Mengerikan Sekali Kejadian Horor Menari Di Atas Makam Angker
Mbahjitu – Cerita horor menari di atas makam angker ini terjadi pada saat aku yang berkunjung ke rumah nenekku. Aku pergi bersama temanku yang bernama Jessy. Sebelum lebih jauh, perkenalkan, namaku adalah Isnaya Prameswari. Aku dan jessy sudah yang berteman sejak sekolah dasar.
Aku dan jessy juga kuliah di universitas swasta yang sama juga. Cerita horor ini terjadi satu tahun yang lalu.
Saat itu, aku dan Jessy pergi ke rumah nenekku yang berada di Jawa Tengah. Kami yang berangkat dari Jakarta sekitar pukul 19.00 malam.
Kami baru sampai di rumah nenek sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Saat sampai, kami berdua pun langsung istirahat. Pada pagi harinya, nenek yang membangunkanku. Beliau sudah yang menyiapkan sarapan.
“Sarapan dahulu, bangunkan juga temanmu,” kata nenek.
Saat sarapan, nenek yang memberi satu pesan untukku. Dia memintaku untuk yang tidak bermain di ujung bagian desa. Di sana, kata nenek ada makam angker. Warga yang dari luar tidak boleh untuk menginjakkan kaki di sana tanpa adanya izin. “Ingat pesan nenek, ya. Ke mana saja boleh, asal jangan ke sana,” ucap nenek.
Aku pun langsung mengiyakan permintaan nenek. Namun, tidak dengan temenku Jessy. Dia memang suka dengan hal-hal mistis yang menantang. Aku tidak pernah melihatnya takut dengan hal-hal yang berbau gaib.
Jessy mengajakku untuk pergi ke ujung desa. Dia penasaran sekali ingin melihat makam angker tersebut.
Aku menolak permintaan Jessy. Namun, dia yang terus memaksa, aku pun akhirnya mengikutinya.
Sekitar pukul 16.00 WIB sore, kami baru berangkat ke ujung bagian desa. Dalam perjalanan, situasi desa terlihat sangat sepi sekali.
“Kok, sepi gini, ya?,” kata Jessy.
“Iya, aneh banget,” jawabku.
Kami tidak menghiraukan hal itu dan kembali untuk melanjutkan perjalanan. Sesampainya di lokasi, ada pagar yang terbuat dari kayu.
Kondisi pagar itu sudah yang hampir rusak dimakan usia. Jessy mengajakku untuk masuk ke dalam lewat celah di sebelah pagar. Tidak lama setelah memasuki makam keramat itu, Jessy mendadak yang diam. Tatapan matanya juga kosong.
Mendadak dia yang langsung menari dengan tatapan mata yang berubah menjadi sangat tajam. Tariannya pun terlihat sangat lihai sekali. Awalnya, aku berpikir Jessy hanya bercanda saja. Namun, aku teringat bahwa dia yang tidak pernah bisa menari.
Aku pun langsung menjadi panik. Aku langsung lari keluar dari makam sembari menangis. Tidak jauh dari makam, ada seorang pria yang sedang mencari rumput. Aku pun meminta tolong kepadanya.
“Temanmu kesurupan, ya?” kata pria itu.
“Iya, pak. Tolong, tolong teman Saya, pak,” kataku.
Pria itu langsung yang bergegas menuju makam tersebut. Aku mengikutinya dari belakang.
Saat sampai, pria itu menebar sesuatu, bentuknya seperti pasir halus. Jessy pun langsung jatuh pingsan.
Pria itu menggendong Jessy ke rumah Nenek. Nenek yang melihat langsung menjadi kaget.
Aku hanya bisa diam saja. Nenek memarahiku habis-habisan karena aku yang tidak mematuhi permintaannya untuk tidak pergi ke tempat makam angker tersebut.
Untung saja, Jessy bisa yang kembali sadar. Orang tuaku yang mendengar kejadian ini langsung panik juga.
Mereka langsung menuju ke rumah nenek untuk menjemputku. Kami pun kembali dalam keadaan sehat dan utuh.
Sumber : genpi