Ritual bersedi biasa dilakukan pengunjung Misteri Candi Ratu Boko, di Yogyakarta. Pengunjung kebanyakan bertapa pada malam hari hingga menjelang pagi sambil membakar dupa.
Banyak yang menganggap pancaran aura mistik di Ratu Boko terasa kuat. Bahkan, ada menyebut di tempat tersebut berdiri kerajaan yang tak kasat mata.
“Percaya enggak percaya, yang namanya mahluk gaib itu ada. Bagi yang memiliki kelebihan (bisa melihat makluk gaib), pasti merasakan ada aura yang kuat di sini,” kata Staf Operasional TWC Ratu Boko, Didik Tri Ardianto, Kamis (17/4/2014).
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
38 32 34 39 48 42 49 98 92 94 |
|
PASARAN COLOMBO |
79 72 76 39 32 36 69 62 67 73 |
|
PASARAN SCOTLAND |
31 39 37 38 71 79 78 81 89 87 |
|
PASARAN SINGAPORE |
20 21 24 29 40 41 49 90 91 94 |
|
PASARAN JAMAICA |
23 26 24 29 43 46 49 93 96 94 |
|
PASARAN UGANDA |
83 86 81 82 23 26 21 13 16 12 |
|
PASARAN HONGKONG |
82 89 84 86 42 49 46 62 69 64 |
|
PASARAN KENYA |
64 61 63 94 91 93 96 34 31 36 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
64 61 63 68 34 31 38 84 81 83 |
Bapak dua anak itu menyampaikan, petugas sekuriti banyak yang sering melihat mahluk halus di sekitar Misteri Candi Ratu Boko. Ada yang berwujud binatang, manusia berjubah, hingga suara aneh.
“Cerita satpam, di Gapura ada macan putih yang menunggu. Kalau di area Candi Pembakaran beda lagi,” ucapnya.
Begitu juga pengakuan pengunjung yang melihat sosok aneh yang ikut menari saat ada pagelaran seni tradisional. Misal, penari yang sedang pentas sebenarnya hanya empat orang, tapi pengunjung melihat ada lima.
Didik yakin mahluk halus takkan mengganggu jika tidak diganggu lebih dulu. Dia menyarankan, pengujung untuk tidak melakukan hal yang tak patut seperti kencing sembarang, meludah sembarangan, atau mengambil sesuatu di Candi Boko.
“Kalau kita enggak neko-neko, saya kira tidak apa-apa,” ujarnya.
Soal mitos berpacaran di Candi Boko bisa putus, menurut dia , tidak benar. “Mitos seperti itu boleh percaya boleh tidak,” terangnya.
Area Candi Ratu Boko memiliki luas sekitar 25 hektare. Di dalamnya ada banyak bangunan. Gerbang Keraton Ratu Boko terdapat dua banguan.
Setelah melewati gerbang ada petunjuk arah menuju bukit untuk gardu pandang. Jika menuju sana, akan terlihat jelas area bawah mulai dari Candi Prambanan dan sekitarnya hingga ujung Gunung Merapi.
Sebelum sampai gardu pandang, terdapat area Candi Pembakaran. Dulu, lokasi itu sebagai tempat pembakaran mayat.
Di sisi timur tenggara Candi Pembakaran terdapat sebuah belik (sumber air). Masyarakat umum memberi nama Amerta Mantana, yang berarti air suci yang sudah diberi nama.
“Air dari sumur ini setiap tahun digunakan untuk ritual keagamaan. Umat Hindu sebelum Hari Raya Nyepi, saat upacara tawur agung itu mengambil air di situ,” cerita Didik.
Selain itu terdapat Paseban yang berada di sisi selatan. Paseban berarti tempat untuk menghadap raja. Paseban ini terletak tidak jauh dari Kompleks Pendopo. “Lokasi itu (Pendopo) terkadang yang dipakai pengunjung bersemedi,” ujarnya.
Di samping pendopo yakni kawasan Keputren yang konon sebagai tempat tinggal putri raja. Sisi selatan bagian bawah Pendopo ada beberapa kolam pemandian yang konon digunakan untuk mandi putri raja dan dayang-dayangnya.
“Jangan tanya siapa putri-putri raja. Raja Kraton Boko sendiri tidak ada dalam sejarah. Tapi peninggalannya sampai sekarang masih utuh terjaga,” imbuhnya.
Didik juga menjelaskan ada dua goa di Cando Boko yakni Goa Lanang sebagai tempat meditasi laki-laki dan Gua Wadon sebagai tempat meditasi perempuan.
“Tempat itu juga dipergunakan ritual pengunjung. Pengunjung bebas melakukan ritual di sini selama memberitahukan ke petugas keamanan,” ucapnya.
Misteri Candi Ratu Boko, lanjutnya, salah satu situs sejarah yang menunjukkan keharmonisan antar umat, khususnya Hindu dan Budha. Perpaduan Budaya Hindu dan Buddha terlihat jelas dari adanya Arca Dyani Buddha dan Arca Ganesha, Durga, dan Yoni.