Kisah Horor Melewati Jalan Angker Pada Malam Hari, Motor Tiba-tiba Terasa Berat Jalannya, Ternyata..
Mbahjitu – Cerita mistis Melewati Jalan Angker adalah sebuah kejadian aneh yang ketika melewati jalan angker tersebut tiba-tiba motor menjadi terasa berat jalannya. Kisah mistis ini dialami oleh Tardi dan Herman yang pada waktu itu sebagai panitia reuni akbar yang mendapat tugas untuk menyebar undangan.
Karena undangan yang harus mereka sebar memang cukup banyak, maka sudah mendekati tengah malam, barulah mereka bisa selesai. Menjelang jam 11 malam, dalam perjalanan pulang, mereka yang harus melewati jalan angker yang merupakan jalan utama yang di sisi kirinya adalah sebuah sekolah swasta dan di sampingnya adalah sebuah asrama biara.
Sebenarnya ada rasa yang tidak nyaman pada saat mereka akan melewati tempat itu, karena sudah menjadi rahasia umum kalau sekolah dan biara itu memang angker dan memiliki kisah-kisah seram. Tapi, jika mereka tidak melewati sekolah dan biara itu, mereka mau lewat mana lagi? Karena jalan itu adalah satu-satunya jalan menuju
arah pulang mereka.
Semakin mendekati lokasi biara dan sekolah itu, hawa mistis pun mulai terasa. Udara terasa sangat dingin menggigit, suasana jalan tersebut sangat sepi, bahkan bus malam yang biasa meewati jalan itu seolah yang tidak mau lewat. Semakin mendekat, Herman yang memegang stang motor merasa gasnya semakin berat saja.
Dia sudah berusaha untuk memutar gas sekuat tenaga, namun, motornya serasa enggan berjalan dan akhirnya mogok.
Tardi yang membonceng tiba-tiba merasa aneh, dia seakan didorong oleh keinginan untuk menoleh ke belakang, dan…Sreekk…… sreeeekkk…
Huaaa!!!!
Sesosok wanita tua dengan rambut putih menjuntai, dengan pakaian ala perawat menarik motornya dari belakang dengan cara ngesot. Suster Ngesot.
“Man! Cepat! Tancap gas!” Tardi gugup. Kepalanya seolah tidak mau bergerak, terus memandangi Suster Ngesot itu.
Tangannya beberapa kali memukul helm Herman supaya mau untuk memercepat laju motor yang seolah tidak mau bergerak.
“Tiii…tiii…tidak bisa!” Herman pun tidak kalah gugup. Dia sudah memutar gas sekuat tenaga, tapi seakan tidak mau untuk bergerak. Sedangkan kepalanya terus yang menatap ke depan, tidak bisa untuk menoleh. Setelah perjuangan yang cukup lama, motor yang sangat pelan itu akhirnya bisa sampai ke ujung batas lokasi sekolah itu.
Dan…Greeenggg!!!!
Motor pun akhirnya kembali bisa melaju dengan normal, Herman bisa menoleh ke belakang, Tardi juga yang bisa melihat ke depan lagi. Namun, nafas mereka yang masih memburu setelah melewati jalan angker tersebut. Beruntung, tidak lama kemudian mereka akhirnya sampai di rumah dan melepaskan rasa takut itu.
Sumber : harianmerapi