Cerita Misteri Gunung Ciremai Yang Sangat Menyeramkan Dan Sering Memakan Korban
Selalu terdapat misteri gunung ciremai yang menyelimuti gunung. Percaya tak percaya, kadang terdapat kejadian yang dapat dikait-kaitkan dengan hal-hal ghaib.
Termasuk misteri gunung ciremai yang masuk wilayah Majalengka serta Kuningan Jawa Barat. Gunung dengan ketinggian 3.078 meter pada atas permukaan laut tersebut, selain menjadi tempat favorit pendakian, juga menyampaikan pesan kearifan lokal.
Artinya, semua pendaki selain wajib mempunyai teknik yang baik serta stamina yang fit, juga diminta untuk menghormati tradisi setempat yang berlangsung turun temurun. Bila mengabaikan hal tersebut, bukan tak mungkin mendapat masalah selama perjalanan.
Secara umum, pendakian Gunung Ciremai bisa menggunakan tiga jalur. Di Kuningan ada dua jalur, yakni bisa lewat Linggarjati, bisa juga memilih jalur Palutungan. Sementara jalur favorit di Majalengka, melintasi Desa Argalingga Kecamatan Argapura, tepatnya Blok Apuy.
Selalu ada cerita mistis yang menyelimuti keberadaan gunung. Percaya tidak percaya, kadang ada kejadian yang bisa dikait-kaitkan dengan hal-hal ghaib.
Termasuk Gunung Ciremai yang masuk wilayah Majalengka dan Kuningan Jawa Barat. Gunung dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, selain jadi tempat favorit pendakian, juga menyampaikan pesan kearifan lokal.
Artinya, para pendaki selain harus memiliki teknik yang baik dan stamina yang fit, juga diminta menghormati tradisi setempat yang berlangsung turun temurun. Jika mengabaikan hal itu, bukan tidak mungkin mendapat masalah selama perjalanan.
Secara umum, pendakian Gunung Ciremai bisa menggunakan tiga jalur. Di Kuningan ada dua jalur, yakni bisa lewat Linggarjati, bisa juga memilih jalur Palutungan. Sementara jalur favorit di Majalengka, melintasi Desa Argalingga Kecamatan Argapura, tepatnya Blok Apuy.
Dulu, sebelum gencar gerakan zero waste (bebas sampah), di beberapa jalur pendakian Gunung Ciremai sering ditemukan plastik-plastik berisi air kekuningan yang tergantung di ranting-ranting pohon.
Jangan coba coba mendekat atau atau memecahkannya. Dari jarak satu meter saja sudah tercium bau pesing. Ya, air yang terbungkus plastik dan digantungkan di ranting pohon itu, merupkan air kencing para pendaki.
Mengapa para pendaki zaman dulu melakukan hal itu di Gunung Ciremai? Dulu ada kepercayaan yang menghinggapi pendaki, jangan kencing sembarangan di jalur pendakian Ciremai.
Kalaupun kebelet, solusinya ya itu tadi. Air kencing dimasukan ke plastik. Lantas tidak boleh dibuang sembarangan kecuali digantungkan di ranting pohon. Kalau melanggar tradisi itu bisa mendapat celaka.
Tapi zaman terus bergeser. Pendaki kekinian yang lebih sadar lingkungan, memandang tradisi menggantungkan plastik berisi air kencing di ranting pohon, sangat tidak elok. Gerakan bebersih gunung terus dilakukan. Termasuk menghilangkan tradisi buruk para pendaki, yang membuang sampah sembarangan.
Perbekalan pendaki, diupayakan semaksimal mungkin tanpa sampah. Sebaliknya, selama pendakian diimbau untuk memunguti sampah. Namun sampai kini masih ada saja pendaki yang bandel. Terbukti setiap digelar operasi, selalu didapati sampah dalam jumlah puluhan karung.
Hal lain yang masih dipegang teguh para pendaki, yakni minta izin kepada kuncen/sesepuh warga setempat, di samping menempuh perizinan kepada petugas. Kuncen di Blok Apuy biasanya memanjatkan doa keselamatan mengiringi perjalanan para pendaki mencapai puncak dan kembali turun tanpa kurang apapun.
