Pring Petuk Wesi Kuning ini Mbah dapat di Bali pada saat itu Mbah sedang melakukan ritual khusus pada benda lain, namun tidak di sangka mendadak setelah pertengahan ritual terdengar sangat ramai suara-suara tarian kecak dan suara musik-musik adat Bali.
merupakan benda bertuah yang sangat ampuh dan paling diburu oleh kolektor pusaka maupun pecinta barang antik dan pecinta Wesi Kuning. mungkin banyak yang masih bertanya-tanya apa sih Wesi Kuning itu ? Dibawah nanti akan dijelaskan apa itu Apa Itu Wesi Kuning.
Pring Petuk Wesi Kuning ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk kesuksesan usaha dan kelancaran rejeki dalam segala bidang usaha bisnis tidak pandang jenis usahanya, membantu kesuksesan para peternak burung walet, peternak burung sriti dan peternak hewan lainnya, untuk usaha pertanian pangan, banyak membuat orang sukses segala bidang usaha.
Berasal Dari Bahan : besi kursani / wesi kuning / besi kuning bertuah.
Tangguh / Era Pembuatan / Estimasi : Kamardikan.
Ukuran :41x13x23 Milimeter.
Stok produk barang ini : Jumlah Terbatas, dan pengiriman sesuai persediaan terakhir.
Keterangan Tambahan : Insyaallah Pring Petuk Wesi Kuning ini sama dengan yang dijual oleh Paranormal / Pakar Spiritual dengan harga jutaan, silahkan buktikan! Kami menjual Produk Asli Nyata dan tidak menjual mitos atau cerita apapun termasuk Khasiat Nyata hanya Sang Pencipta yang berhak atas itu.
Besi kuning adalah sebutan di Indonesia, yang sesungguhnya banyak Fersi prenyebutannya yang sesungguhnya bernama Besi Kersani / Kursani.
Besi Kersaniadalah istilah yang sering digunakan di dalam mantra pendekar silat dan penganut ilmu batin di kawasan Nusantara (Indonesia dan Malaysia) terutama di dalam budaya Melayu. Di dalam bahasa Minangkabau besi kersani disebut sebagai basi karasani. Istilah besi kersani ini juga tertulis di dalam Alkitab di Kitab Yeremia 15:12 versi Terjemahan Lama, yang berbunyi: “Adakah besi yang dapat memecahkan besi dari utara, yaitu besi kersani?”. Selain itu istilah ini dicatat juga dalam 2 Samuel 22:35, Ayub 20:24, Mazmur 18:34 (versi Terjemahan Lama). Dalam Terjemahan Baru istilah yang dalam bahasa aslinya “nachushah” ini diterjemahkan menjadi tembaga
Istilah kuraisani (bahasa Melayu lama untuk kersani) ini juga terdapat di dalam Naskah Melayu tua yang ditemukan di Tanjung Tanah, Kabupaten Kerinci yang berisi tentang undang-undang dari Raja Aditiawarman untuk daerah tersebut.
Asal Usul Besi Kersani
Jika melihat dari bahasanya, besi kersani ( besi kursani, qursani, khurasani , khursani) mungkin berasal dari kata khurasan atau khorasan, suatu kawasan yang meliputi bagian dari Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan. Di kawasan ini dahulunya dihasilkan pedang dengan kualitas besi yang sangat bagus dan kuat. Kekuatan besi inilah yang kemudian diibaratkan menjadi kekuatan batin di dalam tubuh oleh pengamal ilmu batin.
Besi kersani di daerah Khurasan ini terkenal karena keras dan kuat, oleh sebab itu di dalam mantera perlu membayangkan bangkitnya kekuatan itu untuk kuat melawan musuh. Di dalam kajian ilmu batin di Minangkabau, besi kersani ini terkandung di dalam tubuh dan perlu dibangkitkan jika ingin menghadapi musuh. Besi kersani ini bangkit ditandai dengan mendenging di telinga. Pada masa dahulunya, para pandeka (pendekar) di Minangkabau dan juga di daerah lain di Nusantara umumnya memiliki amalan ini untuk menghadapi musuh.
Besi Kersani dalam Kajian Mistik
Kisah Besi Kersani. Pring Petuk Wesi Kuning.
