Pusaka Ciomas, Senjata Pusaka Legendaris dari Banten

Bumi Nusantara ini kaya akan budaya, juga kaya akan benda pusaka yang legendaris dan tak tergerus zaman, salah satunya adalah Pusaka Ciomas atau orang biasa menyebutnya dengan Golok Ciomas. Golok Ciomas adalah salah satu benda pusaka legendaris, khususnya di kalangan masyarakat di daerah Banten karena merupakan salah satu senjata andalan para pendekar di Banten. Berbeda dengan golok pada umumnya, Golok Ciomas masuk dalam kategori benda pusaka karena bukan sekedar senjata tajam tetapi juga memiliki daya magis yang cukup melekat di balik keindahan dan ketajamannya golok tersebut.

Salah satu keunikan Pusaka Ciomas adalah waktu pembuatannya. Golok Ciomas hanya dibuat pada bulan mulud menurut kalender Jawa atau bulan Rabi’ul Awal dalam kalender Hijriyah. Melihat sejarahnya, tradisi pembuatan yang diturunkan secara turun-temurun ini demi menjaga kelestarian kearifan lokal warga di Pondokkaharu Banten sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi yang telah membawa ajaran islam yang lahir tanggal 12 bulan Rabi’ul Awwal.

Golok Ciomas memang sangat indah dan juga cukup langka, seperti Golok Ciomas yang dimiliki Almarhum Romo Suma Gintung, yang selalu diselipkan di lubang angin-angin didalam kamarnya. “Golok ini peninggalan bapak, dulu kata almarhum, golok ini adalah hasil pemberian seseorang kepada bapak ketika seseorang sowan ke rumah ini.” Tutur Iing, putrinya ketika ditanya infomistik tentang asal muasal golok yang ada di kediaman rumahnya di Gintung, Cirebon.

Sayangnya golok tersebut tidak terawat, dan dibiarkan berkarat. Namun demikian pada tubuh golok tersebut masih terlihat jelas tulisan-tulisan yang tertera dan sangat sulit terbaca karena tertutup karat yang menguning. “semua benda peninggalan almarhum Romo masih ada, letaknya juga masih tetap pada posisi seperti saat almarhum masih hidup. Kami menyimpan semua ini untuk mengingat dan meneladani jiwa konsisten bapak, seperti letak Golok Ciomas tersebut masih ditempatnya dan tidak dipindahkan oleh keluarga atau anak-anak yang lainnya”, jelas IIng.

Golok Ciomas bukan sembarang golok. Sebelum penempaan, terlebih dahulu dilakukan selama 12 hari yang dimulai dari tanggal 1 hingga tanggal 12 bulan mulud. Konon pembuatannya dimulai dari penyambutan Maulid dan dilanjutkan dengan pengambilan air sepuh yang diambil dari sembilan mata air yang ada di wilayah sekitar desa Pondok Kaharu ini. Inilah salah satu yang membedakan Golok Ciomas dengan golok lainnya, selain keindahan bentuk dan tulisan-tulisan yang ada padanya.

Tepat pada tanggal 12 muludl penempaan Golok Ciomas mulai dilakukan. Golok ciomas ditempa bukan dengan sembarang godam tetapi menggunakan godam Ki Denok. Godam Ki denok yang diyakini sebagai warisan dari Ki Cenguk, leluhur pertama yang membuat Golok Ciomas pada masa kerajaan Islam di daerah Banten. Ki Denok yang kini sudah berusia ratusan tahun dipercaya merupakan hadiah dari Sultan Banten.

Golok ciomas dibuat di tempat pandai Ki Sidik Santani, di kampung Cibopong, desa Citaman, sebuah kampung pemekaran di desa Pondok Kaharu. Ki sidik adalah salah satu pandai Golok Ciomas yang sangat gigih mempertahankan tradisi pembuatan golok ciomas tersebut.

Hal demikian di benarkan oleh Solihin, warga Pondok Kaharu, “pembuatan golok ini memang langka dan sangat unik dari pandai yang digunakan sampai tanggal pembuatannya mempunya arti khusus tersendiri.” jelasnya.

Sudah barang tentu saja karena pembuatan proses golok Ciomas ini tidak bisa di lakukan secara sembarangan dan harus melalui ritual yang cukup panjang, konon golok Ciomas oleh sebagian orang di percaya sebagai golok yang berisi. Beberapa yang memesan golok ciomas menjadikan golok bukan hanya sebagai hiasan atau cinderamata saja, melainkan menjadikannya semacam jimat yang dimiliki seseorang. “Sudah bukan lagi rahasia ada cerita cerita yang berbeda-beda dari pemilik golok ciomas ini” jelas Solihin.

Banyak dari masyarakat yang meyakini bahwa golok ciomas memiliki daya magis untuk menaklukan musuh, artinya menaklukan disini bukan secara fisik tetapi secara magis, bahkan tanpa harus mencabut golok dari warangkanya. Konon, kehadiran pemilik golok di tengah-tengah perselisihan dipercaya bisa meredakan perselisihan tersebut. Bahkan ada sebuah selentingan cerita entah benar atau tidak ketika hendak menagih hutang pun tidak jadi di hampiri sang penagih.

Jumlah golok yang diproduksi disesuaikan dengan pesanan, tidak diproduksi secara massal seperti golok pada umumnya yang kemudian di distribusikan kepasar. Menurut keterangan, paling banyak pembuatan golok ini hanya sampai 50 bilah pertahunnya. Biasanya golok Ciomas ini dipesan oleh seseorang untuk diberikan sebagai Cinderamata kepada tokoh yang sangat dihormati.

Tidak heran kalau popularitas golok ini melonjak sangat cepat di kalangan pengagum keindahan benda-benda antik, selain penyebarannya dari mulut kemulut sangat cepat. Ada yang mengatakan golok ciomas memiliki ketajaman yang luar biasa. Golok ciomas juga dipercaya sebagai hasil karya Empu yang mumpuni, salah satu “ahli metalurgi” autodidak yang mempuni, golok ciomas yang sangat tajam sehingga tersentuh juga akan berakibat fatal akibat goresannya.

“dari bentuknya, golok Ciomas mempunyai kesamaan dengan golok-golok yang lainnya. Namun demikian dari sisi pembuatan dan bahan baku sangat berbeda.” jelas Hendra.

Bagi masyarakat ciomas khususnya dan bagi orang banten umumnya, Pusaka Ciomas merupakan symbol jati diri yang menumbuhkan kepercayaan diri serta rasa bangga ketika memiliki golok ciomas tersebut.

Sumber: TokokPusaka