Batu Misterius Yang Akrab Disebut Batu Kocak Yang Banyak Diburu oleh Kolektor
Mbahjitu – Batu misterius berwarna putih yang lebih akrab disebut dengan batu Kocak atau Mekocak yang dimana ada sejumlah pengunjung pameran keris nusantara di Museum Ronggowarsito Semarang, Jawa Tengah yang takjub dengan batu yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.
Batu Mekocak terpajang rapi di gerai Sekar Sari Rumah Antik milik Moh Yusuf (45) tersebut yang berwarga Kediri, Jawa Timur. Ada sekitar lima batu Mekocak yang dibawa untuk dipamerkan serta dijual kepada para kolektor barang antik di kota lumpia tersebut. Yusuf pun mengatakan kalau batu Kocak menjadi barang yang sangat langka yang banyak diburu oleh kolektor selama ini. Ia mendapatkan batu Mekocak dari sejumlah pemburu barang antik yang berada di Jawa Timur. “Batu Mekocak tersebut sangat unik. Dari namanya saja batu ini kalau dipegang bisa berbunyi, seperti ada batu lain di dalamnya. Asalnya dari hutan di gunung Bojonegoro,” kata Yusuf.
Ia pun mengemukakan, batu Mekocak tersebut banyak dicari oleh para pemburu dari Bali. Berdasarkan kepercayaan sejumlah masyarakat di sekitar Pulau Dewata, batu Mekocak kerap dibuat untuk azimat. Sementara sebagian orang Jawa yang percaya akan metafisika, batu Mekocak dipercaya sebagai penangkal tolak balak, bencana alam serta adanya gangguan gaib. “Biasanya menetralkan tempat-tempat angker. Orang banyak menggunakannya pada saat untuk bangun rumah atau gedung-gedung,” katanya.
Sampai saat ini, Yusuf pun mengakui bahwa belum mendapatkan literatur ilmiah terkait terbentuknya batu Mekocak tersebut. Ia memprediksi kalau batu Mekocak terbentuk dari tanah yang telah memfosil sehingga memiliki fisik yang sudah berlapis-lapis. “Batu ini kalau jatuh bisa pecah. Di dalamnya terdapat berlapis-lapis, paling tengah mengkristal yang berwarna kekuningan dan juga keabu-abuan. Sehingga timbulkan bunyi kalau digerakkan,” ujarnya.
Untuk menemukan batu Mekocak tidaklah mudah. Orang harus menggali tanah yang hingga puluhan meter. “Biasanya batu tersebut ditemukan bersama fosil-fosi lain seperti kerang dan keong purba. Usianya bisa ratusan hingga ribuan tahun,” kata pria yang menjadi penjual dan kolektor barang antik sejak 2011 itu.
Langka dan sulitnya mendapatkan batu Mekocak tersebut membuat harganya menjadi cukup mahal. Kepada para kolektor, ia menjual batu tersebut seharga Rp150 ribu per buah. Selain batu kocak, Yusuf juga mengoleksi sejumlah barang antik lain, seperti mustika kayu atau gono kayu, mustika gading, ratusan patung Hindu dan Budha, uang kuno serta aneka keris era kerajaan Majapahit, Pajajaran, Mataram hingga keris baru. “Paling mahal saya punya patung keramik mini Dewi Kwan Im asal China yang harganya Rp10 juta,” ujarnya.
Sumber : viva