Kali ini mbah akan menceritakan tentang pengalaman menyeramkan mbah saat dulu mbah remaja di sebuah Villa Tua Angker. Masa-masa SMA adalah masa-masa yang sangat indah menurut mbah. Sebab banyak pengalaman dan banyak hal yang menyenangkan dan indah untuk di kenang. Mbah dulu bersekolah di salah satu SMIP (Sekolah Menengah Industri Pariwisata) yang ada di Jakarta. Mbah ingin sekali menceritakan pengalaman mbah yang sangat mengerikan.
Hari itu di kelas sangat ramai entah mengapa. Padahal saat itu adalah jam istirahat dan biasanya tidak banyak murid yang berada di kelas. Tapi siang itu lebih banyak murid yang makan di dalam kelas dan sekedar leha-leha. Tiba-tiba saja ketika kami sedang berkumpul bersama, Teman mbah mencetuskan ide untuk mengajak teman-teman sekelas berlibur bersama. Kami semua pun menyetujuinya, sebab sebentar lagi adalah hari libur panjang. Tapi kami masih bingung harus berlibur kemana, dan menginap dimana.
Teman mbah pun berkata “bagaimana jika kita berlibur dan menginap di Villa pak de gue di Bogor?, pada setuju ga?”. Semua langsung berkata “maaauuuu”. Tentu saja tidak semua murid bisa ikut berlibur, sebab sudah ada yang merencankan liburan masing-masing. Akhirnya yang bisa ikut berlibur bersama ada sekitar 25 orang. Hari sabtu pun tiba, dan kami sudah janjian di salah satu rumah teman kami mbah. Setelah semua berkumpul, kami pun siap untuk berangkat. Ada yang bertugas membawa snack, ada yang bertugas membawa minuman, ada yang berugas membawa beras, ada yang bertugas membawa bahan-bahan makanan. Kami pun siap berangkat dengan menggunakan bis pariwisata yang kecil (kami menyewanya hanya sehari). Tak lupa sebelum berangkat kami berdoa bersama-sama agar sampai di tujuan. Di dalam bis kami pun bercanda ria, mengobrol, ada juga yang dengan enaknya tertidur dan ada juga yang sibuk dengan dunia game nya.
Sesampainya di tujuan pada saat itu pukul menunjukkan waktu Dzuhur. kami sangat terkejut, bagaimana tidak villa nya sangat luas dan terdapat dua villa. Taman rumput yang luas, kemudian ada saung yang dibawahnya ada kolam ikan, ada juga air terjun kecil untuk kolam ikan yang satunya. Kami pun naik ke villa yang atas, sebab villa di atas lah yang sudah di siapkan oleh penjaganya. Villa yang di atas tidak bertingkat namun sangatlah luas, terdapat lima kamar dan 3 kamar mandi, dengan ruang tamu yang juga luas serta terdapat ayunan dan di sampingnya ada mushola. Untuk taman di bawah terdapat burung merak dan juga angsa yang suka berenang di kolam ikan yang ada air terjunnya. Kami pun bergegas untuk segera mempersiapkan semua. Kami membagi kamar, namun bagi yang tidak kedapatan kamar bisa tidur di ruang tamu yang terdapat bangku panjang yang bisa untuk di dituri.
Kemudian kami menyiapkan bahan-bahan makanan untuk di letakkan di dapur agar nantinya ketika kami lapar, kami bisa langsung memasaknya. Setelah semua persiapan selesai, kami pun sholat Dzuhur berjama’ah. Setelah selesai sholat Dzuhur berjama’ah, kami pun bebas untuk melakukan aktivitas yang kami inginkan. Ada yang tidur, ada yang bermain di saung bawah, dan ada juga yang bermain bola di taman rumput.
Tibalah sore hari, ketika sore kami pun menyiapkan bahan-bahan makanan untuk segera dimasak. Bahan-bahan makanan itu di persiapkan untuk makan malam kami. Tidak ada yang terasa aneh sebelumnya, Mbah bertugas untuk mengulek sambal. Dan yang lain memiliki tugasnya masing-masing. Kami pun mengobrol dan bercanda sambil memasak. Namun ada yang aneh, teman mbah yang bernama Ari menghampiri ku untuk meminta tolong memotong bawang, namun ketika menghampiri ku tiba-tiba saja terdiam sejenak dan dengan raut muka yang kaget. mbah pun heran, namun tak mbah hiraukan.
Makanan sudah jadi, semua makan malam dengan lahapnya. Setelah selesai makan malam, kami pun menonton tv bersama-sama sambil memakan snack yang kami bawa. Tib-tiba saja di luar terdengar suara ayunan yang bergerak sendiri, teman kami ada yang mulai ketakutan namun sebagian mengatakan sudahlah tak apa asal kita tidak mengganggu dan jangan terlalu berisik.
