Bikin Merinding, Cerita Mistis Gunung Gede
Cerita Mistis Gunung Gede ini diceritakan oleh seorang perempuan pendaki gunung yang bernama Asyria Putri. kisahnya kemudian disebarkan oleh akun kumpulan pendakian gunung di Instagram @mountnesia hingga menjadi viral di medsos.
Dada terasa ikut sesak tanpa disadari ketika tidak sengaja larut dalam kisah Putri yang dirinya ceritakan. Mulanya Putri dan teman-temannya hendak mendaki Gunung Gede lewat jalur Putri belum lama ini dari Cibinong. Dari Cerita Mistis Gunung Gede diceritakan, awalnya tidak ada perasaan janggal pun pikiran buruk. Hingga tiba di Surya Kencana, lembah indah di Gunung Gede, Putri masih belum menemui hal yang aneh.
Hari berganti, Putri dan juga teman-teman merasa terlambat untuk melakukan pendakian menuju puncak, namun tetap semangat. Setibanya di puncak gunung semua hal masih terasa normal bagi Putri, meskipun kabut turun, sehingga menutupi pemandangan agung yang berada di puncak gunung.
Singkat cerita mereka kembali ke tenda dan memutuskan untuk turun dari lembah Surya Kencana sekira pukul 13.30 wib. Perjalanan masih tetap normal Putri rasakan, lalu bertemu dengan tiga orang pendaki lain yang tengah memapah teman perempuannya bernama Vina yang sedang cedera.
Mereka pun menghubungi petugas untuk membantu Vina turun lebih cepat dan juga aman. Namun, petugas belum juga tiba hingga mereka pun harus beristirahat dan menghentikan perjalanan karena hujan turun sangat deras disertai petir dan juga kilat, ditambah hari yang mulai gelap, maka sempurna sudah suasana tercipta jadi kian mencekam.
Sesekali mereka semua mengobrol, Vina pun terus dialihkan perhatiannya agar tidak melamun, namun nahas menimpanya. Tubuh Vina mendadak menjadi sangat dingin, lemas, dan tidak sadarkan diri. Salah seorang kawannya langsung berusaha menyadarkan Vina, ditepuk-tepuk pipinya, sambil meyakinkan Vina mereka akan segera tiba di bawah, dan juga pulang.
Vina sempat tersadar, tapi tatapannya kosong, wajahnya mulai memutih, pucat kesi, di saat yang bersamaan hujan makin deras, petir menyambar-nyambar, Vina malah semakin parah, dirinya mengeluarkan suara aneh, tatapannya membuat siapa saja yang melihat merasa ingin lari secepat mungkin menjauhinya. Tapi tidak, Putri dan teman-temannya yang berada dalam tenda tidak lantas meninggalkan Vina seorang diri, mereka lantas membacakan doa-doa berharap Vina bisa tersadar.
Lepas dari Vina yang akhirnya sadar, masih ada satu lagi kawan Putri yang berlaku aneh, Dinda. Dia mulai muntah-muntah dan menangis sejadi-jadinya sambil tersenyum. Dinda pun sadar kembali setelah 16 pendaki lain yang berada dalam satu tenda tersebut membaca doa bersamaan.
Setelah Dinda, kembali Vina cekikikan tiba-tiba, membuat tiap orang yang berada di bawah tenda ingin mengambil langkah seribu. Namun, di tengah-tengah Vina yang tertawa bak hantu kuntilanak, Dinda kembali menangis, singkat cerita saat dua pendaki perempuan ini tersadar mereka pun sangat panik, ketakutan, dan minta ingin segera pulang, pendaki lain berusaha menenangkan.
“Iya, jangan nangis, Din, hujan udah reda, jangan panik, bacaan doa ya, Din,” ucap Putri.
Di perjalanan menuju base camp, rombongan pendaki ini bertemu dengan para petugas, yang ternyata malah marah karena ada tenda yang dibangun di pinggiran trek, dan melanjutkan pendakian. Akhirnya rombongan tetap turun, dengan beberapa orang lebih dulu melakukan perjalanan untuk menyelamatkan Vina yang kondisinya masih belum stabil.
Sementara rombongan terpecah yang jadi dua, rombongan tempat Putri turut serta yang masih ada di perjalanan menuju Pos 2, tiba-tiba melihat hal yang sangat mengejutkan.
“Astagfirullahal’adzim!” teriak Putri.
