Misteri Kesaktian Tongkat Komando Soekarno
MbahJitu – Tongkat komando dan peci sangat identik dengan sang proklamator kita, Ir. Soekarno, bahkan hingga kini dua benda tersebut masih menyimpan rasa penasaran. Kali ini MbahJitu coba untuk membahas tongkat komando Soekarno yang konon dikatakan memiliki kekuatan ghaib dan sakti.
Banyak kolektor yang masih penasaran dengan misteri ‘kesaktian’ tongkat komandonya ini karena dipercayai memiliki kekuatan magis.
Betapa tidak, karena ternyata ada fakta mencengangkan bahwa Ir. Soekarno selalu mampu selamat dari tujuh kali upaya pembunuhan dirinya saat membawa tongkat komando tersebut.
Soal tongkat komando tersebut, Bung Karno pernah membeberkan fakta di balik benda yang sekarang dianggap sebagai benda keramat itu.
Menteri Transmigrasi dan Koperasi Orde Lama, Achadi, pernah menanyakannya langsung mengenai kebenaran tentang ‘kesaktian’ tongkat komando itu.
Suatu hari saat Achadi sedang dalam mobil yang sama dengan Ir. Soekarno, ia memperhatikan dengan teliti lekuk tongkat komando si Bung Besar.
Melihat mimik penasaran Achadi, Soekarno langsung berkata “Di, ini tongkat biasa-biasa saja, tidak ada apa-apanya disini. Presiden Filipina Quirino yang memberikannya sebagai hadiah kepadaku saat kunjungan ke Filipina beberapa tahun lalu. Aku senang dengan bentuk serta ukirannya yang indah.”
Tak puas dengan jawaban itu, Achadi pun berkata bahwa banyak orang beranggapan tongkat tersebut sakti.
“Ah, itu bohong. Nggak betul itu. Kalau kamu tidak percaya, kamu boleh pinjam nanti pada waktu inspeksi transmigran” kata Soekarno.
“Tidak, Pak. tidak perlu” sahut Achadi.
Mendengar jawaban itu Soekarno melontarkan candaan.
“Kamu takut ya Di,.. Memang tidak pantas kok kamu pakai tongkat komando, karena tubuhmu yang kecil kaya begini seperti pelawak nantinya” celoteh Ir. Soekarno sambil tertawa.
Bung Karno sendiri memang memiliki tiga buah tongkat komando yang bentuknya sama, satu tongkat yang selalu ia bawa ke luar negeri, satu tongkat khusus untuk berhadapan dengan para Jenderalnya dan satu tongkat yang ia pergunakan untuk berpidato.
Namun jika dalam keadaan buru-buru yang kerap ia bawa adalah tongkat sewaktu ia berpidato.
Pernah suatu saat ketika bertemu dengan Presiden Kuba, Fidel Castro sempat memegang tongkat komando Soekarno dan bercanda “Apakah tongkat ini sangat sakti seperti tongkat kepala suku Indian?”
Bung Karno hanya tertawa saja, saat itu Castro sempat bertukar pet hijau miliknya dengan peci hitam milik bung Karno. “Pet hijau ini saya pakai ketika saya serang Havana dan saya jatuhkan Batista” kata Castro mengenai Pet hijaunya itu.
Apakah betul tongkat Bung Karno itu memiliki kesaktian seperti Keris milik Pangeran Diponegoro ‘Kyai Salak’ atau keris Aryo Penangsang ‘Kyai Setan Kober’? wallahu’alam.
Untuk menggambarkan kesaktian Bung Karno, Peristiwa paling menggemparkan bagi publik Indonesia adalah saat Bung Karno mampu lolos saat ditembak dari jarak dekat pada sholat Idul Adha.
Dan ini yang jadi heboh, bagaimana bisa seorang penembak yang seorang jago perang terlatih, tembakannya bisa meleset dari jarak hanya 5 Meter.
Saat sidang pengadilan penembak Bung Karno, terungkap saat itu Bung Karno membelah dirinya menjadi lima. Penembak bingung ‘mana Bung Karno’ ?
Kesaktian seorang Bung Karno sebenarnya adalah ‘kesaktian’ tiban, ‘tiban’ adalah suatu istilah Jawa bahwa kesaktian yang tidak dipelajari.
Waktu lahir Sukarno aslinya bernama Kusno, ia kemudian menderita sakit keras dan lalu diganti dengan nama Sukarno. Setelah beliau sehat, datanglah kakek Sukarno, Hardjodikromo dari Tulungagung untuk bertemu dengan Sukarno kecil saat itu, sang Kakek sudah melihat ada sesuatu yang lain di anak ini.
Kakek Sukarno sendiri konon adalah seorang sakti, ia bisa menjilati bara api pada sebuah besi yang masih menyala.
Yang dilihat dari kakeknya ini adalah ternyata di lidah Sukarno ada kemampuan lebih yaitu mampu mengobati orang, Sukarno bahkan pernah dicoba untuk mengobati bagian yang sakit dengan menjilat saja.
Kakek Sukarno, tau bahwa ini kesaktian, namun harus diubah asal cucunya jangan hanya jadi dukun, tapi menjadi seorang yang berguna untuk bangsanya kelak.
Kembali ke tongkat komando tadi, tongkat ini dibuat dari bahan kayu Pucang Kalak, Pohon Pucang Kalak ini hanya ada di Ponorogo.
Tongkat Komando Bung Karno sendiri dipakai sejak tahun 1952, setelah peristiwa 17 Oktober 1952. Pada Suatu malam Bung Karno sempat didatangi oleh seseorang dengan membawa sebalok kayu Pohon Pucang Kalak yang ia potong dengan tangannya sendiri, balok itu lalu diserahkan pada Bung Karno.
”Untuk menghadapi Para Jenderal” kata orang misterius itu. Dan kemudian Bung Karno memerintahkan salah seorang seniman asal Yogyakarta untuk membuat kayu itu menjadi tongkat komando Soekarno yang terkenal dengan ‘kesaktiannya’ hingga saat ini.
Sumber : Antvklik.com