Cerita Mistis Terdengar Bisikan Perempuan Yang Menangis Di Lift, Minta Pulang
Mbahjitu – Hai Perkenalkan namaku adalah Caroline Tampupolon. Aku mempunyai cerita horor terdengar bisikan perempuan Di Lift yang aku alami sendiri pada saat yang pulang kerja seharian di kantor. Pada awal cerita, aku menghabiskan waktu bersama teman-teman di kantor yang sampai malam. Waktu terasa yang begitu sangat cepat.
Aku memutuskan untuk pulang lebih dahulu pada pukul 01.00 WIB. Teman-teman yang lain masih asyik saja bercanda dan berusaha untuk menahan aku untuk tidak pulang tetapi aku tidak bisa karena memang yang sudah terlalu larut malam. “Aku pamit pulang, ya,” teriakku ke teman-teman.
Pada saat yang berada di lift kantor, aku pun merasa jadi sangat aneh. Tiba-tiba sedikit merinding, tidak seperti yang biasanya. Aku pun berusaha untuk mengusir rasa takutku ini. Aku mulai yang mendengar musik dengan menggunakan headset.
“Lama banget sih liftnya,” ucapku didalam hati.
Mendadak, lift yang berhenti di lantai empat. Rasa takut makin menjadi-jadi.
“Perasaan lantai empat kosong deh,” pikirku.
Perlahan pintu lift yang terbuka. Aku menutup mataku dengan kedua telapak tangan.
Aku tidak berani untuk melihat dan langsung menekan tombol lift close agar pintu yang segera untuk tertutup. Tidak ada yang masuk, hanya aku sendiri saja. Saat pintu yang sudah tertutup, mendadak terdengar bisikan perempuan yang sedang sedang menangis. Sekilas saja, namun terasa sekali sangat jelas.
“Aku mau pulang, Please tolong antar aku,” suara bisikan tersebut.
Suara bisikan itu berhasil membuatku langsung merinding. Perasaan takut pun menyelimutiku.
Pada saat yang sampai di lantai 1, aku pun langsung berlari menuju ke mobilku. Segera aku yang menancapkan gas untuk langsung menuju rumah. Tidak lama setelah mengendarai mobil, bisikan itu terdengar kembali. Kali ini suaranya benar-benar terdengar sangat jelas. Aku pun menoleh ke belakang dan betapa terkejutnya aku pada saat melihat ada seorang perempuan yang berbaju putih ada di belakang kursi mobilku. Aku pun menjerit ketakutan dan langsung memberhentikan mobilku. Aku pun menangis sekencang-kencangnya. Aku menutup mata dan tidak mau untuk menengok ke belakang lagi.
Namun, aku yang tetap untuk memberanikan diri lagi untuk menengok ke belakang. Untungnya, perempuan itu yang sudah tidak ada lagi. Aku pun langsung menancapkan gas dan membesarkan suara musik di radio. Pada Saat yang sampai di rumah, suara seperti terdengar bisikan perempuan itu masih yang terdengar saja.
“Tolong antar aku pulang, tolong,” kata perempuan itu.
Sumber : genpi