Aku Menikah Dengan Pria Yang Dingin Atas Kemauan kedua orang tua kami untuk segera menggelar acara pernikahan
Mbahjitu – Aku Menikah Dengan Pria yang dimana setiap orang pasti ingin melangsungkan pernikahan yang paling berkesan serta mengukir momen indah bersama dengan pasangannya.
Hal itulah yang merupakan impikan aku untuk bisa bersama dengan seorang pria tampan yang telah menemani aku belum lama ini. Kami memang belum lama yang menjalani hubungan, tetapi kedua orang tua kami ingin memutuskan untuk segera saja menggelar acara pernikahan.
Hari yang dinantikan pun akhirnya datang. Semua orang yang hadir dalam pesta pernikahan pun tampak berbahagia di gedung pernikahan kami. Setiap orang yang secara bergantian berdatangan untuk menghampiri kami yang duduk di atas pelaminan tersebut.
Aku pun melihat pasanganku yang tampak sangat bahagia, karena senyum tipisnya di wajahnya yang semringah.
Acara pesta pernikahan pun digelar dengan sangat meriah, banyak ornamen-ornamen merah yang menempel di berbagai sudut ruangan tersebut.
Kami menikah dengan menggunakan adat istiadat orang Tionghoa, karena kekasihku memang yang keturunan asli dari wilayah Provinsi Shanxi.
Tidak jarang aku yang mencuri-curi pandang melihat ke arah pasanganku ini. Tidak berubah sejak awal, ia masih terus tersenyum dengan matanya yang sipit nyaris tak terlihat.
Aku memegang tangannya yang dingin dan kaku mungkin karena inilah momen yang sangat berharga hingga tegang ketika menghadapi semua tamu undangan yang datang.
Setelah menggelar acara meriah seharian penuh, akhirnya resepsi pun berakhir juga.
Dengan adanya acara tersebut aku tahu pasanganku pasti tidak akan pernah yang merasa kesepian lagi, bahkan ia tidak akan memberikan kutukan dan kesialan pada keluarga yang ditinggalkannya sebelum menikah.
Pertanggung jawabanku menjadi istri orang yang sudah meninggal pun tentulah tidak akan mudah.
Aku harus merelakan hidupku untuk bersama di atas pelaminan Menikah dengan tubuh yang tidak lagi bernapas untuk selama-lamanya.
Inilah yang terjadi pada pernikahanku. Aku harus menikahi seorang pria yang dijodohkan denganku dengan jangka waktu sangat cepat pula, bahkan tidak pernah mengenal siapa sosok pria ini sesungguhnya. Aku hanya dapat melihat bahwa ia adalah pria tampan dan murah senyum bahkan tak berhenti tersenyum walau badannya yang sudah tidak hangat lagi.
Sumber : genpi