Cerita Misteri menyelamatkan korban tumbal dimulai sejak gara-gara makan sepotong roti, nyaris saja kehilangan nyawanya. Pasalnya begitu roti buatan pabrik tempatnya bekerja tersebut masuk ke dalam rongga perut, sekujur badan terasa panas. Suhu tubuh naik drastis hanya dalam hitungan detik. Lalu mbah pun jatuh pingsan!.
Mbah yang tidak sadarkan diri itu pun dibawa lari ke rumah sakit terdekat. Tetapi sayang belum juga mendapat penanganan medis dan dokter jaga yang bertugas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Mbah sudah divonis meninggal dunia. Tetapi anehnya seorang praktisi metafiska bersikeras bahwa buruh pabrik roti itu belum meregang nyawa.
Guru Besar sebuah perguruan silat tenaga dalam itu yakin Mbah masih hidup. Mengapa hal itu bisa terjadi?
“Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2003 lalu,” kata Pak Syafruddin (58) mengenang peristiwa bertahun silam ketika dirinya melihat fenomena kematian ganjil yang dialami oleh Mbah. Saat itu dengan mata batinnya yang terlatih telah melihat bahwa anggota perguruan silat yang dipimpinnya itu mengalami kematian yang tidak wajar.
Ia melihat sejumlah dedemit dan siluman dengan paksa merenggut nyawa Mbah. Mereka membawa nyawa para buruh pabrik roti itu ke sebuah tempat di puncak Gunung Kawi. Keganjilan tersebutlah yang dilihat oleh Pak Syafruddin dengan mata batinnya. Dirinya menduga Mbah telah jadi korban tumbal pelaku pesugihan. Pasalnya Ia pernah “kenal” dengan siluman dan dedemit yang membawa nyawa Mbah. ‘Mereka adalah iblis-iblis penghuni Gunung Kawi.
Mereka ialah iblis yang menjadi tuan para pelaku pesugihan,” kata Pak Syafruddin yang dalam perjalanan spiritualnya telah banyak mengenal jin dengan berbagai karakternya Dan rupanya Ia juga hafal benar dengan kawasan Gunung Kawi yang banyak didatangi orang yang sudah terbutakan oleh harta kekayaan. Mereka sering sekali datang ke tempat itu untuk membuat ‘kontrak kerja” dengan dedemit-dedemit di sana.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
46 42 26 24 62 69 94 92 82 86 |
|
PASARAN COLOMBO |
46 42 04 06 69 64 29 20 94 96 |
|
PASARAN SCOTLAND |
85 83 54 52 38 32 45 43 28 23 |
|
PASARAN SINGAPORE |
59 52 92 90 29 20 05 01 10 12 |
|
PASARAN JAMAICA |
47 48 71 73 87 81 18 14 38 31 |
|
PASARAN UGANDA |
02 03 24 29 30 32 49 43 92 90 |
|
PASARAN HONGKONG |
61 60 16 18 03 01 86 81 36 30 |
|
PASARAN KENYA |
13 17 31 37 73 72 23 27 93 91 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
95 97 59 51 75 73 13 15 39 35 |
Pelaku pesugihan tidak peduli tentang syarat maupun tumbal yang mesti disediakan. Yang ada dalam otak mereka adalah tumpukan harta yang berlimpah. Kekayaan yang sesungguhnya semua itu telah menyeret mereka ke dalam jurang kesesatan.
Melihat fenomena ganjil demikian Pak Syafruddin sempat bimbang. Dalam hatinya bertanya-tanya apakah benar yang terikat di atas tandu itu adalah nyawa Mbah anggota perguruan silatnya? Apakah itu cuma sekadar ilusi gaib yang ditebarkan oleh bangsa lelembut?
Beberapa saat Pak Syafruddin hanya bisa termangu. Hingga akhirnya sebuah tepukan halus mendarat di bahunya. Sesosok wanita menegurnya dari belakang.
“Cepat tolong dia…!” kata wanita itu yang tidak lain adalah Ibu Wati. lstrinya!