Pendaki lain yang satu rombongan pun panik. Bertanya-tanya ada apa gerangan yang terjadi. Ternyata, Putri melihat ada gunungan sampah di trek yang dilaluinya. Namun, mereka tidak bisa membawa sampah tersebut turun karena terlalu banyak, maka memutuskan untuk memberitahu petugas, setibanya di bawah.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
91 97 96 95 71 76 75 51 57 56 |
|
PASARAN COLOMBO |
92 97 94 96 42 47 46 72 74 76 |
|
PASARAN SCOTLAND |
70 74 79 78 90 94 98 40 49 48 |
|
PASARAN SINGAPORE |
74 72 73 76 34 32 36 64 62 63 |
|
PASARAN JAMAICA |
71 75 79 76 51 59 56 61 65 69 |
|
PASARAN UGANDA |
60 62 64 68 40 42 48 80 82 84 |
|
PASARAN HONGKONG |
10 19 18 15 90 98 95 50 59 58 |
|
PASARAN KENYA |
70 74 79 73 40 49 43 90 94 93 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
16 17 15 19 76 75 79 96 97 95 |
“Ya Allah!” Putri yang ada di barusan tengah kembali sangat tercengang, dia kembali melihat gunungan sampah kali ini di bawah pohon. Rasa penasarannya membesar, hingga Putri memaksa pendaki lain di belakangnya untuk menyoroti senter ke arah sampah itu, namun setelah diperjelas ternyata tidak ada sampah satu pun, kosong. Putri lantas semakin tercengang lagi dan bertanya-tanya didalam benaknya kemana perginya sampah besar yang tadi dia lihat, apa mungkin itu tikus hutan?
Di tengah perjalanan, tiba-tiba Putri merasa jari-jarinya kram, namun dengan sisa tenaga yang dimilikinya, perjalanan tetap dilanjutkan. Setibanya berada di Pos 2, mereka beristirahat, merajang air, menyeduh kopi, dan membuat minuman penghangat tubuh yang lain. Ternyata di Pos 2 sudah ada dua orang pendaki yang tadi bertugas antar Vina ke base camp, namun tidak ada Vina bersama mereka, karena petugas yang sempat naik dan marah-marah telah membawa Vina turun lebih dulu.
Tiba-tiba Putri merasa sesak napas. Dadanya seperti di hantam bola basket keras, badannya lemas, teman-temannya sangat panik, dan disaat bersamaan dia merasa ukuran badannya mengecil, lebih kecil dari biasanya, dan dari teman-teman sekeliling.
Sampai pada akhirnya Putri sadar berkat doa-doa yang dipanjatkan. Persis seperti Dinda dan Vina, Putri yang sempat berteriak keras dan juga menangis tanpa dirinya sadari pun bersikeras minta pulang dan keluar dari kawasan gunung ini.
Sebelum tiba di Pos 1, mereka kembali diuji nyalinya. Ada seperti hantaman besar hingga membuat mereka bergoyang sekejap seperti terjadi gempa. Disusul salah seorang pendaki kejang sambil melotot ke atas. Kembali dengan doa dan menggantikan baju pendaki tersebut, dirinya pun sadar.
Medan licin bekas siraman hujan menambah ujian yang mereka harus hadapi untuk tiba di base camp. Putri fokus pada langkahnya, sebab beberapa kali dia membuang pandangannya, ada banyak sekali makhluk yang dia lihat, yang sebelumnya tidak pernah dirinya jumpai.
Saat menuju pos 1 dan hampir tiba, ternyata mereka salah jalan, dan justru mengarah ke jurang. Akhirnya putar balik perlahan setelah pendaki lain teriak dari ujung sisi kanan mengaba-aba ada jurang di depan mereka. Putri termenung.
Beruntung, setibanya di Pos 1, sudah ada ojek yang bisa mengantar Putri dan Dinda sampai di base camp. Setibanya di base camp, mereka langsung ditenangkan, diberi minuman hangat, dan selimut. Namun, anehnya Vina tidak ada di tempat yang sama.
“Untuk Vina dan dua orang temannya semoga kita bisa bertemu di perjalanan lain, aamiin. Untuk 8 pendaki yang lain teman Vina, tolong perjalanan selanjutnya jangan egois, kalau naik bersama, turun pun harus bersama. Ini juga jadi pelajaran buat kita semua, agar lebih peduli dengan teman dan juga sesama,” tandas Putri dalam Cerita Mistis Gunung Gede yang dirinya alami.