Cerita Mistis Bus Gaib Yang Mengantarkan Aku Pulang Kerja Tengah Malam
Mbahjitu – Hai, perkenalkan namaku Andi, aku akan membagikan cerita mistis mengenai bus gaib yang dimana aku merupakan seorang pekerja swasta di salah satu daerah di indonesia. Ini adalah kisah gaib yang pernah aku ngalamin sendiri.
Sebelumnya aku yang sama sekali tidak percaya dengan hal-hal yang bersifat mistis, tetapi pengalaman yang aku alami sendiri membuatku mulai akan percaya bahwa dunia lain itu nyata. Pada saat itu aku yang kerja lembur karena adanya pekerjaan yang harus diselesaikan pada malam itu juga.
Awalnya aku yang ditemani oleh empat orang rekan kerja lainnya yang juga turut lembur, tetapi satu-persatu yang mulai pulang setelah yang menyelesaikan pekerjaannya dan tinggalah cuman aku sendiri. Aku masih ingat sekali jam di tangan kiriku menunjukkan pukul setengah sebelas malam.
“Akhirnya bisa selesai juga, langsung pulang lalu mau untuk makan mie rebus, ah di rumah,” pikirku dalam hati.
Setelah yang beres-beres aku pun berjalan keluar kantor untuk melihat apakah masih ada lewat angkutan umum atau taksi yang masih berkeliaran. “Kalau dalam waktu setengah jam tidak ada yang lewat, aku akan memesan ojek online saja,” gumamku. Sebenarnya bisa saja aku yang langsung memesan ojek online tanpa harus menunggu angkutan umum yang entah akan lewat lagi atau tidak.
Akan tetapi, aku yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan angkutan umum karena yang sudah sejak duduk di bangku sekolah selalu yang naik angkot ataupun bis. Setelah sepuluh menit menunggu, bus yang aku tunggu akhirnya lewat juga. Aku melambaikan tangan dan bus gaib tersebut berhenti pas di depanku.
Saat aku yang menaikinya, di dalam terlihat kosong. Wajar, sudah yang tengah malam. Hanya ada supir dan kernet saja di bagian depan bus. Aku duduk di bagian tengah bus dan memilih bangku bagian yang dalam, tepat sebelah jendela. Karena yang mengantuk, aku pun tertidur cukup lelap. Saat yang terbangun, aku melihat jam tanganku dan cukup terkejut karena jam yang menunjukkan waktu yang sama sebelum aku tertidur, pukul sebelas kurang sepuluh menit. Padahal, aku merasa sudah yang tertidur cukup lama.
Aku mencoba melihat ke bagian depan bus, tidak lagi terdengar suara obrolan dari supir dan kernet. Aku berjalan ke depan dan kembali dikejutkan karena supir dan kernet sudah yang tidak ada lagi di sana, bus kosong melompong dan hanya diriku saja yang tersisa di dalamnya. Anehnya lagi, bus masih yang tetap berjalan meskipun tanpa ada yang mengendarainya. Aku pun langsung jatuh pingsan seketika.
Pada saat yang terbangun, aku sudah yang berada di salah satu halte di pinggir jalan, langit sudah terang, matahari pun sudah muncul menyinari dunia. Saat kulihat jam tanganku, waktu menunjukkan pukul tujuh pagi. Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi mau pulang menggunakan bus pada malam hari karena takut ketemu bus gaib itu lagi.
Sumber : genpi