“Ya…ya sahut Pak Syafruddin tergagap. Laki-laki itu pun segera memburu siluman-siluman yang tengah membawa roh Mbah ke suatu tempat. Ia sudah membentengi diri dengan ajian-ajian yang sekiranya bisa menangkal serangan makhluk dari alam astral itu. Dan benar saja dari kejauhan siluman-siluman itu sudah mencium gelagat tidak beres. Mereka seolah serempak menoleh ke belakang serta bersiap untuk menyambut kedatangan Pak Syafruddin dan istrinya yang juga sama-sama memiliki kemampuan supernatural. Wajah bengis, menyeramkan penuh amarah, serta menjijikkan dari para dedemit Gunung Kawi itu hampir membuat Pak Syafruddin mengurungkan niatnya menolong Mbah. Ia hampir urung merebut kembali roh salah satu anggota perguruan silatnya itu yang terikat di atas tandu tanpa daya.
“Hai, manusia! Apa mau kamu, hah?! ”hardik sosok siluman yang berdiri paling belakang. Ia sepertinya sudah slap untuk membantai dua sosok manusia yang dapat menembus dimensi alam kehidupan bangsa lelembut.
“Kami hanya ingin meminta agar kalian melepaskan nyawa Si Mbah,” kata Pak Syafruddin seraya menoleh ke arah istrinya yang berdiri di belakang.
“Ya, lepaskan dia atau kalian akan berhadapan dengan kami berdua…” sambung Ibu Wati yang tidak sedikit pun menunjukkan rasa gentarnya berhadapan dengan bangsa siluman.
“Ha…ha…ha… Mengapa kalian peduli kepada manusia ini? Ini bukan urusan kalian. Orang tersebut telah dijadikan tumbal untuk kami oleh majikannya,” kata siluman lain diiringi tawa yang bisa membuat orang awam semaput pingsan.
“Siapa yang menumbalkan orang tidak berdosa itu?” kata Pak Syafruddin coba menahan emosi. Ia coba mengambil kembali nyawa Mbah tanpa harus menggunakan kekerasan.
“Kalian tidak perlu tahu soal itu. Yang jelas orang tersebut akan kami jadikan penghuni Gunung Kawi. Ha…ha…ha…” kata siluman dengan pongah.
“Baiklah, kalau begitu. Kami berdua akan menjemput nyawa Mbah dengan cara kami,” ujar Pak Syafruddin dan istrinya.
Misteri menyelamatkan korban tumbal, mereka berdua lalu menerjang ke arah siluman-siluman itu dan berusaha membebaskan nyawa Mbah dari ikatan tali gaib yang sedemikian kuat. Mantera atau jampi-jampi dengan tingkat rendah mungkin tidak akan mampu melepas ikatan tall gaib tersebut.
Entah kekuatan macam apa yang dimiliki oleh Pak Syafruddin maupun istrinya, Ibu Wati. Yang jelas hanya dalam hitungan menit kelima sosok siluman yang membelenggu nyawa Mbah kini dibuat kocar-kacir. Sementara sesosok lagi pergi entah ke mana. Mereka meninggalkan sukma Mbah yang masih terikat di atas tandu.
Akan tetapi urusan tidak selesai sampai di situ. Karena ternyata siluman yang melarikan din tadi kini kembali dengan diiringi sosok siluman lain yang kelihatan lebih sangar. Pak Syafruddin menduga sosok siluman sangar tersebut ialah “panglima” bangsa dedemit yang menghuni kawasan Gunung Kawi.
“Kalian bangsa manusia memang kurang ajar! Mengapa kalian mengusik urusan kami? kata panglima siluman dengan nada sangat tidak bersahabat. Kegeramannya tampak sekali di raut wajahnya yang rusak dan menjijikkan. Bau anyir darah menyemburat dari sekujur tubuh panglima siluman.
“Maaf, kami bukannya usil dengan urusan kalian. Kami hanya bermaksud meminta agar kalian sudi membebaskan nyawa Mbah untuk dikembalikan ke raganya,” jawab Ibu wati dan Pak Syafruddin. Misteri menyelamatkan korban tumbal Keduanya bermunajat kepada Allah Swt dan minta perlindungan dari-Nya.