Cerita seram di Bendungan Baru Merenggut Tumbal Nyawa Pertama
Mbahjitu – Cerita horor tumbal Nyawa ini terjadi di bendungan baru yang ada di desaku. Aku masih ingat sekali kejadian itu dengan sangat jelas. Sebelum lebih jauh, perkenalkan, namaku Anto Abdullah. Kisah ini terjadi pada saat aku yang masih duduk di kelas 2 SMP.
Saat itu, ada proyek untuk pembangunan bendungan di desaku. Hal itu dilakukan agar para petani yang tidak kesusahan untuk mencari air. Selesainya pembangunan bendungan itu tanpa adanya kendala sama sekali apalagi yang tidak adanya tumbal nyawa menjadi kabar gembira buatku dan juga teman-temanku.
“Bisa berenang secara gratis,” pikirku dalam hati. Singkat cerita, aku dan teman-temanku di sekolah langsung pergi ke bendungan itu. Sesampainya di sana, ternyata yang sudah ramai.
Ada banyak sekali anak yang berasal dari sekolah lain. Mereka yang lebih dahulu untuk berenang di bendungan itu.
Aku dan teman-temanku langsung memilih spot sendiri. Biar yang lebih menyenangkan dan leluasa pada saat berenang. Saat itu terasa sangat bahagia sekali. Aku dan teman-temanku sampai yang lupa waktu. Setelah puas, kami pun memutuskan untuk pulang rumah. Namun, pada saat yang sedang memakai baju, mendadak terdengar adanya teriakan.
Suara itu berasal dari gerombolan anak-anak yang tidak aku kenal. Mereka berteriak meminta tolong.
“Tolong, tolong, temanku ada yang tenggelam,” teriak mereka.
Aku dan teman-temanku langsung menuju ke arah mereka. Kami berusaha untuk mencari anak yang tenggelam tersebut. Namun, usaha kami menjadi sia-sia. Kami yang tidak berhasil menemukannya.
Setelah yang beberapa saat, tubuh anak itu sudah yang mengambang. Nyawanya sudah melayang. Teman-temannya langsung pada histeris dan langsung menangis. Lokasi bendungan pun langsung ramai oleh warga desa. Tidak lama polisi juga datang ke lokasi bendungan tersebut. Beberapa orang menganggap bahwa anak itu menjadi tumbal nyawa pertama dari pembangunan bendungan.
Namun, menurut pengakuan teman, korban memang yang tidak bisa berenang. Kejadian itu sangat membekas sekali di pikiranku. Sejak saat itu, warga melarang anak-anak untuk berenang di area bendungan tersebut. Sejak saat itu juga, suasana di bendungan itu menjadi sangat angker. Beberapa warga desaku bahkan mengaku pernah yang melihat dedemit di lokasi itu.
Sumber : genpi