Cerita Misteri Tukang Gali Kubur

Cerita Misteri Tukang Gali Kubur - Mbah Subarkah, begitulah panggilan akrab masyarakat dusun kluwih (disamarkan) kepada kakek berusia 65 th yang berprofesi sebagai penggali kubur di pemakaman tak jauh dari tempat tinggalnya. Kemarin ketika kami bertemu di salah satu warung tenda atau kerap disebut dengan “angkringan” beliau bercerita tentang peristiwa yang pernah ia alami selama ini. salah satunya yakni ketika beliau melihat penampakan pocong nyata di depan kedua matanya. Awalnya sih memang saya pancing-pancing dengan beberapa pertanyaan kurang lebih seperti ini.

“Gimana mbah masih kuat jadi tukang gali kubur?” tanyaku. Beliaupun menjawab dengan kalem “Ya yang namanya orang bekerja nak, simbah kan sudah tua sebisanya lah biar gak jadi beban anak-anak, toh anak-anak simbah semuanya juga sudah pada berkeluarga, gak enak kalau minta terus-terusan”. Wah terenyuh juga saya mengengar jawaban kakek yang satu ini. Untuk mendinginkan suasana sambil minum jahe susu saya kembali bertanya pada simbah “lantas pernah gak mbah ngalami kejadian menakutkan selama jadi tukang gali kubur?”.

Mulai dari sana kemudian Mbah Subarkah banyak bercerita tentang pengalamannya selama bekerja sebagai penggali kubur. Mulai dari melihat tuyul bermain di depan pintu penampakan genderuwo hingga penampakan pocong nyata di depan kedua matanya. Dari cerita Mbah Subarkah pula saya mengetahui ternyata selain dimintai bantuan dalam menggali kubur simbah juga diberikan kepercayaan untuk menjaga kubur oleh masyarakat sekitar hingga kerap menyiangi rumput dan membersihkan seluruh makam yang terdapat di pemakaman umum tersebut.

Kisah misteri paling mengerikan yang dialami Mbah Subarkah menurut saya ketika ia bercerita tentang pocong yang mengikutinya. Cerita misteri tukang gali kubur dialami oleh Mbah Subarkah kurang lebih setahun yang lalu. Beliau bercerita bahwa pada saat itu sedang memakamkan salah satu jenazah yang meninggal pada malam selasa keliwon.

“jika orang tua dulu mempercayai kalau ada orang yang meninggal pada malam selasa kliwon tempat pemakaman nya harus dijaga selama 7 hari terhitung sejak mayat itu dikebumikan” begitulah kurang lebih simbah bercerita.

Entah alasan apa yang jelas pada saat ini kepercayaan semacam itu sudah memudar di kalangan masyarakat sehingga tidak ada lagi yang mengetahuinya. Sebagai seorang pekerja yang diberikan amanat beliau memang tergolong sangat bertanggungjawab. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah memakamkan jenazah orang yang meninggal pada malam selasa kliwon Mbah Subarkah lantas dengan berani tidur di area pemakaman selama 7 malam.

emang sekilas tidak ada yang mencurigakan pada malam pertama dan kedua, namun pada malam ketiga tepatnya pada malam jumat kejadian aneh mulai dirasakan simbah semenjak ia baru datang di area pemakaman pada pukul 22.00 WIB.

Bau kemenyan menyengat dan terkadang diikuti dengan bau busuk seperti bangkai simbah rasakan, namun karena beliau merasa keamanan pemakaman menjadi tanggung jawabnya sepenuhnya maka beliau berusaha membiarkan perasaan aneh tersebut.

Awal mulanya pada tengah malam Mbah Subarkah yang hanya tiduran beralaskan sepotong tikar mendengar suara gembelegar dari dalam area pemakaman, mungkin seperti petasan yang sangat besar atau lebih mirip lagi dengan suara halilintar tutur beliau.

Dari area pemakan tiba-tiba ia melihat ada cahaya merah semacam bolam lampu namun terlihat lebih remang. Sontak beliau berdiri dan memperhatikan seklilingnya apa gerangan yang terjadi.

Tidak lama kemudian cahaya merah itu menghilang begitu saja sehingga membuat Mbah Subarkah merasa penasaran. Karena tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan kemudian beliau mengambil senter dan mencoba menuju tempat pemakaman orang yang dikebumikan pada hari selasa yang lalu.
Beliau periksa keadaanya memang tidak ada yang janggal melainkan terdapat beberapa jejak kaki seperti jejak kaki kucing namun lebih besar. Simbah berfikir barangkali ada kucing yang mendekati atau melewati tanah pemakaman tersebut.

Setelah memastikan semuanya baik-baik saja lantas Mbah Subarkah berjalan menuju pintu keluar, disaat ini simbah merasakan bulu kuduknya semakin berdiri dan merinding tanpa bisa ia tahan. Belum juga sampai ke pintu gerbang pemakaman beliau menengok ke arah belakang. Dana apa yang simbah lihat? Penampakan pocong nyata terlihat di depan kedua matanya. Rupanya pocongan tersebut mengikuti simbah menuju pintu pemakaman.

Sontak karena kaget Mbah Subarkah langsung berbalik badan dan berharap penampakan yang barusan ia lihat segera lenyap. Namun tidak demikian seperti yang beliau harapkan, ternyata ketika ia sampai pintu gerbang pemakaman pocong tersebut masih mengikutinya dari belakang dan baru menghilang ketika simbah membacakan doa sebisanya.
Beliau juga menuturkan bahwa cerita orang tentang pocong berjalan melompat-lompat itu tidak benar, karena beliau melihat sendiri jalan hantu pocong itu tidak melompat melainkan melayang di udara tanpa tersentuh tanah.

Demikian sampai disini kisah Cerita Misteri Tukang Gali Kubur.