Kisah besi kersani di dalam tubuh manusia menurut kajian ilmu batin di Minangkabau adalah sebagai berikut:
Pada awalnya manusia (Adam) dibuat dari unsur api, angin (udara), air dan tanah. Unsur api menjadi darah, unsur angin menjadi urat, unsur air menjadi tulang dan tanah menjadi daging. Kemudian unsur tersebut dicampur dan dibentuk sebuah patung dan diberi ruh, maka hiduplah patung tersebut dan memiliki nyawa. Lalu untuk membuat Adam kokoh dan kuat, diambillah sedikit tiang arasy yang bernama basi karasani yang ditancapkan dari ubun-ubun sampai ke tulang ekor. Basi kursani ini menyatu bersama tulang punggung pada manusia. Ketika basi karasani ini ditancapkan kepada manusia, Adam berkeringat dan keringat inilah yang berubah menjadi sekalian jenis besi di muka bumi. Jadi dapat dikatakan bahwa besi yang ada di bumi takluk kepada basi karasani. Besi yang ada di muka bumi bisa menjadi lunak, jika kekuatan basi karasani itu dibangkitkan oleh pengamalnya.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
86 84 85 83 06 04 05 03 26 24 |
|
PASARAN COLOMBO |
12 16 13 26 23 20 62 63 60 20 |
|
PASARAN SCOTLAND |
43 46 48 83 86 82 23 26 28 42 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SELASA & JUMAT LIBUR |
|
PASARAN JAMAICA |
62 61 60 71 72 70 73 21 20 23 |
|
PASARAN UGANDA |
43 41 47 63 61 67 93 91 97 90 |
|
PASARAN HONGKONG |
12 16 17 52 56 57 82 86 87 80 |
|
PASARAN KENYA |
74 75 78 72 24 25 28 64 65 68 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
23 28 27 32 38 37 72 73 78 33 |
Kisah besi kersani mungkin memiliki bermacam versi, tergantung siapa guru dan daerahnya di kawasan Nusantara lainnya.
Contoh Mantera Besi Kersani dari berbagai bahasa
Versi Minangkabau, diamalkan oleh pandeka atau pengguna ilmu batin
Terdiri Basi Karasani dalam batang tubuah aku, yang berdenting sendirinya
aku mengatahui laa hawla walla quwwata illa billahil ‘aliyyil adzhim
Bangkik sagalo tali nan ditampuah angin,
aso kepado ambun jati…..”
Versi Malaysia yang diamalkan oleh Mat Kilau, pahlawan daerah Pahang [4]
Hai Besi Putih Besi Khursani
Besi Pelilit di pinggangku
Kuat aku seperti Saidina Ali
Gagah aku seperti Saidina Hamzah
Alhamdu, Alhamdu, Alhamdu ……..
Versi Nusa Tenggara Timur [5]
nabi kursani palapisini
batang kalungku…
nabi adam ri tubuhku
nabi muhhammad ri bulungku
ALLAH taala ri nyawaku
berkat kun fayakun ……km
Gambar Foto Pring Petuk Wesi Kuning hanya di resize tanpa editan sama sekali, kami tampilkan jarak dekat sehingga anda bisa melihat tanpa ada yang di sembunyikan kekurangan dan kelebihannya, bagi kami kejujuran dan kepuasan anda yang utama dan bukan mengutamakan keuntungan semata.
Cara Perawatan Pring Petuk Wesi Kuning Secara Gaib sangatlah mudah, cukup menyandingkan Minyak Perawatan Pusaka dan membuka penutupnya, jika anda mau oleskan itu lebih baik. Lakukan satu malam penuh setiap Malam Jumat Kliwon atau Malam Selasa Kliwon atau Setiap Tanggal Lahir anda (bisa pilih salah satu). Jika anda lupa memberi minyak tidak akan ada efek samping hanya energi spiritual kurang maksimal.
Cara Perawatan Pring Petuk Wesi Kuning Secara Fisik tetap sangat dibutuhkan terutama bagi pecinta barang antik. Cara Perawatan secara fisik cukup disimpan ditempat yang kering tidak lembab agar pusaka dijauhkan dari karat.
Pantangan Pring Petuk Wesi Kuning dilarang menyembahnya karena hanya kepada Tuhan kita Wajib Menyembah, selebihnya karena proses mendapatkannya dengan jalan yang baik tanpa ada unsur perjanjian tumbal dengan para khodam dan para jin, maka pusaka tersebut tidak ada pantangan sama sekali, bisa untuk semua agama, bisa dimiliki bagi yang Sudah atau Belum mempunyai pusaka.
Mantra Bacaan Pring Petuk Wesi Kuning tidak ada mantra apapun dan doa sesuai keyakinan dan agama masing masing.
Efek Samping Pring Petuk Wesi Kuning saat lupa dalam memberi minyak, terbawa ke toilet, satu tempat dengan pusaka lain dan sebagainya, sangatlah aman dan tidak ada efek samping negatif.
Penerima Warisan Pring Petuk Wesi Kuning bisa di wariskan ke anak, cucu, istri, saudara, kerabat, sahabat dan siapa pun, proses pemberian warisan pusaka cukup anda berniat dalam hati dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang paling dalam.
Harga Mahar Pring Petuk Wesi Kuning sangat terjangkau bukan karena pusaka murahan, namun kami memaharkan pusaka yang paling utama sebagai sarana menjalin silaturahmi dengan anda, dan tidak mengutamakan keuntungan semata. Karena itu kami persilahkan anda membandingkan dengan penjual lain, Insyaallah dari segi kualitas, pelayanan, harga mahar kami yang terbaik.
Himbauan Pembeli Pring Petuk Wesi Kuning mengingat kami mengutamakan kejujuran dan ingin menjalin silaturami serta kepuasan anda yang utama, sebaiknya teliti dan baca semua keterangan yang kami berikan, setelah memantapkan hati barulah anda meminang Pring Petuk Wesi Kuning.