Pedang Damaskus, Senjata Pusaka milik Salahuddin Al-Ayyubi Yang Dikatakan Terkuat di Muka Bumi
MbahJitu – Peradaban Islam di masa lampau meninggalkan banyak warisan. Salah satu pusaka legendaris dan paling penting adalah sebuh senjata pedang milik Salahuddin Al-Ayyubi yakni pedang Damaskus.
Konon dikisahkan pedang ini digunakan untuk berperang pada era penyebaran Agma Islam di dunia. Namun yang tidak kalah penting, Pedang ini ternyata adalah sebuah pusaka legendaris yang sangat kuat. Pedang ini juga disebut-sebut sebagai pedang yang paling tajam di dunia.
Pedang milik Salahuddin Al-Ayyubi ini disebut-sebut bahkab kekuatannya melebihi kekuatan pedang besar yang legendaris milik Raja Arthur, yang bernama Excalibur. Bahkan lebih kuat dari Katana buatan para pembuat pedang dari Jepang yang disebut paling tajam.
Namun Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di sebuah universitas Jerman, terungkap bahwa pedang katana atau pedang Excalibur bukanlah yang paling kuat di dunia. Dalam hasil penelitian disebut bahwa ternyata pedang milik Salahuddin Al-Ayyubi lah pedang terkuat di dunia berdasarkan ilmu metalurgi.
Selain dari kekuatannya, Pedang ini sangat terkenal dengan ketajamannya yang menakjubkan. Dikisahkan pedang ini pernah digunakan oleh Salahuddin Al-Ayyubi waktu memimpin pasukannya menghadapi serangan dari tentara Richard the Lion Heart dalam Perang Salib Ketiga.
Saking tajamnya pedang ini, konon pedang ini bisa membelah sehelai sapu tangan sutra yang sedang terbang di udara. Bahkan sebuah bongkahan batu juga bisa dibelah dua menggunakan pedang ini tanpa membuat pedang menjadi tumpul.
Keunggulan Pedang Damaskus lainnya adalah soal fleksibilitasnya. Pedang ini ternyata sangat kuat dan lentur, namun yang membuat aneh ternyata pedang ini sangat ringan. Yang lebih mengherankan lagi pusaka legendaris ini memiliki bentuk pola melengkung ini terjadi secara alami.
Senjata plegendaris ini disebut sebagai Pedang terkuat karena teknik pembuatannya. Pedang ini dibuat secara teliti dalam penempaan pedangnya yang terbuat dari baja Wootz.
Sayangnya, teknik otentik dalam menempa pedang ini secara bertahap mulai menghilang dan pudar sejak abad ke-18. Sebab pada masa itu disebutkan pasokan baja wootz dari India pun mulai menurun.
Para pandai besi di dunia dikatkan juga telah mencoba menduplikasi Pedang yang terkenal sangat kuat, ringan, dan tajam ini. Sayangnya, pedang yang dihasilkan tidak pernah sama dengan Pedang milik Salahuddin Al-Ayyubi yang asli.
Asal muasal nama pedang Damaskus ini karena pada zaman penyebaran agama Islam pernah terjadi pertempuran antara pejuang Muslim dan tentara Kristen. Pada masa itu, orang-orang mulai menyebut pedang itu sebagai Pedang Damaskus karena bajanya yang mereka yakini diambil dari Kota Damaskus yang kini menjadi nama dari ibu kota Suriah.
Sumber : Paragram.id