Peninggalan jaman kuno memang tak mudah untuk menemukannya, karena memang barang barang peninggalannya bisa saja sudah tak tersusun rapih atau terpisah pisah di berbagai tempat. Kali ini ada salah satu peninggalan keris dari Majapahit. Keris ini memang sudah dibuat dari abad ke 15 saat kerajaan Majapahit runtuh. Memang banyak versi yang menjelaskan tentang keris Pusaka Tilam Sari ini.
Ada yang menjelaskan bahwa keris Majapahit ini merupakan keris pada masa kerjaan Majapahit yang dipimpin oleh raja yang bernama Brawijaya Pamungkas atau biasa disebut Brawijaya V. Menurut cerita bahwa sang raja pergi ke Gunung Lawu, lalu menemukan pusat kerajaan di Tanah Jawa yang ketika itu ada di Demok Bintoro.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
10 12 13 19 30 32 39 90 92 93 |
|
PASARAN COLOMBO |
08 04 02 05 28 24 25 54 52 58 |
|
PASARAN SCOTLAND |
70 74 75 79 50 54 59 90 94 95 |
|
PASARAN SINGAPORE |
SELASA DAN JUMAT LIBUR |
|
PASARAN JAMAICA |
10 14 17 19 40 47 49 70 74 79 |
|
PASARAN UGANDA |
07 09 01 05 17 19 15 57 59 51 |
|
PASARAN HONGKONG |
30 34 35 39 50 54 59 90 94 95 |
|
PASARAN KENYA |
80 81 85 89 10 15 19 59 51 50 |
|
PASARAN SLOVAKIA |
21 20 26 29 61 60 69 91 90 96 |
Nah, pada saat itulah ada seorang empu atau sesepuh yang telah mengabdi selama bertahun tahun untuk kerajaan Majapahit hingga pemerintahan raja Brawijaya VII.Empu atau sesepuh tersebut membuat keris yang bernama keris tilam sari. Ada cerita dibalik nama tilam sari ini yaitu tilam sebagai tempat pembaringan, atau tempat istirahat, bahasa modern biasa dikatakan sebagai tempat tinggal. Sari sendiri diartikan sebagai wangi, harum, atau semerbak.
Pengertian lebih lengkapnya bahwa Pusaka Tilam Sari sendiri diartikan sebagai tempat untuk berteduh yang memiliki aroma harum saat berada di hadapan Tuhan Yang Maha Esa ataupun sesama manusia. Tujuan dibuatnya dari keris ini oleh empu bahwa agar setiap pemilik rumah atau penghuni rumah selalu mendapatkan kebahagiaan, kedamaian, serta dihormati orang yang ada disekelilingya, tentu mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Keris yang dibuat oleh empu ini menggunakan pamor Kul Buntet dengan jenis pamor susulan dan miring. Lagi lagi doa yang diucapkan oleh empu bahwa agar pemilik keris ini selalu diberikan lindungan Tuhan Yang Maha Esa dari hal hal yang jahat. Adapun 3 kombinasi pamor yang digunakan yaitu 1 pamor kul buntet dan 2 pamor lagi yaitu pamor tambal. Ada 3 angka kombinasi pamor yang digunakan dan didalamnya memiliki arti, 3 atau tri ( dalam bahasa jawa ) yaitu sebagai berikut :
- Eling, hal ini dimaksudkan bahwa agar anda selalu ingat bahwa kita semua manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan pasti akan kembali kepada-Nya.
- Tresno, hal ini dimaksudkan bahwa sebagai manusia haruslah saling menyanyangi dan mengasihi agar hidupnya lebih bahagia.
- Nglakoni, hal ini juga dimaksudkan sebagai makhluk sosial haruslah bekerja keras dan melakukan apa yang harus dikerjakan.
Peninggalan peninggalan kerajaan Majapahati memang cukup banyak mulai dari Candi suku, Candi Ceto, Gapura Wringin Lawang, Candi Pari, Candi Jabung, Gapura Bajang Ratu, serta Pusaka Tilam Sari. Semoga saja peninggalan peninggalan jaman kuno tersebut akan tetap utuh dan dijaga dengan baik. Dengan adanya peninggalan tersebut anak cucu kita nanti bisa mengetahui perkembangan sejarah. Sejarang merupakan cerita masa lalu yang tidak boleh dilupakan, karena tanpa adanya sejarah maka anda pun tidak akan ada sampai saat ini. Cintailah sejarah terutama sejarah negara Indonesia.