Hari kedua di villa, pada pagi harinya kami memutuskan untuk bermain bola bersama di lapangan rumput bawah. Team yang kalah maka yang akan menyiapkan makan siang. Dan team yang menang akan leha-leha. Waktu menunjukkan pukul siang, tiba-tiba saja langit mendung dan tak lama hujan pun turun. Kami semua pun kembali ke dalam villa.
Malam pun tiba, waktu menujukkan pukul 2 pagi. Beberapa ada yang sudah tidur tapi kebanyakan tidak, kami pun bermain kartu uno, yang kalah maka akan di bedaki. Kami bermain di ruang tengah yang sangat luas itu. Tidak ada sekat antara ruang tengah, ruang dapur, ruang tv dan langsung terlihat pintu utama. Ketika salah satu teman mbah mengambil foto yang mengarah kearah pintu utama, tidak sengaja di lihatnya dari hasil foto ada makhluk besar, hitam dan memiliki taring, matanya merah melotot melihat ke arah kami dan pintu seperti terbuka (padahal pintu sudah terkunci). Merasa heran, dia memutuskan untuk memvideo kan kami semua, di arahkannya lah ke arah pintu utama, tiba-tiba makhluk itu terlihat lagi, namun sekarang sudah berada di posisi di dalam. Namun pada saat di lihat tidak ada siapa-siapa. merasa tidak percaya, dia melakukan hal yang sama dan makhluk itu terlihat lagi di kamera, akhirnya karna sudah merasa yakin dia memberitahukannya ke Guntur, dan hanya bisa mencolek dan memperlihatkan hasil gambarnya tanpa berkata sepatah kata pun. Guntur pun terkejut dan langsung memberitahukan untuk mengehntikan permainan kartu UNO dan segera tidur. Dan semuanya menuruti perkataan Guntur.
Ketika yang laki-laki tidur di ruang tengah yang jaraknya tidak berjauhan dari foto yang di ambil oleh Rafli, salah satu teman kami yang bernama Enji tiba-tiba saja marah dan berkata “ih siapa si yang iseng gelitikin badan belakang gue?”. Tidak ada yang menjawab, namun teman mbah yang lain berkata “perasaan lu aja kali nji, makanya sebelum tidur baca doa hahahah”. Guntur dan Rafli pun terkejut dan saling bertatapan, sebab hanya mereka berdua yang melihat makhluk itu. Kemudian tak lama kemudian, Reza mengatakan merasa panas sekali sehingga mengeluarkan sedikit keringat namun merasa panas hanya di punggungnya. Lalu dari luar terdengar seperti suara rintihan seorang wanita yang menangis, kami semua pun terkejut dan merasa ketakutan. Kemudian kami pun pergi ke arah pintu yang ada di dekat dapur yang langsung mengarah ke ayunan dekat mushola. Di bukanya pintu namun taka da seorang pun disana, lalu suara itu berpindah asalnya menjadi terdengar di ruang tamu, kami pun menghampiri dan tidak ada seorang wanita pun disana. Anehnya yang di dalam kamar tidak mendengar apapun. Hanya yang orang-orang yang tidur di ruang tamu saja yang merasakan hal mistis itu. Guntur pun menyarankan untuk kami semua berdoa dan berdzikir bersama. Villa Tua Angker.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
05 04 03 09 45 43 49 95 94 93 |
|
PASARAN COLOMBO |
40 43 49 48 30 39 38 80 83 80 |
|
PASARAN SCOTLAND |
76 78 71 72 16 18 12 26 28 21 |
|
PASARAN SINGAPORE |
46 43 48 42 36 38 32 26 23 28 |
|
PASARAN JAMAICA |
93 98 94 92 43 48 42 23 24 28 |
|
PASARAN UGANDA |
07 03 04 08 47 43 48 87 83 84 |
|
PASARAN HONGKONG |
47 48 43 42 37 38 32 27 28 23 |
|
PASARAN KENYA |
45 46 43 49 35 36 39 95 96 93 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
34 32 31 37 74 72 71 14 12 17 |
Malam itu terasa mencekam, semua melakukan sholat malam dan Berdzikir. Sebab gangguan semakin menjadi-jadi, untungnya tidak ada dari teman mbah yang kesurupan. Setelah melakukan sholat malam dan dzikir, kami memutuskan untuk tidur karna tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Tapi dampak dari kejadian tersebut ada beberapa dari teman ku yang tidak bisa tertidur lelap.
