Pusaka Keris Sabuk Inten Mempunyai Beberapa Kegunaan
Pusaka Keris Sabuk Inten tidak ada gagang tersebut terpajang anggun di lemari displai berhologram di Museum Plered. Bertumpu di dua gagang terbuat bening, keris sangat langka tersebut mendapatkan efek visual yang sangat cantik dan dramatis. Berada dalam ruang prisma, efek visual cahaya hologram membuat keris tersebut tampak menjadi tiga dimensi dan mempesona auranya.
Penyinaran yang pasti dan eksotik dari efek asap yang tiba-tiba menyelubungi keris, membuat penampilan keris tersebut tidak hanya cantik, tapi juga kadang sangat menyeramkan.
Pusaka Keris Sabuk Inten, ungkap Denny Prabawa, Pemilik Museum Plered, Bantul, Pada rabu (12/9/2017). Keris tersebut dijumpai pada saat penggalian arkeologis di Situs Masjid Kauman pada 2010. Kondisinya saat itu relatif utuh, jelas Denny. Menurutnya, saat tim membuka kotak ekskavasi, mereka bermula menemukan keris berliuk 11 tersebut di satu sudut ruangan dengan ujung di arah barat .
Posisinya pusaka itu, seperti memang diletakkan di bawah lantai masjid masa Susuhunan Amangkurat I. Siapa yang menaruh atau menyembunyikan, tidak ketahuan, lanjutnya.
Pendapat lulusan Arkeologi UGM itu, siapa yang meletakkan atau menyembunyikan keris tersebut di dalam Masjid Agung Plered, dipercaya orang penting dan berkuasa pada masa tersebut.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
64 68 62 67 54 58 52 38 37 32 |
|
PASARAN COLOMBO |
24 23 28 93 98 92 34 38 32 94 |
|
PASARAN SCOTLAND |
83 81 84 38 31 34 48 43 41 44 |
|
PASARAN SINGAPORE |
54 53 57 64 63 67 65 74 73 75 |
|
PASARAN JAMAICA |
49 48 45 42 59 58 52 48 59 52 |
|
PASARAN UGANDA |
87 85 81 37 38 31 57 58 51 35 |
|
PASARAN HONGKONG |
47 46 43 94 97 96 93 84 86 83 |
|
PASARAN KENYA |
17 18 19 10 78 79 70 57 58 50 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
35 32 39 31 25 29 21 52 59 51 |
Jika keris tersebut tidak dibiarkan dengan sengaja, mungkin posisi ditemukan tidak tertata dan rebah seperti itu. Apalagi pegangan dan warangkanya waktu ditemukan juga belum ada meski lapuk atau muprul, katanya.
Selalu pastinya orang yang meletakkan pasti punya pengaruh kuat karena berani meletakkannya di dalam masjid, yang pada umumnya jauh dari benda seperti itu, tukas Denny.
Seusainya ditemukan dan di bersihkan, Pusaka keris asal Masjid Agung Plered itu disimpan di Museum Sonobudoyo kemudian pada Mei 2017 baru ditempatkan di Museum Plered. Keris dapur yang semuanya berliuk 11, sangat legendaris hingga pada saat ini.
Jenisnya banyak macam, namun yang paling tenar pamor Pedaringan Kebak atau Wos Wutah alias Beras Wutah. Dari bentuk gambaran pamor Pedaringan Kebak lebih susah ketimbang Wos Wutah. Dua jenis keris Sabuk Inten ini dipercaya sangat pas jadi ageman untuk orang kaya, sukses, pejabat dan bangsawan tinggi.
Selain mempermudah karier, memudahkan rejeki, menentramkan rumah tangga, juga bisa jadi penolak petaka. Keris ini juga dipercaya sangat cocok untuk para pejabat dan bangsawan tinggi yang biasa mengendalikan banyak orang. Bersama Nogososro, jenis keris yang satu ini kerap diasosiasikan sepasang ageman perlambang karahayon dan kejayaan sejak zaman Majapahit.
Kemudian Pusaka Keris Sabuk Inten, yang dipakai untuk menumpas Adipati Pragola dari Pati yang memberontak pada Sultan Agung.(*)
Sumber : Tribunnews.com