ia terkejut lantaran tidak melihat satu orang pun di kursi belakangnya. Memang studio 4 di Amplaz cukup terkenal dengan kisah mistisnya dan itu hanya satu dari sekian banyak cerita mistis yang dialami oleh para pengunjung.
Selain itu, ada pula pengalaman dari seorang cleaning service yang bekerja di Amplaz. Ia mengaku kerap melihat ada orang yang masuk ke dalam toilet, namun tidak kunjung keluar. Ketika diperiksa, ternyata toilet tersebut kosong.
3. Kawasan pesanggrahan
Berdasarkan cerita yang beredar, dulunya kawasan Amplaz merupakan sebuah pesanggrahan. Konon pesanggrahan ini merupakan tempat tinggal dari Sultan Hamengkubuwono VII. Meski demikian, pesanggrahan itu masih berdiri kokoh kok di antara dua bangunan megah, yakni Ambarrukmo Plaza (Amplaz) dan Hotel Royal Ambarrukmo.
Mungkin karena warga setempat paham betapa sakralnya pesanggrahan itu, sehingga Amplaz dan Hotel Royal Ambarrukmo pun dibangun di sisi sebelahnya.
4. Kamar biru di Hotel Royal Ambarrukmo
Plaza dan Hotel Royal Ambarrukmo dibangun di antara pesanggrahan milik Sultan Hamengkubuwono VII. Nah, ketika sang sultan mangkat pada tahun 1930-an, pesanggrahan itu dibiarkan kosong tak terawat.
Misteri Ambarrukmo plaza, Kemudian, ketika Hotel Royal Ambarrukmo dibangun, operator yang membangun hotel tersebut sengaja membiarkan satu kamar hotel kosong. Kamar tersebut kemudian dikenal dengan nama “kamar biru” yang konon memang disediakan khusus untuk Nyi Roro Kidul.
Sumber: Correto.id