Sinar matahari sudah mulai terlihat, waktu menunjukkan pukul 05.30 pertanda pagi sudah tiba. Para cewe-cewe sudah terbangun sejak subuh untuk menjalankan sholat, mereka tidak mengetahui apa saja yang terjadi pada malam itu sebab mereka tidur di kamar dan tidur dengan lelap. Namun tidak berlaku bagi para laki-laki, mereka semua masih tertidur lelap akibat semalam tidak bisa tidur. Para cewe-cewe sudah menyiapkan masakan untuk sarapan pagi, kemudian mereka membangunkan anak-anak cowo untuk ikut bersama-sama jalan-jalan pagi naik ke atas gunung. Dan kami pun bersama-sama berjalan pagi melihat rumah-rumah penduduk sekitar, deretan villa, dan juga pemandangan pohon yang masih cukup lebat dengan udara yang masih sangat segar.
Ketika kami berjalan kaki, si Anto berkata “guys lu tau ga semalem kita para cowo-cowo mengalami kejadian yang serem banget tau, sampe-sampe kita sholat malem dan dzikir. Soalnya hantu-hantu di villa ganas-ganas, berani nampakin wujudnya ke kita dan gangguin kita dengan suara-suara yang gatau tuh darimana asalnya. kita dengerin, kayanya itu suara berasal dari belakang di ayunan pas kita samperin eh gaada, terus suaranya tiba-tiba pindah di dalem kita masuk lagi eh itu suara udah ilang. Makanya lu cewe-cewe kalo ada liat apa apa terus denger suara yang aneh jangan sungkan buat cerita ya, soalnya takut lu semua kenapa-kenapa”. Isnaini pun berkata “ah yang bener lu nto ? perasaan kita-kita ga denger apa-apa dari dalem”. Anto menjawab lagi “ya karna lu semua biarpun cewe tapi kaya kebo. Hahhaahah”. Lulu pun menjawab “enak aja lu, kita-kita disamain sama kebo, elu tuh kaya kambing bau belom mandi hahhahaah”.
Setelah kami selesai jalan-jalan, kami pun memutuskan untuk kembali lagi ke villa. Sesampainya di villa kamu pun memasak-masak lagi karna ternyata perut kami sudah mulai terasa lapar akibat cuaca yang terasa dingin. Ketika kami sedang focus memasak, namun ada juga yang asik menonton tv. Menjelang sore hari kami bersiap untuk berkemas memberekan barang-barang, sebab besok pagi kami akan pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, tidak banyak aktivitas yang kami lakukan, hanya mengobrol seperti biasa dan ketika waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 dan tidak ada yang mengantuk tiba-tiba saja dimas mencetuskan sebuah ide permainan tentang kejujuran atau di hokum. Kami semua diminta untuk membentuk sebuah lingkaran yang di tengahnya ada botol aqua yang akan di putar, nah jika tutup botol aqua terhenti di antara kami, maka orang tersebut diminta untuk melakukan sebuah kejujuran atau di hokum. Hukumannya adalah joget atau menyanyi dengan gaya yang memalukan di depan kami. Ketika kami sudah memulai permainan tersebut dan sedang asyik-asyiknya bermain, tiba-tiba saja ada suara seperti orang sedang membuka dan menutup pintu. Kami pun terkejut dan ada yang berteriak karna kaget mendengar suara itu. Guntur pun bilang yaudah tenang aja, kalo gitu kita jangan berisik lagi ya. Lanjut tidur aja yuk. Kami pun semua memutuskan untuk menghentikan permainan. Dan bagi para cewe-cewe kembali ke kamar, sedangkan yang cowo tidur di ruang tamu yang sangat besar itu.
Pagi-pagi sekali kami sudah bersiap-siap untuk pulang dan mengecheck kembali adakah barang-barang yang tertinggal. Tak lupa kami pun juga membereskan dapur, ruang tamu dan kamar yang sudah kami gunakan untuk di rapihkan lagi seperti semula. Kami semua pulang dengan menyewa angkot untuk menuju stasiun. Ketika kami sedang di angkot, teman kami yang bernama uchi dan lulu tiba-tiba saja pusing dan badan terasa panas dingin. Ketika kami memberikan tolak angina sebagai pertolongan pertama (kami mengira hanya masuk angin biasa). Kami mengira tidak ada yang aneh akan hal itu, dan kami tetap melanjutkan perjalanan kami. Sesampainya di stasiun dan kamipun menaiki kereta yang jurusan ke arah Jakarta. Ketika naik di kereta, lulu pun semakin pusing dan mual seperti ingin muntah tapi tidak keluar apa-apa. Kami pun menyarankan untuk lulu tidur agar pusing dan mualnya tidak begitu terasa. Setibanya di Jakarta kami pun di jemput oleh para orang tua kami. Benar benar pengalaman yang paling seram yang pernah mbah alami saat menginap di Villa Tua Angker jangan lupa untuk senantiasa berdoa sebelum menjalani sesuatu agar mendapat ke amanan dari tuhan.