“Tidak ada salahnya, kita minta didoakan. Itu kan hal baik, kita lakukan saja. Selama perjalanan juga kita harus bisa menjaga diri. Jangan berbuat macam-macam yang bisa mengganggu keselamatan,” kata Leo Heri, yang sudah biasa mendaki Gunung Ciremai sejak SMA.
Hal lain yang dipercaya para pendaki hingga saat ini, tidak boleh bicara sembarangan dan harus membuang rasa sombong. Jika ada pendaki yang berkata kasar seperti makian dengan menyebut nama binatang, seringkali membuat yang bersangkutan mendapat masalah.
Demikian juga dengan rasa sombong. Misalnya, merasa lebih jagoan dari yang lain dan mengklaim mudah menaklukan jalur pendakian dengan waktu singkat. Lebih baik perasaan seperti itu dibuang jauh-jauh
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN KENYA |
26 83 41 23 64 81 28 63 31 24 |
|
PASARAN SYDNEY |
40 92 37 42 03 97 49 02 27 43 |
|
PASARAN BELGIUM |
90 74 26 94 02 76 97 04 46 92 |
|
PASARAN COLOMBO |
94 60 71 90 47 61 96 40 01 97 |
|
PASARAN GIRONA |
73 82 61 72 36 81 78 32 21 76 |
|
PASARAN SCOTLAND |
07 36 82 06 78 32 03 76 62 08 |
|
PASARAN SINGAPORE |
28 56 39 26 83 59 25 86 69 23 |
|
PASARAN MACAU SWEEP |
02 96 34 06 23 94 09 26 64 03 |
|
PASARAN JAMAICA |
17 53 68 13 76 58 15 73 38 16 |
|
PASARAN UGANDA |
45 68 32 48 53 62 46 58 82 43 |
|
PASARAN HONGKONG |
80 65 49 85 04 69 86 05 59 84 |
|
PASARAN NICARAGUA |
29 71 54 21 95 74 27 91 14 25 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
79 36 50 76 95 30 73 96 60 75 |
|
PASARAN MACAU LOTTERY |
19 63 70 13 97 60 16 93 30 17 |
|
PASARAN MACAU 6D |
SEGERA TIBA |
Pendaki lainnya Tatang dan Budi juga mengingatkan, bahwa di Gunung Ciremai, masih ada beberapa tempat yang dianggap angker. Sudah menjadi rahasia umum, jalur pendakian antara Pos III dan Pos IV harus hati-hati. Bukan hanya medannya yang mulai menantang, tapi juga sering terjadi hal-hal yang diluar dugaan.
“Banyak-banyak berdoa saja. Pikiran juga jangan sampai kosong. Kalau tidak fokus, nanti dikagetkan hal-hal yang tidak terduga. Misalnya ada sosok bayangan berkelebat seperti ninja. Atau kemunculan binatang buas. Sampai yang paling fatal, keluar dari jalur yang benar,” tutur Moh. Riad.
“Pengalaman saat di SMA kami mendaki berlima. Tiba-tiba teman saya Yanto mengaku melihat ninja, sementara kami dan tiga teman lain tidak melihat apa pun hinga kami harus berupaya menyadarkan teman dengan memohon doa pada Allah,” tambah pendaki lainnya, Hendri.
Sementara pendaki senior, Jojo mengungkapkan ada beberapa tempat yang dianggap mistis di Gunung Ciremai namun bukan berada di jalur pendakian. Hindari tempat seperti halnya kawah burung dan gunung pucuk yang terdapat 8 makam.
Hal unik lainnya yang sering terjadi di Gunung Ciremai, yakni kemunculan burung jalak berwarna hitam. Biasanya mulai di Pos III, beberapa pendaki sering melihat keberadaan burung jalak yang membantu perjalanan. Banyak pendaki yang merasa mendapat bantuan dipandu oleh burung langka itu.
Misteri gunung ciremai, Burung itu terbang pendek-pendek, dari satu pohon ke pohon lainnya. Pendaki tinggal mengikuti arah terbang burung itu. Biasanya pendaki diarahkan ke lokasi puncak Gunung Ciremai.
Sumber: Kompasiana.com