Api Yang Tidak Pernah Pada Dari Zaman Kerajaan Mojopahit, Api Abadi Bojonegoro Jawa Timur
MbahJitu – Api Abadi Bojonegoro, “Tidak ada yang abadi di dunia ini, semua akan ada masanya untuk menghilang”. Itulah sebuah ungkapan atau istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kerapuhan yang ada di dunia beserta segala entitas yang ada di dalamnya.
Namun, istilah tersebut tidak berlaku sama sekali untuk sebuah api yang berada tepat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Mungkin, tidak ada yang percaya sama sekali jika hanya mendengarnya saja, itu seperti hal yang sangat mustahil untuk di percaya.
Akan tetapi, jika anda menyaksikannya secara langsung, maka semua keraguan yang ada pada diri kalian tersebut akan menghilang seketika. Api abadi itu yang dinamakan sebagai Kayangan Api tersebut tidak pernah padam sampai sekarang sekalipun diguyur oleh hujan badai yang deras.
Padahal, menurut hukum fisika, Api yang sedang menyala akan tetap padam bila terkena air dalam jumlah yang banyak lantaran kandungan zat yang ada di dalam hujan tersebut, yaitu panas dan oksigen menjadi terpisah.
Meskipun begitu, melalui analisis berdasarkan ilmu yang sama, Api Abadi Bojonegoro tersebut terjadi berkat adanya beberapa faktor geologi. Pada sumber api tersebut atau lebih tepatnya dibawah api tersebut, terdapat zona lemah atau belahan yang mengeluarkan semburan gas yang tidak pernah habis. Gas alam itu secara tidak sengaja tersulut api sehingga menyebabkan zat itu terus menyala dan tidak pernah pada sama sekali.
Sejak zaman Majapahit Api Kayangan diyakini telah menyala dalam kurun waktu yang sangat lama, diperkirakan yakni dari zaman Kerajaan Majapahit. Di zaman tersebut, Api Abadi tersebut sering digunakan sebagai sebuah tempat untuk bertapa oleh seorang yang bernama Mbah Kriyo Kusumo.
Menurut legenda setempat yang dipercayai hingga sekarang, Api Abadi tersebut muncul setelah Mbah Kriyo ini pulang dari tempat pertapaannya. Kala itu, Dia juga membawa sebuah api dari tengah hutan dan langsung menyalakannya di dekat tempatnya untuk bertapa, yakni di lokasi Api Kayangan saat ini. Tidak hanya bertapa, di lokasi tersebut, Mbah Kriyo juga sering membuat pusaka berupa keris. Adapun salah satu pusakanya yang terkenal adalah “Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo”. Berkat hal itu, Mbah Kriyo juga langsung diangkat menjadi Empu Majapahit dan diberi gelar Empu Kriya Kusuma atau yang biasa kita kenal sebagai Empu Supa.
Lokasi dari api tersebut juga sering digunakan oleh penduduk setempat untuk berdoa ataupun melakukan berbagai upacara yang penting. Bahkan, pada hari- hari tertentu seperti Jumat Pahing, lokasi api tersebut kerap didatangi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas spiritual tertentu.
Mungkin salah satu contohnya seperti, mengirimkan doa agar usahanya lancar, dapat jodoh, mendapat kedudukan, hingga mendapatkan pusaka. Selain itu, Api Abadi Bojonegoro tersebut kini juga telah menjadi salah satu obyek wisata unggulan dan ternama di Kabupaten Bojonegoro yang banyak dikunjungi wisatawan. Selain karena keunikan dan memiliki nilai sejarah, destinasi wisata Kayangan Api yang berlokasi di tengah kawasan hutan lindung yang rimbun sehingga cocok dijadikan sebagai tempat untuk berwisata.
Sumber : Kompas