Cerita Tetesan darah rumah baru ini kualami saat tinggal di kalimantan dengan keluargaku yang saat itu sedang mencari rumah impian sesuai yang kami inginkan saat itu.
Bisa saja saat dalam proses pembelian rumah aku tidak benar-benar teliti dengan situasi. Waktu itu aku telah membeli sebuah rumah yang ada di Kalimantan. Lokasinya yang sangat nyaman dan sepi, menjadi alasan utamaku untuk membeli rumah tersebut. Aku dan keluarga awalnya berencana akan pindah ke rumah itu pertengahan tahun.
Aku sendiri telah melakukan peninjauan pada rumah baru yang sudah berisi perabotan dan perlengkapan lain itu pada awal tahun sebelum kami pindah masuk. Aku waktu itu pergi bersama rekan kerja yang sekaligus sahabat baikku. Kami waktu itu tiba di rumah tersebut dan disambut oleh tetangga yang ramah dan juga nyaman. Semua terlihat sangat sempurna sebelum malam akhirnya tiba.
Tepat pukul 23.00 saat itu, aku dan juga temanku memutuskan untuk duduk di balkon lantai dua. Beberapa waktu kami duduk, terdengar suara benda jatuh dari dapur rumah yang menghasilkan cerita Tetesan darah rumah baru. Saat itu Kami mengira itu suara maling yang tengah mengincar rumah baruku. Kami langsung turun dengan perlengkapan pemukul yang ada saat itu.
PASARAN |
KLIK |
|
PASARAN SYDNEY |
72 74 79 27 24 29 47 42 49 40 |
|
PASARAN COLOMBO |
86 83 87 68 63 67 38 36 37 31 |
|
PASARAN SCOTLAND |
92 97 94 29 27 24 79 72 74 71 |
|
PASARAN SINGAPORE |
65 68 60 56 58 50 86 85 80 83 |
|
PASARAN JAMAICA |
03 01 06 30 31 36 10 13 16 15 |
|
PASARAN UGANDA |
97 94 96 79 74 76 49 47 46 40 |
|
PASARAN HONGKONG |
46 48 45 64 68 65 84 86 85 89 |
Saat kami sampai di dapur, tidak ada seorang pun di sana, tetapi gelas yang tadinya kami gunakan pecah dan berhamburan. Kami semakin bingung dan kami menuju ke ruang keluarga untuk mengecek. Tidak lama berselang, aku melihat ada tetesan berwarna merah di sekitar pintu keluar.
Aku mengira itu merupakan cat yang luntur, tetapi beberapa waktu setelahnya aku baru sadar pintu dan dinding rumahku itu berwarna coklat dan putih. Lalu beberapa waktu kemudian temanku terlihat berkeringat dingin dan menepukku. Ternyata dia telah melihat sosok pria yang ada di ujung lorong menuju dapur, tanpa kepala. Nafasku waktu itu seakan berhenti dan kaki serasa terpaku di lantai, tidak bisa bergerak. Jujur, aku buang air kecil di celanaku karena ketakutan.
Sosok itu lalu berjalan mendekati kami. Kami ketakutan dan ingin kabur, tetapi entah apa yang membuat kedua kaki kami tak bisa untuk digerakkan saat itu. Setiap langkah terdengar seperti ada tetesan cairan yang jatuh mengenai lantai. Makhluk itu melewati kami, bergerak menuju pintu dan menembus pintu itu begitu saja. Saat itu juga, kami memesan hotel paling dekat dan pindah keluar. Aku dan keluargaku memutuskan menjual rumah itu dengan harga murah.
Demikian cerita Tetesan darah rumah baru yang pernah aku dan rekan sekaligus sahabatku alami.